“Menjadi Resilien dan
Suri Tauladan yang Inspiratif”
PSIKOLOGI INOVASI
E6-MENULIS TIPS-TIPS TENTANG RESILIENSI/DORONGAN
BEPRESTASI/KETANGGUHAN,ENTREPRENEURSHIP/KETEKUNAN/PEKA TERHADAP
PERUBAHAN/PERENCANAAN TERHADAP PERUBAHAN/MENJADI SURI TAULADAN
DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.
NAMA MAHASISWA
BASTIAN JAN BONA TUA SIRINGORINGO
NIM
22310410069
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
OKTOBER 2024
Menjadi
Resilien dan Suri Tauladan yang Inspiratif
Resiliensi dan kemampuan menjadi model
yang keren adalah dua aspek penting dalam kehidupan yang saling berhubungan
erat. Resiliensi merujuk pada kemampuan untuk bangkit dari kegagalan,
menghadapi tantangan, dan tetap tegar dalam situasi sulit. Di sisi lain,
menjadi suri tauladan berarti menunjukkan karakter yang bisa dijadikan panutan
oleh orang lain, melalui tindakan dan sikap yang positif. Keduanya sama-sama
memainkan peran besar dalam membentuk individu yang tangguh, adaptif, dan
inspiratif.
Tips 1: Resiliensi – Kekuatan untuk
Bangkit
Resiliensi adalah kunci dalam menghadapi
berbagai rintangan kehidupan. Dalam perjalanan menuju kesuksesan, setiap orang
pasti akan mengalami kegagalan atau tantangan. Namun, apa yang membedakan
individu yang tangguh dengan yang tidak adalah kemampuan untuk bangkit kembali.
Berikut adalah beberapa tips untuk membangun resiliensi:
1.
Mengelola Stres dengan
Baik
Stres adalah bagian yang tak terhindarkan dari kehidupan, terutama ketika
menghadapi situasi sulit. Mengelola stres dengan baik, seperti melalui
meditasi, olahraga, atau berbicara dengan orang yang dapat dipercaya, sangat
penting untuk menjaga ketenangan dan fokus. Dengan demikian, kita bisa menilai
situasi dengan lebih baik dan mengambil tindakan yang tepat.
2.
Fokus pada Solusi,
Bukan Masalah
Salah satu aspek penting dari resiliensi adalah kemampuan untuk tidak terjebak
pada masalah, tetapi mencari solusi. Memusatkan perhatian pada apa yang bisa
dilakukan untuk mengatasi tantangan akan membantu dalam menemukan jalan keluar
dan mengurangi rasa frustrasi.
3.
Belajar dari Kegagalan
Setiap kegagalan adalah pelajaran berharga. Alih-alih merasa terpuruk,
seseorang yang resiliens akan melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar
dan berkembang. Dengan memahami kesalahan yang telah dilakukan, individu dapat
memperbaiki diri dan melangkah lebih kuat ke depan.
Tips 2: Menjadi Suri Tauladan –
Model yang Keren
Menjadi seorang suri tauladan tidak
hanya tentang apa yang kita katakan, tetapi lebih penting lagi tentang apa yang
kita lakukan. Orang-orang yang bisa dijadikan panutan adalah mereka yang secara
konsisten menunjukkan integritas, kejujuran, dan etos kerja yang tinggi.
Berikut beberapa tips untuk menjadi suri tauladan yang inspiratif:
1.
Menjaga Konsistensi
Antara Kata dan Perbuatan
Tidak ada yang lebih inspiratif daripada seseorang yang selalu mempraktikkan
apa yang dia katakan. Konsistensi antara kata dan perbuatan adalah dasar dari
kepercayaan, yang merupakan fondasi dari kepemimpinan. Ketika seseorang hidup
sesuai dengan prinsip yang mereka ajarkan, orang lain akan lebih termotivasi
untuk mengikuti jejaknya.
2.
Berempati Terhadap
Orang Lain
Seorang panutan yang baik adalah seseorang yang peduli terhadap orang lain.
Dengan menunjukkan empati, baik dalam situasi pribadi maupun profesional, kita
dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan penuh kepercayaan. Ketika orang
lain merasa didengar dan dihargai, mereka akan lebih mudah menerima pengaruh
positif dari kita.
3.
Berani Mengambil
Tanggung Jawab
Seorang suri tauladan tidak akan menghindari tanggung jawab, bahkan ketika
keadaan menjadi sulit. Keberanian untuk mengakui kesalahan, memperbaiki
situasi, dan memimpin dengan memberikan contoh yang baik akan meningkatkan rasa
hormat dari orang-orang di sekitar.
Keterkaitan Antara Resiliensi dan
Menjadi Suri Tauladan
Resiliensi adalah dasar yang kuat untuk
menjadi seorang suri tauladan. Ketika kita mampu menghadapi tantangan dengan
tenang dan tegar, kita secara tidak langsung menjadi contoh bagi orang lain.
Orang-orang akan melihat bagaimana kita bertindak dalam situasi sulit dan
belajar dari cara kita mengatasi tekanan. Dengan demikian, resiliensi bukan
hanya bermanfaat bagi diri kita sendiri, tetapi juga bagi mereka yang
menjadikan kita panutan.
Sebagai contoh, dalam dunia
entrepreneurship, seorang pemimpin yang resiliens tidak hanya mampu bangkit
dari kegagalan bisnis, tetapi juga mampu memotivasi timnya untuk terus bergerak
maju meskipun menghadapi hambatan besar. Dalam situasi ini, resiliensi menjadi
sumber inspirasi yang kuat bagi orang lain untuk tetap gigih dalam mengejar
tujuan.
Penutup
Dalam kehidupan yang penuh dengan
perubahan dan tantangan, memiliki resiliensi dan menjadi suri tauladan yang
baik adalah dua keterampilan yang sangat penting. Dengan membangun kemampuan
untuk bangkit dari kegagalan dan menunjukkan perilaku yang dapat dijadikan
contoh, kita tidak hanya memperkuat diri sendiri tetapi juga memberikan dampak
positif bagi orang lain.
Link Video
https://vt.tiktok.com/ZSjYfGEVB/
https://vt.tiktok.com/ZSjYfvrs6/
Daftar Pustaka:
- Grotberg,
E. H. (1995). A Guide to Promoting Resilience in Children: Strengthening
the Human Spirit. The Hague: Bernard van Leer Foundation.
- Seligman,
M. E. P. (1990). Learned Optimism: How to Change Your Mind and Your Life.
New York: Vintage Books.
- Bandura,
A. (1977). Social Learning Theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
0 komentar:
Posting Komentar