Kamis, 31 Oktober 2024

Esai-1 Psikologi Inovasi (Meringkas Jurnal Motivasi)-Septi Iing Hijjriyah-22310410132-SP


TRANSFORMASI BISNIS DIGITAL PADA USAHA SKALA MIKRO DI YOGYAKARTA: ANALISIS SWOT

Esai-1 Psikologi Inovasi (Meringkas Jurnal Motivasi)

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.

Septi Iing Hijjriyah

(22310410132)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

November - 2024

Topik

Digital Bisnis Transformation, Retail and E-Commerce, SWOT Analysis, Entrepreneurship

Sumber

Maisaroh, Rr. Siti Muslikhah. (2024). Transformasi Bisnis Digital pada Usaha Skala Mikro di Yogyakarta: Analisis Swot. Jurnal Riset Entrepreneurship. 7(1). 46-57.

Permasalahan

Terdapat tantangan dan peluang bagi pelaku usaha ritel mikro dalam melakukan transformasi usahanya menjadi bisnis digital. Pelaku usaha skala ritel mikro di Yogyakarta menghadapi tantangan dalam hal peningkatan kompetensi, kapabilitas, dan sumber daya, serta peluang pasar yang baik sebagai modal awal untuk memasuki bisnis digital.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kesiapan pelaku usaha skala mikro dalam transformasi digital bisnis dengan menggunakan Analisis SWOT. Melalui Analisis SWOT dapat digambarkan tantangan dan peluang bagi pelaku usaha ritel mikro dalam melakukan transformasi usahanya menjadi bisnis digital.

Isi

·     Sampai saat ini, usaha ritel mikro di Yogyakarta masih menemui banyak kendala dan kesulitan masuk ke bisnis digital. Mereka secara umum belum menjalankan usahanya berbasis online/digital, tetapi mereka beroperasi dengan berbasis pada bisnis offline dan online.

·  Transformasi  bisnis  digital  dapat  diartikan  sebagai  integrasi  teknologi  dan  proses bisnis  pada  ekonomi  berbasis  digital (Ismail et  al.,  2017;Schwertner,  2017).

·     Penggunaan teknologi pada transformasi bisnis digital akan membawa dampak pada organisasi dalam tiga dimensi (Muzyka et  al.,  1995;  Schuchmann  &  Seufert,  2015). Pertama,  secara  eksternal, organisasi harus fokus merubah kebiasaan konsumen secara digital dan siklus hidup secara keseluruhan.  Kedua,  secara  internal  akan  berdampak  pada  proses  operasi,  pengambilan keputusan,  dan  struktur  organisasi.  Setiap  organisasi  akan  melakukan  transformasi  bisnis digital  dalam  bentuk yang  berbeda-beda  dan  sulit  untuk menilai  bentuk mana yang  paling valid di antara bentuk-bentuk transformasi yang digunakan.

·   Ada sembilan elemen atau area perubahan yang mungkin  terjadi,  ketika  satu  perusahaan memutuskan  untuk melakukan  transformasi digital. Berikut adalah elemen-elemen atau area perubahan tersebut: 1. Transformasi   pengalaman   konsumen,   dari   pembelian   secara   langsung   menjadi pembelian secara online.

2. Transformasi  proses  operasional  dari  pelayanan  secara manual  berubah  menjadi pelayanan digital.

3. Digitalisasi proses dengan menggunakan automasi di seluruh proses operasi.

4. Pemberdayaan karyawan, mengingat dengan digitalisasi karyawan harus menguasai  keterampilan   baru   di   bidang   digital,   sehingga   perusahaan   harus   melakukan pemberdayaan karyawan baik dengan pelatihan dan pembelajaran lainnya.

5. Transformasi model bisnis, dari konvensional offline menjadi bisnis online.

6. Modifikasi bisnis secara digital, yaitu memodifikasi bisnis yang ada selama ini menjadi bisnis digital, dengan tetap mempertahankan bisnis yang lama.

7. Globalisasi digital.

8. Membuat bisnis digital baru.

9. Perubahan struktur dan sistem organisasi bisnis.

·  Analisis SWOT digunakan untuk menilai aspek bisnis dalam hal kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis SWOT merupakan metode analisis sederhana yang dapat memberikan gambaran yang realistis interpretasi kekuatan dan kelemahan bisnis.

·    Analisis   SWOT   adalah   proses   dengan   (1)   mengidentifikasi   faktor   internal   dan eksternal, serta peningkat kinerja, (2) menganalisis faktor-faktor tersebut berdasarkan perkiraan kontribusinya dan perkiraan kemampuan pengendalian, dan (3) memutuskan tindakan apa yang  akan  diambil  di  masa  yang  akan  datang  sehubungan  dengan  faktor-faktor  tersebut (Leigh,  2010).

Metode   

·       Penelitian   ini   merupakan   penelitian   kualitatif   deskriptif,   untuk   memaparkan tantangan dan peluang yang dihadapi pelaku usaha ritel mikro bertransformasi menuju bisnis digital.

·    Sampel  dalam  penelitian  ini  adalah  30  usaha  ritel  skala  mikro  yang  tersebar  di Yogyakarta.

·   Responden penelitian adalah pelaku ritel skala mikro yang ada di Yogyakarta, dengan karyawan  kurang  dari  4  orang.  Penghasilan  rata-rata  per  bulan  Rp.  5.000.000.  Lama  usaha rata-rata 1 –5 tahun.

·    Teknik   pengumpulan data   dilakukan   melalui   observasi   dan   wawancara mendalam yang dilakukan kepada seluruh responden, terkait semua aspek manajemen, baik pemasaran, SDM, operasional, dan keuangan, dan persaingan.

·  Pengamatan dilakukan terkait proses transformasi digital di ritel dampingan, apa saja transformasi yang sudah dilakukan, permasalahan-permasalahan yang dihadapi, serta kendala, peluang, dan tantangan.

·  Proses pengambilan data dimulai melalui beberapa tahap sebagai berikut:

    1. Mahasiswa memilih UMKM untuk melakukan praktek pembelajaran dengan metode project based learning.

      2. Mahasiswa melakukan orientasi lapangan untuk mengenali kondisi awal UMKM, dan merencanakan program pendampingan bagi UMKM

  3. Mahasiswa  melakukan observasi untuk   mengidentifikasi   permasalahan   yang dihadapi UMKM terkait dengan proses transformasi digital. Proses ini dilalui dengan melakukan observasi serta wawancara pendahuluan.

  4. Mahasiswa   melakukan   wawancara  mendalam   untuk   mengkonfirmasi   fenomena temuan-temuan observasi di lapangan.

    5. Analisis Data menggunakan analisis SWOT. Penerapan Analisis SWOT akan membantu   pengambilan   keputusan   organisasi, memahami   bagaimana   kekuatan   dapat dimanfaatkan   untuk  mewujudkan   peluang   baru  dan   kelemahan   dapat   memperlambat kemajuan  atau  memperbesar  ancaman  organisasi,  termasuk  menganalisis  bagaimana  cara mengatasi ancaman dan kelemahan (Helms & Nixon, 2010).

Hasil

·      Sampai saat ini usaha ritel mikro di Yogyakarta masih menemui banyak kendala dan kesulitan masuk ke bisnis digital. Mereka secara umum belum menjalankan usahanya berbasis online/digital, tetapi mereka beroperasi dengan berbasis pada bisnis offline dan online. Bahkan, beberapa responden diketahui sama sekali  belum  masuk ke  bisnis  online.

·       Saat  tren  pasar  dan  konsumen  online meningkat,  dan pelaku usaha kecil menengah mulai eksis di bisnis online, usaha ritel mikro justru baru mulai mempersiapkan diri untuk masuk ke bisnis online. Kondisi ini berdampak pada sulitnya mereka bersaing di pasar industri sejenis.

·    Salah satu  faktor  yang  mempengaruhi  keterlambatan  usaha ritel mikro  masuk  ke  bisnis  digital adalah   pengetahuan   dan   kesadaran   yang   rendah   terkait   penting   dan   manfaatnya bertransformasi ke bisnis digital di era teknologi saat ini.

·       Chouaibi et al.,(2022) dan Guo & Xu, (2021) membuktikan  bahwa  transformasi  bisnis  digital  akan  memberikan  kemanfaatan dan keuntungan bagi perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

·  Hasil  analisis  SWOT menunjukkan  bahwa  secara  internal,  sebenarnya  sebagian  besar usaha ritel mikro sudah mampu menghasilkan produk yang bervariatif, dengan kualitas dan harga  yang  mampu  bersaing  di  pasar. Begitu  juga  dengan  motivasi  pelaku  tinggi  untuk memajukan  usahanya.  Hanya  saja  karena  kurang  nya  pengetahuan  dan  infrastruktur  yang mendukung untuk bertransformasi ke bisnis digital, sehingga berdampak pada usaha yang kurang  berkembang.

·   Hasil  penelitian  ini  sejalan  dengan  ian (Kergroach& Bianchini,  2021;Rupeika-Apoga et  al., 2022; Telukdarieet  al.,2022) yang  menyatakan  bahwa  ada  beberapa faktor  yang  menjadi  tantangan  pada  proses  transformasi  digital  di  level  UMKM,  yaitu kurangnya dukungan infrastruktur terutama internet dengan kecepatan tinggi, kesenjangan pengetahuan  teknologi,  dan  tingkat  kesadaran  tentang  pengetahuan,  penggunaan,  dan manfaat dari bisnis digital, serta integrasi yang efektif teknologi digital dalam proses bisnis.

·       Ada  fenomena  yang  menarik,  karena  minimnya  pengetahuan  dan  penggunaan teknologi,  sehingga  pada  tahap  awal  sebagian  pelaku  bisnis  online  usaha ritel mikro justru konsen untuk penguasaan ketrampilan penggunaan teknologi, sehingga mereka tidak fokus 5754 pada  produk  dan  pelayanan  pelanggan,  seperti contoh mereka  tidak  memikirkan  untuk inovasi produk, program promosi, dan lain-lain.

·   Persaingan bisnis ritel online sangat ketat, pesaing berlomba-lomba untuk menawarkan program-program pemasaran yang menarik, untuk  memberikan  pelayanan  memuaskan  pada  pelanggan.

·       Namun demikian, berdasarkan analisis SWOT dapat dijelaskan bahwa dengan segala keterbatasan dan kendala yang dihadapi oleh usaha ritel mikro masih punya banyak peluang untuk ditangkap,  mengingat  tren bisnis online dan  konsumen  online  semakin  meningkat. Sehingga  peluang  pasar  masih  terbuka  lebar  untuk  bisnis  ritel  online.

Diskusi

·       Transformasi bisnis digital dapat memberikan banyak peluang inovasi salah satunya pada bisnis ritel  khususnya UMKM. Untuk mengetahui kesiapan UMKM dalam transformasi bisnis  digital  dapat  menggunakan  analisis  SWOT.

·       Ritel   skala  mikro   di   Yogyakarta untuk   bertransformasi  ke   bisnis   digital harus meningkatkan  kompetensi,  kapabilitas,  dan  sumberdaya  yang  dimiliki  sebagai  modal  awal untuk masuk ke bisnis digital.

·       Modal sumberdaya manusia tersebut nantinya akan berguna dalam   menghadapi   permasalahan   di   bisnis   digital,   berkreasi   dan   berinovasi   dalam memberikan  pelayanan  pada  pelanggan,  serta  memenangkan  persaingan  di  industri  ritel digital.

·       Rekomendasi penelitian yang akan datang perlu menggali sukses praktik transformasi bisnis online bagi ritel mikro, kecil dan   menengah untuk   mengidentifikasi   faktor-faktor   yang   secara   dominan mempengaruhi suksesnya ritel mikro masuk ke dunia bisnis digital.

·       Ke depan perlu menggali lebih dalam pula strategi yang tepat untuk bertransformasi ke bisnis online sesuai dengan kondisi usaha ritel mikro saat ini.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar