Kamis, 10 Oktober 2024

“KECANDUAN MEROKOK AKIBAT SALAH PERGAULAN” PSIKOLOGI INOVASI ESAI 2- WAWANCARA TENTANG DISONANSI KOGNITIF

 

KECANDUAN MEROKOK AKIBAT SALAH PERGAULAN

PSIKOLOGI INOVASI

ESAI 2- WAWANCARA TENTANG DISONANSI KOGNITIF

DOSEN PENGAMPU: Dt., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.

 



ANDIKA SATRIA SURYA PAMUNGKAS

22310410068

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

OKTOBER 2024

 

 

Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1999, sekitar 250 juta anak-anak di dunia akan meninggal apabila konsumsi tembakau tidak dihentikan secepatnya. Kebiasaan  merokok  bagi  para  pelajar  bermula  karena  kurangnya  informasi  dan kesalahpahaman informasi, termakan iklan atau terbujuk rayuan teman. Menurut hasil angket Yayasan Jantung Indonesia sebanyak 77% siswa merokok karena ditawari teman,pergaulan diluar rumah juga menjadi hal yang punya pengaruh besar terhadap perkambangan seorang remaja. Sudah sering dijumpai bahwa remaja akani kut-ikutan merokok ketika ada seorang teman yang menawari barang berbahaya itu padanya. Bahkan lebih miris, jika banyak remaja beranggapan merekaakan terlihat lebih keren atau lebih gaul jika mengkonsumsi rokok

Bermacam-macam bentuk perilaku yang dilakukan manusia dalam menanggapi stimulus yang diterimanya, salah satu bentuk perilaku manusia yang dapat diamati adalah perilaku merokok. Merokok telah banyak dilakukan pada zaman tiongkok kuno dan romawi, pada saat itu orang sudah menggunakan suatu ramuan yang mengeluarkan asap dan menimbulkan kenikmatan dengan jalan dihisap melalui hidung dan mulut (Danusantoso, 1991). Masa sekarang, perilaku merokok merupakan perilaku yang telah umum dijumpai. Perokok berasal dari berbagai kelas sosial, status, serta kelompok umur yang berbeda, hal ini mungkin dapat disebabkan karena rokok bisa didapatkan dengan mudah dan dapat diperoleh dimana pun juga. Poerwadarminta (1995) mendefinisikann merokok sebagai menghisap rokok, sedangkan rokok sendiri adalah gulungan tembakau yang berbalut daun nipah atau kertas.

Disini saya mewawancarai seseorang dengan inisial F, F adalah seseorang yang kecanduan merokok karena pergaulannya. F sudah mengerti akan bahaya merokok yaitu antara lain:

 

·        Penyakit Jantung: Merokok meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung.

·        Penyakit Paru-paru: Dapat menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan kanker paru-paru.

·        Masalah Reproduksi: Merokok dapat menyebabkan disfungsi ereksi dan menurunkan kesuburan.

·        Kanker: Selain kanker paru-paru, merokok juga meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, esofagus, dan kandung kemih.

·        Gangguan Peredaran Darah: Dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, meningkatkan risiko stroke.

·        Penuaan Dini: Merokok dapat mempercepat penuaan kulit dan munculnya kerutan.

·        Masalah Gigi dan Mulut: Dapat menyebabkan penyakit gusi, kehilangan gigi, dan bau mulut.

Meskipun demikian, F juga berusaha untuk mengurangi kecanduan yang ada pada dirinya. Adapun ide yang mungkin dapat mengurangi kecanduan merokok antara lain:

 

·        Tetapkan Tujuan: menentukan tujuan yang jelas, misalnya, berapa banyak rokok yang ingin kamu kurangi per hari.

·        Identifikasi Pemicu: mencatat situasi atau emosi yang memicu keinginan merokok. Dengan memahami pemicu ini, kamu bisa menghindari atau mengatasi mereka.

·        Gunakan Pengganti Nikotin: Pertimbangkan produk pengganti nikotin, seperti plester, permen karet, atau inhaler. Ini dapat membantu mengurangi gejala penarikan.

·        Dukungan Sosial: Bergabung dengan kelompok dukungan atau bicarakan niatmu untuk berhenti dengan teman dan keluarga. Dukungan sosial dapat sangat membantu.

·        Teknik Relaksasi: Coba teknik pernapasan, meditasi, atau yoga untuk mengatasi stres dan mengurangi keinginan merokok.

·        Alihkan Perhatian: Temukan aktivitas pengganti untuk mengalihkan perhatian saat ingin merokok, seperti berolahraga, membaca, atau menjalani hobi.

 

 

Dengan kesadaran, dukungan, dan strategi yang tepat, meskipun terlanjur merokok, seseorang masih dapat mencapai tujuan untuk berhenti merokok. Keberanian untuk memulai langkah tersebut adalah kunci menuju perubahan positif.

 

REFERENSI

 

https://ejurnal.stie-trianandra.ac.id/index.php/klinik/article/view/2285/1776.

 

https://www.academia.edu/download/87423551/7995.pdf


0 komentar:

Posting Komentar