Kamis, 10 Oktober 2024

Psi.Inovasi : Wawancara Disonansi Kognitif ( Naufal. M. A. Lubis / 22310420087 )

 

DISONANSI KOGNITIF  TERHADAP MAHASISWI MEROKOK

PSIKOLOGI INOVASI

ESSAI 2 – WAWANCARA TENTANG DISONANSI KOGNITIF

DOSEN PENGAMPU : Dt., Dra. Arundati Shinta, MA




NAUFAL M A LUBIS

22310420087

FAKULTAS PSIKOLOGI 

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

2024


Dalam tulisan ini berfokus pada bagaimana seorang mahasiswa aktif sebagai perokok aktif dan pandangan serta respon yang diterima oleh lingkungan sekitar. Sumber selaku mahasiswi salah satu universitas negri yang berada di Yogyakarta, memiliki kebiasaan merokok secara aktif dan juga memahami bahaya pandangan dan respon yang diterima dari lingungan sekitarnya. Subjek diambil dari latar belakang yang baik, tergolong sebagai mahasiswa aktif dengan jurusan seni tari. Merokok dipandang kurang pantas bagi perempuan, namun tetap ada yang melakukannya. Perilaku tersebut mengakibatkan munculnya disonansi kognitif.

Wawancara dilakukan ditempat yang aman dan nyaman untuk subjek sendiri, dan pemeilihan tempat direkomendasi oleh subjek agar merasa nyaman. Tempat dipilih ddikarenakan memiliki suasana yang sejuk dan tenang antar orang lain, yang dimana membuat diri tidak ke distract oleh hal lain. 

Penelitian ini membahas tentang respon yang diterima oleh subjek jika merokok secara uum, dan hal apa saja yang diketahui oleh subjek tentang bahaya kesehatan yang diterima oleh subjek sendiri dengan merokok. Subjek merespon beberapa hal yang dimana intinya, ia menerima omongan dan perilaku yang kurang baik dalam lingkungannya baik diperkuliahan atau diperkerjaan. Subjek bercerita bagaimana pernah dipandang buruk bahkan dijauhin oleh teman sesame wanita senidiri. Subjek berkata bahwa “Saya tau kok bahaya dan efek apaa yang timbul jika saya merokok (sebagai wanita) di depan umum. Pernah juga dipandang jelek olrh seseorang atau kelomok tapi saya mengambil jalan yang tidak memperdulikan. Terkadang kesan merokok digunkan sebagai hal yang harus dilakukan oleh lelaki saja, terkdang stigma atau opini itu membuat perfektif orang lain, cewe yang merokok berarti keras atau pemberani. Ini bukan menjadi pembenaran ya ingat.. semua cewe hebat kok dengan diri mereka sendiri, dan saya juga tidak setuju kalau cewe yang merokok adalah cewe yang kuat dan pemeberani (ditakuti)” tuturnya. sumber juga melakukan kebiasaan ini dengan sadar akan efek buruk yang didapat. “ini kebiasaaan yang beum bisa saya hilangkan, tapi saya berusaha tidak memperburuk keadaan saya dengan prosuktif seperti kerja, kuliah, mengatur pola makanan yang sehat, dan berolahraga serta selalu control kesehatan ke dokter”. 

Disonansi kognitif yang dialami oleh mahasiswi perokok aktif merupakan fenomena kompleks yang mencerminkan pertentangan antara pengetahuan dan perilaku. Untuk mengurangi disonansi ini, pendekatan edukasi yang lebih baik dan dukungan dari lingkungan sosial sangat penting. Mendorong gaya hidup sehat dan menawarkan alternatif untuk mengatasi stres dapat membantu mahasiswi menemukan cara yang lebih positif untuk menghadapi tantangan hidup tanpa harus merokok.


Daftar pustaka :

Nurchayati,. Septinia Handayani. (2024). Disonansi Kognitif Pada Perempuan Berhijab Yang Merokok. Jurnal Ilmiah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan. Vol. 11 Hal 69-86.




0 komentar:

Posting Komentar