Psi.Inovasi : Wawancara Disonasi Kognitif ( Anisa Nur Fitriani / 21310410190 )
MESKIPUN BEROLAHRAGA NAMUN TETAP MEROKOK
PSIKOLOGI INOVASI
DOSEN PENGAMPU: Dr. Dra. ARUNDATI SHINTA , MA.
NAMA: ANISA NUR FITRIANI
NIM : 21310410190
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
OKTOBER 2024
Haloo.....
Apakah masih ada yang olahraga dengan rajin misalnyajogging atau berenang namun masih merokok?
Pada kesempatan kali ini saya akan melakukan wawancaradengan seseorang yang di alun alun kidul yang terletak di yogyakarta. Disini banyak sekali yang melakukan kegiatanjogging olahraga pagi dan sore hari namun saya melihatsetelah mereka olahraga masih terus kemudian merokok.
Akhirnya saya mendekati orang tersebut seorang laki lakiyang kemudian saya bertanya "Mas maaf, habis olahraga mas masih merokok?" dan beliaupun menjawab "Iya mbak soalnyakalau gk ngerokok mulutnya rasanya masam dan kalaungerokok jadi gk ngerasa lapar jadi setelah lari lari tidaklangsung makan dan itu bisa bikin saya gk gendut lagi mba, tapi saya tetep usaha walau merokok saya tetap berlariolahraga biar sehat. Karna teman saya pun juga merokok tapitetap olahraga" kemudian ia menunjuk temannya yang sedangmerokok juga setelah olahraga, hal tersebut kemudianmembuat saya membuktikan bahwa disonasi kognitif memangada pada seseorang tersebut.
Dimana mereka menganggap bahwa rokok bisa membantumereka tidak merasa cepat lapar dan tetap olahraga walaumerokok agar tetap sehat. Hal tersebut menurut saya tidaksesuai karena tetap saja efek pada rokok tersebut tetapmerusak tubuh.
Sebuah laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis pada November 2023 menyatakan bahwamerokok masih menjadi salah satu penyebab utama penyakitparu obstruktif kronik (COPD). Penyakit ini menyebabkanmasalah pernapasan dan merenggut nyawa lebih dari tiga jutaorang setiap tahun. Menurut Setiyanto, R, (2013), faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok adalah tekananteman sebaya, berteman dengan perokok usia muda, status sosial ekonomi rendah, mempunyai orang tua yang merokok, saudara kandung, lingkungan sekolah (guru) yang merokokdan tidak percaya bahwa merokok mengganggu kesehatan.
Hal tersebut dari wawancara tersebut saya juga bisaberanggapan bahwa ia merokok juga karena lingkungansekitar yang membuat ia ikut merokok dan itu menjadikebiasaannya yang sehingga membuat dia kalau tidakmerokok maka mulutnya terasa masam. Hal tersebut perlu di sadari banyak orang bahwa ketika kita ingin hidup sehatseperti olahraga jogging atau olahraga lain maka hal tersebutsebaiknya diimbangi dengan mengurangi kebiasaan burukmisalkan mencoba diri untuk mengurangi rokok agar terbiasabisa tanpa merokok dan bisa olahraga dengan baik dan efektif.
Daftar Pustaka :
Setiyanto, R. (2013). Faktor-Faktor Penyebab Merokok. Bandung: Alfa Beta
0 komentar:
Posting Komentar