Kamis, 10 Oktober 2024

Psi.Inovasi : Wawancara Disonansi Kognitif ( Resdika Meihaf Putra/ 22310410089 )

 "ANTARA PENGETAHUAN DAN TINDAKAN: TANTANGAN MENERAPKAN PERILAKU RAMAH LINGKKUNGAN DAN KESEHARAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI "

PSIKOLOGI INOVASI

ESAI 2-WAWANCARA TENTANG DISONANSI KOGNITIF

DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.





RESDIKA MEIHAF PUTRA

22310410089


FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

OKTOBER/2024

Penelitian ini berfokus pada wawancara dengan individu-individu yang memiliki pengetahuan tentang dampak merokok atau masalah sampah, namun tidak mempraktikkan perilaku yang sesuai dengan pengetahuan tersebut. Narasumber diambil dari berbagai latar belakang yang relevan dengan kebiasaan merokok dan sampah, dengan tujuan memahami fenomena ini dari perspektif psikologi inovasi.

Lokasi wawancara akan dilakukan di area publik yang sering dijumpai perilaku merokok atau masalah sampah, seperti taman kota, area kampus, atau pusat perbelanjaan. Area ini dipilih karena interaksi dengan orang-orang yang memahami isu kesehatan dan lingkungan, namun mungkin tidak menerapkan perilaku yang sesuai, cukup sering terjadi.

Salah satu narasumber, IN (Mahasiswa), mengakui bahwa meskipun memahami risiko kesehatan akibat merokok, dia tetap merokok. "Saya tahu merokok itu buruk, tapi rasanya susah untuk berhenti," ungkapnya. Pengakuan ini menunjukkan adanya defense mechanism dalam bentuk rationalization, di mana perilaku yang tidak sehat tetap dilakukan dengan pembenaran bahwa ia sulit dihindari. Narasumber lain, YT (Pekerja Kantor), memiliki pemahaman mendalam tentang pengelolaan sampah, namun dalam kesehariannya ia tidak terlalu memperhatikan pemisahan sampah di rumah. "Saya tahu pentingnya memilah sampah, tapi kadang terlalu sibuk untuk melakukannya."

Permasalahan yang dihadapi para narasumber adalah ketidakmampuan untuk menerapkan pengetahuan dalam tindakan nyata, yang dalam psikologi inovasi bisa dihubungkan dengan resistensi terhadap perubahan. Meski mereka memiliki pengetahuan, kebiasaan lama dan rutinitas yang sudah mengakar membuat mereka sulit beralih ke perilaku yang lebih inovatif dan sesuai dengan prinsip keberlanjutan.

Defensive mechanism seperti rationalization dan denial sering kali terlihat pada subjek penelitian. Misalnya, narasumber YT menyatakan, "Saya sebenarnya ingin memilah sampah, tapi tidak ada waktu. Lagipula, saya hanya satu orang, dampaknya tidak akan besar." Pernyataan ini mengindikasikan adanya upaya untuk mengurangi perasaan bersalah melalui pembenaran.

Kalimat Altif yang mendukung observasi ini adalah, “Kebiasaan lama sulit ditinggalkan, meski kita tahu mana yang lebih baik.” 







0 komentar:

Posting Komentar