Kamis, 17 Oktober 2024

E6-MENULIS 2 TIPS YANG SALING BERHUBUNGAN: “Menjadi Resilien dan Suri Tauladan yang Inspiratif”

 

Menjadi Resilien dan Suri Tauladan yang Inspiratif

PSIKOLOGI INOVASI

E6-MENULIS TIPS-TIPS TENTANG RESILIENSI/DORONGAN BEPRESTASI/KETANGGUHAN,ENTREPRENEURSHIP/KETEKUNAN/PEKA TERHADAP PERUBAHAN/PERENCANAAN TERHADAP PERUBAHAN/MENJADI SURI TAULADAN

DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.


NAMA MAHASISWA

BASTIAN JAN BONA TUA SIRINGORINGO

NIM

22310410069

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

OKTOBER 2024

 

 

Menjadi Resilien dan Suri Tauladan yang Inspiratif

Resiliensi dan kemampuan menjadi model yang keren adalah dua aspek penting dalam kehidupan yang saling berhubungan erat. Resiliensi merujuk pada kemampuan untuk bangkit dari kegagalan, menghadapi tantangan, dan tetap tegar dalam situasi sulit. Di sisi lain, menjadi suri tauladan berarti menunjukkan karakter yang bisa dijadikan panutan oleh orang lain, melalui tindakan dan sikap yang positif. Keduanya sama-sama memainkan peran besar dalam membentuk individu yang tangguh, adaptif, dan inspiratif.

Tips 1: Resiliensi – Kekuatan untuk Bangkit

Resiliensi adalah kunci dalam menghadapi berbagai rintangan kehidupan. Dalam perjalanan menuju kesuksesan, setiap orang pasti akan mengalami kegagalan atau tantangan. Namun, apa yang membedakan individu yang tangguh dengan yang tidak adalah kemampuan untuk bangkit kembali. Berikut adalah beberapa tips untuk membangun resiliensi:

1.     Mengelola Stres dengan Baik
Stres adalah bagian yang tak terhindarkan dari kehidupan, terutama ketika menghadapi situasi sulit. Mengelola stres dengan baik, seperti melalui meditasi, olahraga, atau berbicara dengan orang yang dapat dipercaya, sangat penting untuk menjaga ketenangan dan fokus. Dengan demikian, kita bisa menilai situasi dengan lebih baik dan mengambil tindakan yang tepat.

2.     Fokus pada Solusi, Bukan Masalah
Salah satu aspek penting dari resiliensi adalah kemampuan untuk tidak terjebak pada masalah, tetapi mencari solusi. Memusatkan perhatian pada apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi tantangan akan membantu dalam menemukan jalan keluar dan mengurangi rasa frustrasi.

3.     Belajar dari Kegagalan
Setiap kegagalan adalah pelajaran berharga. Alih-alih merasa terpuruk, seseorang yang resiliens akan melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Dengan memahami kesalahan yang telah dilakukan, individu dapat memperbaiki diri dan melangkah lebih kuat ke depan.

Tips 2: Menjadi Suri Tauladan – Model yang Keren

Menjadi seorang suri tauladan tidak hanya tentang apa yang kita katakan, tetapi lebih penting lagi tentang apa yang kita lakukan. Orang-orang yang bisa dijadikan panutan adalah mereka yang secara konsisten menunjukkan integritas, kejujuran, dan etos kerja yang tinggi. Berikut beberapa tips untuk menjadi suri tauladan yang inspiratif:

1.     Menjaga Konsistensi Antara Kata dan Perbuatan
Tidak ada yang lebih inspiratif daripada seseorang yang selalu mempraktikkan apa yang dia katakan. Konsistensi antara kata dan perbuatan adalah dasar dari kepercayaan, yang merupakan fondasi dari kepemimpinan. Ketika seseorang hidup sesuai dengan prinsip yang mereka ajarkan, orang lain akan lebih termotivasi untuk mengikuti jejaknya.

2.     Berempati Terhadap Orang Lain
Seorang panutan yang baik adalah seseorang yang peduli terhadap orang lain. Dengan menunjukkan empati, baik dalam situasi pribadi maupun profesional, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan penuh kepercayaan. Ketika orang lain merasa didengar dan dihargai, mereka akan lebih mudah menerima pengaruh positif dari kita.

3.     Berani Mengambil Tanggung Jawab
Seorang suri tauladan tidak akan menghindari tanggung jawab, bahkan ketika keadaan menjadi sulit. Keberanian untuk mengakui kesalahan, memperbaiki situasi, dan memimpin dengan memberikan contoh yang baik akan meningkatkan rasa hormat dari orang-orang di sekitar.

Keterkaitan Antara Resiliensi dan Menjadi Suri Tauladan

Resiliensi adalah dasar yang kuat untuk menjadi seorang suri tauladan. Ketika kita mampu menghadapi tantangan dengan tenang dan tegar, kita secara tidak langsung menjadi contoh bagi orang lain. Orang-orang akan melihat bagaimana kita bertindak dalam situasi sulit dan belajar dari cara kita mengatasi tekanan. Dengan demikian, resiliensi bukan hanya bermanfaat bagi diri kita sendiri, tetapi juga bagi mereka yang menjadikan kita panutan.

Sebagai contoh, dalam dunia entrepreneurship, seorang pemimpin yang resiliens tidak hanya mampu bangkit dari kegagalan bisnis, tetapi juga mampu memotivasi timnya untuk terus bergerak maju meskipun menghadapi hambatan besar. Dalam situasi ini, resiliensi menjadi sumber inspirasi yang kuat bagi orang lain untuk tetap gigih dalam mengejar tujuan.

Penutup

Dalam kehidupan yang penuh dengan perubahan dan tantangan, memiliki resiliensi dan menjadi suri tauladan yang baik adalah dua keterampilan yang sangat penting. Dengan membangun kemampuan untuk bangkit dari kegagalan dan menunjukkan perilaku yang dapat dijadikan contoh, kita tidak hanya memperkuat diri sendiri tetapi juga memberikan dampak positif bagi orang lain.

Daftar Pustaka:

  • Grotberg, E. H. (1995). A Guide to Promoting Resilience in Children: Strengthening the Human Spirit. The Hague: Bernard van Leer Foundation.
  • Seligman, M. E. P. (1990). Learned Optimism: How to Change Your Mind and Your Life. New York: Vintage Books.
  • Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.


0 komentar:

Posting Komentar