Kamis, 31 Oktober 2024

Esai6-Ken Gelis-SP

 

MEMBANGUN KETANGGUHAN DAN MOTIVASI MENJADI SURI TAULADAN YANG DAPAT MENINGKATKAN VALUE DIRI

 

ESSAY 6- MENULIS TIPS TIPS TENTANG RESILIENSI MENJADI SURI TAULADAN

DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.

 

 

 

 

KEN GELIS WIDIAHAPSARI / 22310410063

 

 

 FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOHYAKARTA

 

OKTOBER/2024

 

Melakukan resiliensi perubahan diri berarti seseorang mampu menyesuaikan dan beradaptasi terhadap perubahan dalam dirinya sendiri, baik perubahan dalam pola pikir, perilaku, maupun lingkungan.

Berikut adalah dua tips penting tentang resiliensi yang berhubungan dengan bagaimana menjadi suri teladan:

1. Konsistensi Antara Perkataan dan Tindakan

Salah satu kunci utama untuk menjadi suri teladan yang tangguh adalah konsistensi antara apa yang Anda katakan dan apa yang Anda lakukan. Resiliensi bukan hanya tentang kemampuan untuk bangkit dari kegagalan, tetapi juga tentang menjaga integritas dan kredibilitas di hadapan orang lain, bahkan dalam situasi yang penuh tekanan.

Ketika seseorang bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan keyakinannya, mereka menunjukkan bahwa mereka bisa diandalkan. Konsistensi ini akan membangun kepercayaan dari orang lain, baik dalam konteks pribadi maupun profesional. Sebagai suri teladan, sikap ini penting karena orang-orang sering kali menilai berdasarkan apa yang mereka lihat dan alami dari tindakan Anda, bukan hanya dari apa yang Anda katakan. Dalam situasi penuh tekanan atau perubahan besar, kemampuan untuk tetap tenang, mengendalikan diri, dan bertindak sesuai dengan apa yang Anda yakini menunjukkan kekuatan resiliensi.

Konsistensi ini juga memberi contoh yang kuat bagi orang lain. Ketika menghadapi tantangan, individu yang memiliki resiliensi akan menunjukkan ketekunan dan kemampuan untuk tetap berada di jalur yang benar, meskipun situasi sulit. Mereka tidak menyerah pada tekanan atau mengubah nilai-nilai mereka untuk kenyamanan jangka pendek. Sebagai seorang pemimpin atau teladan, ini penting karena tindakan Anda dapat memberikan inspirasi bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama ketika mereka menghadapi kesulitan.

Menurut Luthans, Avolio, dan Avey (2007), seseorang yang konsisten dalam perkataan dan tindakan menciptakan kepercayaan dan rasa aman dalam tim atau komunitas di sekitarnya. Orang yang mampu menjaga konsistensi di saat krisis menunjukkan bahwa mereka memiliki kekuatan mental yang tangguh dan kemauan yang kuat untuk tidak mudah goyah. Hal ini pada akhirnya akan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama, menjadikan Anda seorang suri teladan yang dihormati dalam lingkup sosial atau profesional.

2. Mendukung dan Menginspirasi Orang Lain di Tengah Kesulitan

Resiliensi dalam konteks menjadi suri teladan tidak hanya tentang bagaimana Anda mengatasi tantangan pribadi, tetapi juga bagaimana Anda mendukung orang lain untuk tetap kuat. Seorang suri teladan yang tangguh memiliki kemampuan untuk melihat situasi sulit dari sudut pandang yang lebih luas dan membantu orang lain melihat peluang di tengah-tengah krisis.

Sikap mendukung ini melibatkan kemampuan untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh orang lain dan memberikan dukungan yang diperlukan agar mereka juga dapat menjadi lebih tangguh. Ini bisa dalam bentuk dorongan moral, memberikan bimbingan, atau membantu mereka menemukan solusi yang tepat. Menjadi suri teladan tidak berarti bahwa Anda harus memiliki semua jawaban, tetapi lebih kepada menunjukkan bahwa Anda peduli dan bersedia membantu orang lain bangkit dari situasi sulit.

Selain itu, seorang yang resiliensi akan menginspirasi orang lain dengan menunjukkan optimisme dan perspektif positif saat menghadapi tantangan. Mereka mampu menunjukkan bahwa kesulitan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi justru bagian dari proses pembelajaran. Menurut Seligman (2011), optimisme merupakan komponen penting dalam resiliensi, karena memungkinkan seseorang untuk melihat peluang di tengah krisis dan tetap berfokus pada solusi, bukan masalah.

Dengan membantu orang lain untuk mengatasi kesulitan, Anda bukan hanya mendemonstrasikan ketangguhan diri sendiri, tetapi juga menciptakan lingkungan di mana orang lain merasa diberdayakan untuk melakukan hal yang sama. Kepedulian ini pada akhirnya akan membuat Anda dihormati dan diandalkan sebagai suri teladan yang tangguh.

Kesimpulan

Menjadi suri teladan yang tangguh bukanlah tentang tidak pernah mengalami kesulitan, tetapi tentang bagaimana seseorang dapat konsisten dengan nilai-nilainya dan mendukung orang lain dalam menghadapi tantangan. Konsistensi antara perkataan dan tindakan serta kemampuan untuk mendukung dan menginspirasi orang lain adalah dua kunci penting dalam menunjukkan resiliensi yang tidak hanya membantu diri sendiri, tetapi juga memberi dampak positif bagi orang-orang di sekitar Anda.


Daftar Pustaka

Luthans, F., Avolio, B. J., & Avey, J. B. (2007). Psychological capital: Developing the human competitive edge. Oxford University Press.

Seligman, M. E. P. (2011). Flourish: A visionary new understanding of happiness and well-being. Simon and Schuster.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar