E6- MENULIS TIPS-TIPS
“YUK, KELOLA PERUBAHAN UNTUK
MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK”
PSIKOLOGI INOVASI
E6-MENULIS TIPS-TIPS TENTANG RESILIENSI/DORONGAN PERENCANAAN
TERHADAP PERUBAHAN
DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.
AUSTANIVA
22310410060
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
OKTOBER 2024
Dalam setiap dimensi kehidupan, perubahan pasti akan
terjadi karena tidak ada yang abadi dalam kehidupan. Selama menjalani
kehidupan, kita tidak akan pernah bisa menghindar dari perubahan tersebut.
Perubahan pasti akan terjadi pada diri setiap orang baik itu kita sadari
ataupun tidak. Karena perubahan tersebut, dorongan untuk melakukan inovasi
semakin kuat karena keinginan untuk memenuhi tuntutan yang terjadi. Meskipun
perubahan tidak selalu menghasilkan sesuatu yang menguntungkan bagi seseorang,
tetapi tidak ada jalan lain, kalau ingin maju, ingin lebih baik, dan mampu
bertahan dalam setiap tuntutan, maka jawaban atas semua itu adalah harus berubah.
Menurut Jagdesh Sheth dalam bukunya Self-Destructive
Habits, ada tujuh perilaku perusak diri yaitu: denying (menyangkal), arrogance
(merasa lebih benar dari orang lain), competitive myopia ( terlalu sempit
memandang masa depan baru), competency dependence (ketergantungan pada
kompetensi yang dimiliki pada masa lalu), territorial impulse (merasa hanya
dirinya yang berhak menyatakan kebenaran), complacency (sudah merasa nyaman dan
tidak mau beruabah), dan volume obsession (mengandalkan volume besar).
MENGAPA PERLU BERUBAH?
Pertanyaan ini sering muncul ketika kita tahu bahwa akan
ada perubahan yang menimpa diri kita dan sering memunculkan ketidakyakinan
bahwa perubahan tersebut akan menguntungkan bagi kita. Kita akan cenderung
memunculkan sikap reaktif, bertindak lebih dahulu baru kemudian melakukan
pemikiran yang mendalam. Pola pikir tersebut yang kerap membuat kita bersikap
apatis terhadap perubahan. Nyatanya, tuntutan untuk berubah pasti cepat atau
lambat akan dating, sehingga kita hanya memiliki dua pilihan yaitu berubah atau
punah.
Dalam proses melakukan perubahan, John P. Kotter dalam
bukunya yang berjudu Leading Change mengidentifikasi delapan langkah perubahan,
yaitu:
- Create
set of urgency (ciptakan suasana mendesak/membakar rasa nyaman)
- Build
guiding coalition (bentuklah koalisi dalam melakukan perubahan)
- From
strategic vision and initiative (membangun visi yang strategic dan inisiatif)
- Enlist
volunteer army (komunikasikan visi)
- Enable
action by removing barriers (dorong para pengikut agar bertindak sesuai dengan
visi yang sudah ditulis dan dikomunikasikan)
- Generate
short term wins (raih kemenangan-kemenangan jangka pendek)
- Sustain
acceleration (jangan pernah berhenti dan terus lakukan konsolidasi)
- Institute
change (lembagakan pendekatan-pendekatan baru dan terapkan perubahan secara structural
dan berkelanjutan)
Kita dapat mengubah persepsi terhadap perubahan dari
suatu yang menakutkan menjadi tantangan yang menantang dapat membantu kita
dalam menyambut perubahan dengan energy positif dan optimisme. Merangkul
perubahan bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan sikap yang positif dan
terbuka, kita akan mengubah perubahan menjadi peluang untuk menciptakan masa
dengan yang lebih baik bagi diri kita.
Referensi:
https://polteksimasberau.ac.id.
(2020, 5 September). Mengelola Perubahan. Diakses pada 23 Oktober 20024, dari https://polteksimasberau.ac.id/mengelola-perubahan/
https://pasca.uit-lirboyo.ac.id. (2024, 1 April). Strategi Menciptakan Sikap Positif dalam Menghadapi Perubahan. Diakses pada 23 Oktober 2023, dari https://pasca.uit-lirboyo.ac.id/2024/04/01/10-strategi-menciptakan-sikap-positif-dalam-menghadapi-perubahan/
0 komentar:
Posting Komentar