“TIPS RESILIENSI UNTUK MENGHADAPI KONDISI STRESS”
PSIKOLOGI INOVASI
DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.
Alfiyan Hidayat
22310410030
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Mengatasi
Stres: Sebuah Pendekatan Komprehensif
Kesehatan
mental menjadi salah satu topik penting yang banyak diperbincangkan belakangan
ini, terutama mengenai stres, yang bisa dialami siapa saja. Stres adalah
kondisi di mana seseorang mengalami tekanan batin yang melibatkan ketegangan,
ketidaknyamanan, dan kecemasan (Slamet, 2019). Penyebab utama stres sering kali
melibatkan situasi yang menantang kemampuan seseorang dalam mengatasi masalah
yang dihadapi, seperti kebuntuan atau frustrasi (Suprapto, 2021).
Pengalaman
pribadi yang dialami menunjukkan bagaimana stres bisa berdampak secara fisik
dan mental. Dua tahun lalu, ketika mendaftar di perguruan tinggi kedinasan,
saya mengalami stres berat. Menjelang hari ujian, saya mengalami gangguan
tidur, kehilangan nafsu makan, dan merasa cemas, terutama karena persiapan yang
belum maksimal dan kekhawatiran akan hasilnya. Dampak stres begitu terasa;
tubuh menjadi tegang, keringat dingin keluar, dan rasa cemas mendominasi
pikiran.
Siklus
Stres dan Tahapan
Menurut
Suprapto dan Slamet (2019), stres terbagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama
adalah frustrasi, yaitu keadaan ketika seseorang menghadapi masalah tanpa
solusi yang jelas. Kondisi ini sering kali berkembang menjadi stres yang
intens, di mana emosi negatif semakin dominan. Pada tahap berikutnya, individu akan
mencari solusi atau strategi koping untuk mengatasi stres, seperti
mempertimbangkan alternatif solusi atau mekanisme pertahanan diri. Jika
strategi ini tidak berhasil, maka stres bisa berulang dan menjadi lebih berat.
Langkah-langkah
Mengatasi Stres
Untuk
mengatasi stres, ada beberapa langkah mitigasi yang bisa diambil, yaitu:
- Mengenali
Tingkat Stres:
Pengenalan terhadap diri sendiri dan tingkat stres yang dialami sangat
penting. Mengetahui kapan stres mulai mengancam kesehatan mental akan
membantu kita lebih waspada terhadap dampaknya.
- Mencari
Solusi Alternatif:
Salah satu cara menghadapi stres adalah dengan berbicara kepada orang lain
atau berkonsultasi dengan seorang ahli. Konseling dengan psikolog dapat
membantu dalam mencari solusi yang lebih efektif.
- Melaksanakan
Solusi: Setelah
menemukan solusi, tahap selanjutnya adalah melaksanakannya. Meskipun ini
mungkin terasa berat, melaksanakan solusi yang sudah dirancang menjadi
langkah penting dalam mengatasi stres.
- Evaluasi
dan Feedback:
Setelah solusi diterapkan, evaluasi efektivitasnya. Jika solusi tersebut
belum efektif, maka carilah alternatif lain untuk meningkatkan
efisiensinya.
Langkah-langkah
ini bertujuan untuk mencegah disorganisasi dalam diri, menjaga keseimbangan
mental, serta menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan mental.
Kesimpulan
Stres
adalah masalah kompleks yang bisa dialami siapa saja. Dengan memahami siklus
stres dan menjalankan langkah-langkah mitigasi, kita bisa lebih siap dalam
menghadapi tantangan emosional. Semoga pembahasan ini bermanfaat, dan kita bisa
menjaga kesehatan mental kita dengan baik.
Daftar
Pustaka
- Suprapto,
D. (2021). Psikologi dan Kehidupan Sosial. Yogyakarta: Andi Offset.
- Slamet,
S. (2019). Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
Link
video :
1.
https://vt.tiktok.com/ZSj2KPwyM/
0 komentar:
Posting Komentar