PERENCANAAN PERUBAHAN DAN KESIAPAN MENJADI SURI TAULADAN:
Menginspirasi Melalui Persiapan Matang dengan Jurnal
Refleksi Emosi
PSIKOLOGI INOVASI
ESAI 6 – MENULIS 2 TIPS BERBEDA YANG SALING BERHUBUNGAN
DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.
AISYAH ZULAINA
22310410067
KELAS KARYAWAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
OKTOBER 2024
Kesiapan menjadi suri tauladan dalam proses perubahan dapat dipupuk melalui pengembangan self-efficacy, komitmen terhadap visi perubahan, serta perencanaan yang mempertimbangkan tantangan dan peluan di sekitar.
Perubahan yang direncanakan merupakan bentuk perubahan
yang dijalankan dengan sadar dan terencana oleh individu. Perencanaan perubahan
merupakan strategis untuk mengubah individu, tim, dan organisasi dari kondisi
saat ini ke kondisi yang akan mendatang. Dalam menghadapi perubahan, baik dalam
kehidupan pribadi maupun profesional, kemampuan merencanakan dengan matang
dan bersedia menjadi suri tauladan sangat penting. Keduanya, tidak hanya
melibatkan kesiapan logis dan strategis, tetapi juga pengelolaan emosi yang
bijaksana. Jurnal refleksi emosi bisa menjadi alat penting untuk membantu
memahami, mengelola, dan memperbaiki cara kita merespons perubahan, serta
bagaimana kita menjadi teladan bagi orang lain.
Saat merencanakan perubahan, kita sering kali dihadapkan
pada ketidakpastian dan potensi stres. Ini adalah momen di mana refleksi emosi sangat berguna. Dengan mencatat emosi yang muncul saat kita menyusun dan
menyesuaikan rencana, kita bisa lebih memahami bagaimana perasaan tersebut
memengaruhi pengambilan keputusan kita. Jurnal refleksi dapat membantu kita
mengidentifikasi emosi dominan dan mengevaluasi kesiapan mental.
Seseorang pemimpin atau teladan yang baik tidak hanya
dituntut untuk mampu membuat keputusan yang baik, tetapi juga mengelola
emosinya dengan baik di depan orang lain. Melalui jurnal refleksi kita dapat
mengembangkan kemampuan untuk menjadi sadar akan emosi pribadi, menunjukkan
ketenangan dan keteguhan, dan mengajarkan ketahanan emosional kepada orang
lain.
Berikut tips-tips sederhana dalam memahami pentingnya
perubahan dan menjadi suri tauladan dengan menggunakan jurnal refleksi emosi,
di antaranya yaitu:
1. 1. Memahami Pentingnya Perubahan
Menerima bahwa perubahan adalah bagian dari kehidupan dan perkembangan
diri.
Bersikap fleksibel terhadap perubahan, baik dalam lingkungan sosial maupun
pribadi.
Lihat perubahan sebagai peluang untuk tumbuh, bukan sebagai hambatan.
Buatlah jurnal dengan pertanyaan seperti “bagaimana perasaan saya ketika
menghadapi perubahan?” atau bagaimana Apakah saya cenderung merasa cemas atau
bersemangat menghadapi perubahan? Mengapa?”.
2. 2. Menetapkan Tujuan yang Jelas
Tentukan apa yang ingin dicapai setelah perubahan terjadi.
Buatlah tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas
waktu.
Pastikan untuk selalu melakukan evaluasi terhadap rencana yang telah
dibuat.
Buatlah jurnal dengan pertanyaan seperti “Apakah emosi saya saat memulai
proses perencanaan? Apakah saya merasa percaya diri atau ragu-ragu?” dan atau
“Bagaimana perasaan saya ketika melihat perkembangan atau kemajuan kecil
terhadap tujuan saya?”
3. 3. Mengelola Stres dan Emosi dalam Proses Perubahan
Kenali sumber stres yang muncul akibat perubahan.
Temukan cara untuk mengelola emosi negatif, seperti melakukan relaksasi,
meditasi, atau olahraga.
Luangkan waktu untuk beristirahat dan mengisi energi.
Buatlah jurnal dengan pertanyaan seperti “Apa yang membuat saya merasa
paling tertekan dalam menghadapi
perubahan ini?” dan atau “Bagaimana saya bisa merespons emosi tersebut dengan
cara yang lebih positif?”.
4. 4. Menjadi Suri tauladan dalam Menghadapi Perubahan
Tunjukkan sikap positif dalam menghadapi perubahan, agar orang lain
terinspirasi dari sikap Anda.
Jadilah contoh dalam menyesuaikan diri dan tetap fokus pada tujuan meskipun
ada tantangan.
Berkomunikasilah dengan baik untuk mengatasi ketidakpastian dan membantu
orang lain merasa didukung.
Buatlah jurnal dengan pertanyaan seperti “Bagaimana perasaan saya saat saya berusaha menjadi contoh bagi orang lain?” dan atau “Apakah saya merasa stres atau terbebani ketika harus menjadi suri tauladan? Mengapa?”
Tips - tips tersebut saya berikan kepada siswa-siswa SMP N
2 MLATI Kelas VII, di mana saat ini sedang berlangsung. Siswa-siswi tersebut
membuat jurnal untuk perubahan diri ke arah yang lebih baik dari segi
emosional, tanggung jawab, kesadaran dan kontrol diri, empati, serta
keterampilan sosial.
Dengan perencanaan yang matang, kita dapat dengan siap
menghadapi berbagai perubahan yang mungkin terjadi. Namun, kesiapan logis dan
strategi saja tidak cukup tanpa kemampuan mengelola emosi. Dalam proses
perencanaan ini, jurnal refleksi emosi ini membantu kita untuk lebih peka
terhadap perasaan yang muncul, apakah itu kecemasan, keraguan, atau semangat.
Ketika kita dapat mengelola emosi kita sendiri, kita juga akan lebih siap
menjadi suri tauladan yang mampu menginspirasi dan menenangkan orang lain di
saat perubahan terjadi.
Menggunakan jurnal refleksi secara berkala juga memungkinkan kita untuk terus mengevaluasi emosi kita dalam perjalanan menghadapi perubahan, sehingga kita selalu dalam kondisi yang siap, baik secara mental maupun emosional, untuk memberikan contoh yang baik dan memimpin dengan penuh percaya diri.
Referensi:
Astuti, D. (2014). Pengaruh Self-Efficacy Terhadap Kesiapan Menghadapi Perubahan pada Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabuaten Brebes. Skripsi, Universitas Negeri Semarang.
Raharjo, S. (2019). Pengembangan Kepemimpinan untuk Menjadi Teladan dalam Menghadapi Perubahan. Jurnal Pendidikan Karakter, 10(3), 145-159.
0 komentar:
Posting Komentar