Kamis, 17 Oktober 2024

E2 Psikologi Inovasi_WAWANCARA TENTANG DISONANSI KOGNITIFRODA YONI MANGGALA_22310410086_SP

ESAI 2- WAWANCARA TENTANG DISONANSI KOGNITIF : KEBIASAAN MEROKOK PADAHAL SUDAH TAU ITU BERBAHAYA : WAWANCARA DENGAN SEORANG PEROKOK AKTIF YANG SUDAH TAU MEROKOK BERBAHAYA TETAPI TETAP MEROKOK SETIAP HARI


KEBIASAAN MEROKOK PADAHAL SUDAH TAU MEROKOK BERBAHAY

PSIKOLOGI INOVASI

ESSA1 2- WAWANCARA TENTANG DISONANSI KOGNITIF

DOSEN PENGAMPU : DR.,Dra. ARUNDATI SHINTA, MA. 

 

RODA YONI MANGGALA

22310410086

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

OKTOBER / 2024


Saya bekerja di lingkungan yang 80% pegawai laki-lakinya perokok aktif, saya sendiri paling anti sebenarnya dengan asap rokok, saya mencoba mewawancari rekan kerja saya panggil saja Fafu (nama samaran) dia bisa habis satu hingga dua bungkus rokok setiap harinya, duduk sebentar kalau tidak merokok rasanya pahit katanya, saya mencoba bertanya dengannya awal mulanya dia kecanduan merokok itu bagaimana dan dia menceritakan kalo awalnya hanya untuk bisa bersosialisasi dengan teman-teman dan rasanya juga bisa santai ketika merokok, saya lanjut bertanya apa dia tau kalau merokok itu berbahaya buat kesehatan tubuhnya, dia menjawab Saya tahu itu berbahaya, tapi ada disonansi kognitif di sini. Di satu sisi, saya sadar akan risiko kesehatan, tapi di sisi lain, merokok membantu saya mengatasi stres. Jadi, saya membenarkan tindakan saya. Ini tentang konflik antara pengetahuan dan tindakan. Saya tahu merokok itu buruk, tapi saya juga merasa sangat terikat dengan kebiasaan ini. Untuk mengurangi ketidaknyamanan itu, saya meyakinkan diri bahwa “saya bisa berhenti kapan saja” atau “ini hanya kebiasaan. Saya melanjutkan pertanyaan saya apa dia pernah berusaha untuk berhenti merokok, dan dia menjawab, sering. Tapi ketika saya merasa stres atau cemas, merokok terasa seperti solusi yang cepat. Saya jadi ragu untuk mencoba berhenti, Ada rasa bersalah dan ketakutan juga, tetapi pada saat yang sama, saya merasa nyaman dengan rokok di tangan. Jadi, saya terus mencari alasan untuk melanjutkan, meskipun saya tahu itu salah. Saya kembali bertanya apakah ada pesan untuk perokok lain diluar sana, dia Cuma berpesan Merokok mungkin telah menjadi bagian dari hidup Anda, tetapi saatnya untuk merenungkan dampaknya. Anda mungkin tahu bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang-orang terdekat, Berhenti merokok bukanlah hal yang mudah, tetapi itu adalah langkah yang bisa menyelamatkan hidup Anda. Demikian sedikit wawancara yang saya lakukan dengan rekan kerja saya sebagai narasumbernya.

0 komentar:

Posting Komentar