Kamis, 10 Oktober 2024

E2-WAWANCARA TENTANG DISONANSI KOGNITIF: DWITA ASTRIA BAGRE_21310410014

 

“Disonasi Kognitif dalam Lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA)”

 

PSIKOLOGI INOVASI

ESAI 2-WAWANCARA TENTANG DISONANSI KOGNITIF

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.



DWITA ASTRIA BAGRE

21310410014

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

OKTOBER 2024

 

 

Satu hari saya mengendarai sepeda motor untuk mengatar adik Saya menuju sekolahnya yaitu SMA NEGERI 1 WONDAMA,  kemudian saya mampir sebentar ke warung dan membeli kue, berselang beberapa menit kemudian bel sekolah berbunyi yang menandakan bahwa jam pelajaran segera akan dimulai, kemudian saya melihat bahwa  masih banyak siswa yang jalan kaki perlahan menuju sekolah, kemudian saya bertanya kepada salah satu siswa yang berada di warung tersebut yang menjadi subyek untuk saya wawancarai, yaitu A.

Kenapa tidak masuk kelasnya, A pun menjawab kaka A tidak suka pelajaran matematika jadi A tidak ingin masuk untuk mengikuti jam pelajaran tersebut, A di warung saja jaga jualan temani ibu warung untuk dapat uang jajan, sambil membuat anyaman dari tali rotan untuk membuat tas dan di jual kepada teman-teman sekolah, kemudian Saya mengatakan pelajaran matematika itu menyenangkan karena dapat membuat kita bisa berhitung, bisa berpikir kritis yaitu melatih otak kita dengan baik, salah satunya seperti yang A lakukan sekarang yaitu berjualan tas dari tali rotan.

Mengapa kamu tidak ingin ikut kelas mata pelajaran matematika, A mengatakan setiap jam pelajaran matematika A kadang bolos, kemudian saya bertanya apa faktornya sehingga A berperilaku seperti ini, A mengatakan bahwa kaka, A ini punya orang tua tinggal di kampung, A datang numpang di kelurga punya rumah, setiap pagi sebelum kesekolah A harus kerja dulu, sehingga ketika belajar matematika A sangat tidak nyaman dan suka emosi, jadi A memilih ke warung dan berjualan. Kemudian Saya mengatakan kepada A bahwa mulai sekarang A harus merubah hidup A dan harus mulai menyukai pelajaran matematika sebab matematika dapat  memecahkan masalah seperti yang sekarang A alami, matematika yang dapat membantu A untuk bisa berjualan juga dengan memberikan nilai harga pada tas rotan yang A buat nanti..

Menurut salah satu parah ahli mengenai matematika A harus tau bahwa Kline (1973)  : “Matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan mengatasi permasalahan sosial, ekonomi dan alam. Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika.”  

Dari sini A harus tau bahwa Pendidikan itu sangat mahal dan tidak semua orang bisa menikmati Pendidikan itu dengan baik, A saat ini bersekolah di SMA ketika lulus sekolah akan mencari kerja atau lanjut kuliah, semua hal akan berkaitan dengan matematika, cintai diri sendiri, ingat orang tua di kampung, A bisa mengajarkan nanti kepada saudara-saudara maupun orang tua di kampung yang belum bisa mengenal angka atau matematika untuk berhitung, A harus fokus pada masa depan yang ada dengan bersekolah yang baik, lalu A tersebut berjalan menuju kelasnya dan masuk mengikuti pelajaran matematika.

DAFTAR PUSTAKA:

Kline, 1973. Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika. Jakarta : Puskur

Mc. Donald, Oemar Hamalik. 1992. Psikhologi Belajar Edisi 2. Jakartta: Rineka Cipta

Dimyati,dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Asdi Mahasatya

0 komentar:

Posting Komentar