Kamis, 24 Oktober 2024

Psi.Inovasi E6 : Membagikan tips ( Siti Syarifatuss’adah/21310410156)

 E6 : MENULIS TIPS-TIPS


“RESILIENSI DAN PERENCANAAN TERHADAP PERUBAHAN: MENAVIGASI TANTANGAN DAN PELUANG DI ERA DIGITAL”

PSIKOLOGI INOVASI

E-6 MENULIS TIPS-TIPS TENTANG RESILIENSI/DORONGAN BERPRESTASI/KETANGGUHAN, ENTERPRENEURSHIP/KETEKUNAN/PEKA TERHADAP PERUBAHAN/PERENCANAAN TERHADAP PERUBAHAN/MENJADI SURI TAULADAN

DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.





NAMA : SITI SYARIFATUSSA’ADAH
NIM : 21310410156


FAKULTAS PSIKOLOGI  
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
OKTOBER/2024



Di tengah era digital yang penuh tantangan dan ketidakpastian ini, kemampuan untuk tetap kuat dan siap dalam menghadapi perubahan menjadi salah satu dari kunci kesuksesan. Untuk menghadapi dinamika zaman yang terus saja berubah dari waktu ke waktu,  kita perlu menavigasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Dua keterampilan penting yang perlu kita miliki adalah resiliensi dan perencanaan terhadap perubahan. Resiliensi merupakan kemampuan diri yang ditunjukkan individu untuk beradaptasi dan bangkit kembali dari kesulitan, sementara perencanaan perubahan adalah langkah-langkah yang kita ambil  dalam mepersiapkan diri untuk menghadapi perubahan yang tidak terduga dengan berbagai bentuk strategi yang baik . Dari kedua konsep ini saling berkaitan satu sama lainnya, karena perencanaan yang cukup baik memberikan arah dan tujuan yang jelas, sementara pada resiliensi membantu kita agar tetap kuat dalam menghadapi tantangan di setiap langkah. 


Tips 1: Membangun Resiliensi untuk Menghadapi Tekanan di Era Digital
 
Pada era digital, perubahan terjadi dengan cepat, mulai dari tren, teknologi, dan pada situasi dalam lingkup kerja  Resiliensi sangat penting untuk menjaga stabilitas emosional dan mental. Menurut Rutter (2006) bahwa resiliensi adalah konsep interaktif yang mengacu pada  kapasitas agar mampu menyesuaikan diri dengan baik ketika menghadapi masalah dan hambatan. Resiliensi disebut juga oleh Wolin dan Wolin (dalam Bautista, Roldan & Bascal, 2001), sebagai bentuk keterampilan coping ketika dihadapkan pada tantangan hidup atau kapasitas hidup untuk tetap “sehat” dan terus perbaikan diri.

Berikut ada beberapa tips untuk membangun resiliensi yang bisa diterapkan langsung dalam kehidupan:

  • Latihan Perhatian (Mindfulness)

Cobalah luangkan waktu setiap hari untuk berlatih mindfulness melalui meditasi atau olah pernapasan. Hal ini dapat membantu menenangkan pikiran, meningkatkan fokus, serta mengurangi stres akibat dari tuntutan digital.


  • Memperkuat jaringan sosial

Bangunlah hubungan yang kuat dengan teman, keluarga, atau kolega. Dengan interaksi sosial yang positif dapat mendukung emosional kita ketika menghadapi kesulitan. Cobalah lakukan secara rutin untuk menghabiskan waktu bersama mereka.



  • Menerima Kegagalan sebagai pengalaman dan pembelajaran

Cobalah untuk memandang kegagalan sebagai  kesempatan untuk belajar. Setiap kegagalan membawa pengalaman yang berharga untuk memperkuat mental kita. Catatlah pengalaman tentang kegagalan anda dan refleksikan yang bisa diambil sebagai pembelajaran untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang.


Tips 2: Strategi Perencanaan Terhadap Perubahan untuk Menghadapi Ketidakpastian

Perencanaan yang baik sangat penting untuk menghadapi ketidakpastian. Berikut ada beberapa  strategi yang dapat dilakukan untuk merencanakan perubahan:


  • Tetapkanlah tujuan yang realistis

Buatlah daftar tujuan yang jelas. Pastikan tujuan tersebut spesifik dan dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, “Saya harus mahir keterampilan public speaking dalam jangka waktu dua minggu”.


  • Buatlah daftar kekuatan dan kelemahan

Identifikasi tiga kekuatan dan tiga kelemahan yang anda miliki. Ini akan membantu anda dalam memahami posisi anda dan merencanakan langkah selanjutnya yang lebih baik lagi. Anda dapat lakukan ini dengan format tabel sederhana.


  • Tinjau rencana secara berkala

Setiap bulan, anda dapat meluangkan waktu untuk melihat kembali rencana anda yang telah anda tulis dan rancang. Apa yang berjalan dengan baik? Apa yang perlu anda perbaiki? Ini dapat membantu anda tetap pada jalur yang benar dan beradaptasi dengan perubahan.


Dengan menerapkan dua tips sederhana tentang resiliensi dan perencanaan terhadap perubahan ini, anda dapat memperkuat mentalitas dan melakukan persiapan yang lebih baik.  Di era digital yang bergerak cepat dan penuh ketidakpastian ini, kemampuan diri untuk tetap kuat dan adaptif dalam menghadapi tantangan zaman adalah suatu hal untuk menjadi kunci keberhasilan. Tidak harus melakukan perubahan besar secara instan, tetapi mulailah dari hal kecil seperti mindfulness atau meninjau rencana secara berkala. Dengan langkah-langkah ini akan membantu anda menjadi lebih kuat dan siap dalam menghadapi tantangan dimasa mendatang.



Daftar Pustaka:

Rachmawati, D., & Listiyandini, R. A. (2014). Peran Konsep Diri Terhadap Resiliensi pada Pensiunan. Jurnal Psikogenesis, 3 (2), 1-12.

Rahmasari, D., Jannah, M., & Puspitadewi, N. W. S. (2014). Harga Diri dan Religiusitas dengan Resiliensi pada Remaja Madura Berdasarkan Konteks Budaya Sosial Budaya Madura. Jurnal Psikologi  Teori & Terapan, Vol 4 (2), hal 130-139.

Santoso, S. F., & Samputra, P. L. (2023). Pendidikan Spiritual dan Religius Mengkokohkan Resiliensi Penyalahguna Narkotika di Indonesia. Journal on Education, 6 (1), 5089-5101.

Setiawan, M. A., & Ahmad, K. I. (2018). Keterampilan Resiliensi Dalam Perspektif Surah Ad Duha. Jurnal Fokus Konseling, 4 (1), 37-50.

Nurmalasari, Y., & Erdiantoro, R. (2020). Perencanaan dan Keputusan Karier: Konsep Krusial dalam Layanan BK Karier. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan, 4 (1), 44-51.

Sasoko, D. M., & Mahrudi, I. (2022). Teknik Analisis SWOT dalam Sebuah Perencanaan Kegiatan. Jurnal Studi Interdisipliner Perspektif, 22 (1), 9-19.

Luqman, A. (2017). Posisi Evaluasi Diri dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Jurnal Pendidikan dan Kemasyarakatan, 15 (1), 38-50.






0 komentar:

Posting Komentar