“Disonasi Kognitif dalam
Lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA)”
PSIKOLOGI INOVASI
ESAI 2-WAWANCARA TENTANG DISONANSI KOGNITIF
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.
DWITA
ASTRIA BAGRE
21310410014
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
OKTOBER 2024
Satu
hari saya mengendarai sepeda motor untuk mengatar adik Saya menuju sekolahnya yaitu
SMA NEGERI 1 WONDAMA, kemudian saya
mampir sebentar ke warung dan membeli kue, berselang beberapa menit kemudian
bel sekolah berbunyi yang menandakan bahwa jam pelajaran segera akan dimulai,
kemudian saya melihat bahwa masih banyak
siswa yang jalan kaki perlahan menuju sekolah, kemudian saya bertanya kepada
salah satu siswa yang berada di warung tersebut yang menjadi subyek untuk saya
wawancarai, yaitu A.
Kenapa tidak masuk kelasnya, A pun menjawab kaka A
tidak suka pelajaran matematika jadi A tidak ingin masuk untuk mengikuti jam
pelajaran tersebut, A di warung saja jaga jualan temani ibu warung untuk dapat
uang jajan, sambil membuat anyaman dari tali rotan untuk membuat tas dan di
jual kepada teman-teman sekolah, kemudian Saya mengatakan pelajaran matematika
itu menyenangkan karena dapat membuat kita bisa berhitung, bisa berpikir kritis
yaitu melatih otak kita dengan baik, salah satunya seperti yang A lakukan
sekarang yaitu berjualan tas dari tali rotan.
Mengapa kamu tidak ingin ikut kelas mata pelajaran
matematika, A mengatakan setiap jam pelajaran matematika A kadang bolos, kemudian
saya bertanya apa faktornya sehingga A berperilaku seperti ini, A mengatakan
bahwa kaka, A ini punya orang tua tinggal di kampung, A datang numpang di
kelurga punya rumah, setiap pagi sebelum kesekolah A harus kerja dulu, sehingga
ketika belajar matematika A sangat tidak nyaman dan suka emosi, jadi A memilih
ke warung dan berjualan. Kemudian Saya mengatakan kepada A bahwa mulai sekarang
A harus merubah hidup A dan harus mulai menyukai pelajaran matematika sebab
matematika dapat memecahkan masalah
seperti yang sekarang A alami, matematika yang dapat membantu A untuk bisa
berjualan juga dengan memberikan nilai harga pada tas rotan yang A buat nanti..
Menurut salah satu parah ahli mengenai matematika A
harus tau bahwa Kline (1973) :
“Matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena
dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia
dalam memahami dan mengatasi permasalahan sosial, ekonomi dan alam. Matematika
tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, oleh karena itu logika adalah
dasar untuk terbentuknya matematika.”
Dari sini A harus tau bahwa Pendidikan itu sangat
mahal dan tidak semua orang bisa menikmati Pendidikan itu dengan baik, A saat
ini bersekolah di SMA ketika lulus sekolah akan mencari kerja atau lanjut
kuliah, semua hal akan berkaitan dengan matematika, cintai diri sendiri, ingat
orang tua di kampung, A bisa mengajarkan nanti kepada saudara-saudara maupun
orang tua di kampung yang belum bisa mengenal angka atau matematika untuk
berhitung, A harus fokus pada masa depan yang ada dengan bersekolah yang baik,
lalu A tersebut berjalan menuju kelasnya dan masuk mengikuti pelajaran
matematika.
DAFTAR PUSTAKA:
Kline, 1973. Kurikulum Berbasis Kompetensi dan
Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika. Jakarta : Puskur
Mc. Donald, Oemar Hamalik. 1992. Psikhologi Belajar
Edisi 2. Jakartta: Rineka Cipta
Dimyati,dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Asdi Mahasatya
0 komentar:
Posting Komentar