TIPS UNTUK MENINGKATKAN RESILIENSI DAN DORONGAN BERPRESTASI
PSIKOLOGI INOVASI
E6-MENULIS TIPS-TIPS TENTANG RESILIENSI/DORONGAN BEPRESTASI/KETANGGUHAN,ENTREPRENEURSHIP/KETEKUNAN/PEKA TERHADAP PERUBAHAN/PERENCANAAN TERHADAP PERUBAHAN/MENJADI SURI TAULADAN
DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.
AHMAD SETIAWAN
22310410094
Psikologi SJ
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
OKTOBER/2024
Dua Tips untuk Meningkatkan Resiliensi dan Dorongan Berprestasi
Resiliensi dan dorongan berprestasi adalah dua kualitas penting yang dapat membantu individu menghadapi tantangan dan mencapai tujuan. Keduanya saling berhubungan, tetapi memiliki pendekatan yang berbeda. Berikut ini adalah dua tips yang dapat membantu meningkatkan kedua aspek tersebut.
Tips Pertama : Mengembangkan Ketangguhan Emosional
Ketangguhan emosional adalah kemampuan untuk bangkit kembali setelah mengalami kegagalan atau tantangan. Dalam menghadapi situasi sulit, orang yang tangguh dapat melihat masalah sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Untuk mengembangkan ketangguhan emosional, penting untuk berlatih mengelola emosi dan mengubah pola pikir.
Salah satu cara yang efektif adalah dengan menerapkan teknik reframing. Reframing adalah proses mengubah cara pandang kita terhadap situasi. Misalnya, jika seseorang gagal dalam sebuah ujian, alih-alih merasa putus asa, mereka bisa melihatnya sebagai kesempatan untuk memahami kelemahan dan memperbaiki diri di masa depan. Dengan memfokuskan perhatian pada pembelajaran daripada kegagalan, individu dapat membangun ketangguhan yang lebih kuat.
Selain itu, penting untuk membangun jaringan dukungan. Teman, keluarga, atau mentor yang memahami tantangan yang kita hadapi dapat memberikan perspektif baru dan dorongan emosional. Dengan memiliki dukungan dari orang-orang terdekat, kita dapat lebih mudah menghadapi kesulitan dan tetap termotivasi untuk mencapai tujuan kita.
Sebagai tambahan, praktik mindfulness juga dapat meningkatkan ketangguhan emosional. Dengan menyadari perasaan dan pikiran kita saat menghadapi stres, kita bisa lebih mudah mengelola reaksi emosional dan mengambil langkah yang lebih konstruktif. Mindfulness membantu kita tetap tenang dan fokus, sehingga dapat menemukan solusi lebih efektif.
Tips Kedua : Menetapkan Tujuan yang Jelas dan Realistis
Dorongan berprestasi sering kali berkaitan dengan kemampuan untuk menetapkan dan mencapai tujuan. Tujuan yang jelas memberikan arah dan motivasi untuk berusaha lebih keras. Penting untuk menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan waktu tertentu (SMART). Dengan cara ini, kita dapat mengukur kemajuan dan tetap termotivasi.
Misalnya, jika seseorang ingin meningkatkan keterampilan dalam bidang tertentu, mereka dapat menetapkan tujuan untuk mengikuti kursus online dalam waktu tiga bulan dan berlatih setiap minggu. Dengan membagi tujuan besar menjadi langkah-langkah kecil, individu dapat lebih mudah melihat kemajuan dan merayakan pencapaian kecil. Ini tidak hanya meningkatkan motivasi tetapi juga menciptakan rasa pencapaian yang mendorong untuk terus berusaha.
Di samping itu, bersedia menjadi suri tauladan juga penting dalam meningkatkan dorongan berprestasi. Ketika kita berusaha menjadi contoh yang baik, baik dalam tindakan maupun sikap, kita tidak hanya memotivasi diri sendiri tetapi juga orang lain. Menunjukkan sikap positif dan ketekunan dalam mencapai tujuan dapat menginspirasi orang di sekitar kita untuk melakukan hal yang sama.
Selain itu, penting untuk terbuka terhadap perubahan. Dalam dunia yang terus berkembang, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dapat menjadi faktor penentu kesuksesan. Dengan mengembangkan peka terhadap perubahan, kita dapat lebih siap menghadapi tantangan baru dan menyesuaikan tujuan kita sesuai dengan situasi yang ada.
Kesimpulan
Meningkatkan resiliensi dan dorongan berprestasi adalah proses yang saling mendukung. Mengembangkan ketangguhan emosional melalui reframing dan dukungan sosial dapat membantu kita menghadapi tantangan dengan lebih baik. Sementara itu, menetapkan tujuan yang jelas dan menjadi suri tauladan dapat mendorong kita untuk terus maju. Dengan menerapkan kedua tips ini, kita dapat membangun fondasi yang kuat untuk mencapai tujuan dan menghadapi segala perubahan dengan percaya diri.
Daftar Pustaka
Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Bantam Books.
Locke, E. A., & Latham, G. P. (2002). Building a practically useful theory of goal setting and task motivation: A 35-year odyssey. American Psychologist, 57(9), 705-717. Siegel, D. J. (2010). The Mindful Therapist: A Clinician's Guide to Mindsight and Neural Integration. W.W. Norton & Company.
Lampiran Tips Video:
0 komentar:
Posting Komentar