Kamis, 17 Oktober 2024

E6-MENULIS 2 TIPS YANG SALING BERHUBUNGAN: PERENCANAAN PERUBAHAN DAN KESIAPAN MENJADI SURI TAULADAN-AISYAH ZULAINA_22310410067_SJ_Psi.INOVASI

PERENCANAAN PERUBAHAN DAN KESIAPAN MENJADI SURI TAULADAN:

Menginspirasi Melalui Persiapan Matang dengan Jurnal Refleksi Emosi

 

PSIKOLOGI INOVASI

ESAI 6 – MENULIS 2 TIPS BERBEDA YANG SALING BERHUBUNGAN

DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.

AISYAH ZULAINA

22310410067

KELAS KARYAWAN

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

OKTOBER 2024

Kesiapan menjadi suri tauladan dalam proses perubahan dapat dipupuk melalui pengembangan self-efficacy, komitmen terhadap visi perubahan, serta perencanaan yang mempertimbangkan tantangan dan peluan di sekitar.

Perubahan yang direncanakan merupakan bentuk perubahan yang dijalankan dengan sadar dan terencana oleh individu. Perencanaan perubahan merupakan strategis untuk mengubah individu, tim, dan organisasi dari kondisi saat ini ke kondisi yang akan mendatang. Dalam menghadapi perubahan, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional, kemampuan merencanakan dengan matang dan bersedia menjadi suri tauladan sangat penting. Keduanya, tidak hanya melibatkan kesiapan logis dan strategis, tetapi juga pengelolaan emosi yang bijaksana. Jurnal refleksi emosi bisa menjadi alat penting untuk membantu memahami, mengelola, dan memperbaiki cara kita merespons perubahan, serta bagaimana kita menjadi teladan bagi orang lain.

Saat merencanakan perubahan, kita sering kali dihadapkan pada ketidakpastian dan potensi stres. Ini adalah momen di mana refleksi emosi sangat berguna. Dengan mencatat emosi yang muncul saat kita menyusun dan menyesuaikan rencana, kita bisa lebih memahami bagaimana perasaan tersebut memengaruhi pengambilan keputusan kita. Jurnal refleksi dapat membantu kita mengidentifikasi emosi dominan dan mengevaluasi kesiapan mental.

Seseorang pemimpin atau teladan yang baik tidak hanya dituntut untuk mampu membuat keputusan yang baik, tetapi juga mengelola emosinya dengan baik di depan orang lain. Melalui jurnal refleksi kita dapat mengembangkan kemampuan untuk menjadi sadar akan emosi pribadi, menunjukkan ketenangan dan keteguhan, dan mengajarkan ketahanan emosional kepada orang lain.

Berikut tips-tips sederhana dalam memahami pentingnya perubahan dan menjadi suri tauladan dengan menggunakan jurnal refleksi emosi, di antaranya yaitu:

1.     1. Memahami Pentingnya Perubahan

Menerima bahwa perubahan adalah bagian dari kehidupan dan perkembangan diri.

Bersikap fleksibel terhadap perubahan, baik dalam lingkungan sosial maupun pribadi.

Lihat perubahan sebagai peluang untuk tumbuh, bukan sebagai hambatan.

Buatlah jurnal dengan pertanyaan seperti “bagaimana perasaan saya ketika menghadapi perubahan?” atau bagaimana Apakah saya cenderung merasa cemas atau bersemangat menghadapi perubahan? Mengapa?”.

2.      2. Menetapkan Tujuan yang Jelas

Tentukan apa yang ingin dicapai setelah perubahan terjadi.

Buatlah tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu.

Pastikan untuk selalu melakukan evaluasi terhadap rencana yang telah dibuat.

Buatlah jurnal dengan pertanyaan seperti “Apakah emosi saya saat memulai proses perencanaan? Apakah saya merasa percaya diri atau ragu-ragu?” dan atau “Bagaimana perasaan saya ketika melihat perkembangan atau kemajuan kecil terhadap tujuan saya?”

3.      3. Mengelola Stres dan Emosi dalam Proses Perubahan

Kenali sumber stres yang muncul akibat perubahan.

Temukan cara untuk mengelola emosi negatif, seperti melakukan relaksasi, meditasi, atau olahraga.

Luangkan waktu untuk beristirahat dan mengisi energi.

Buatlah jurnal dengan pertanyaan seperti “Apa yang membuat saya merasa paling  tertekan dalam menghadapi perubahan ini?” dan atau “Bagaimana saya bisa merespons emosi tersebut dengan cara yang lebih positif?”.

4.      4. Menjadi Suri tauladan dalam Menghadapi Perubahan

Tunjukkan sikap positif dalam menghadapi perubahan, agar orang lain terinspirasi  dari sikap Anda.

Jadilah contoh dalam menyesuaikan diri dan tetap fokus pada tujuan meskipun ada tantangan.

Berkomunikasilah dengan baik untuk mengatasi ketidakpastian dan membantu orang lain merasa didukung.

Buatlah jurnal dengan pertanyaan seperti “Bagaimana perasaan saya saat saya berusaha menjadi contoh bagi orang lain?” dan atau “Apakah saya merasa stres atau terbebani ketika harus menjadi suri tauladan? Mengapa?”

Tips - tips tersebut saya berikan kepada siswa-siswa SMP N 2 MLATI Kelas VII, di mana saat ini sedang berlangsung. Siswa-siswi tersebut membuat jurnal untuk perubahan diri ke arah yang lebih baik dari segi emosional, tanggung jawab, kesadaran dan kontrol diri, empati, serta keterampilan sosial.

Dengan perencanaan yang matang, kita dapat dengan siap menghadapi berbagai perubahan yang mungkin terjadi. Namun, kesiapan logis dan strategi saja tidak cukup tanpa kemampuan mengelola emosi. Dalam proses perencanaan ini, jurnal refleksi emosi ini membantu kita untuk lebih peka terhadap perasaan yang muncul, apakah itu kecemasan, keraguan, atau semangat. Ketika kita dapat mengelola emosi kita sendiri, kita juga akan lebih siap menjadi suri tauladan yang mampu menginspirasi dan menenangkan orang lain di saat perubahan terjadi.

Menggunakan jurnal refleksi secara berkala juga memungkinkan kita untuk terus mengevaluasi emosi kita dalam perjalanan menghadapi perubahan, sehingga kita selalu dalam kondisi yang siap, baik secara mental maupun emosional, untuk memberikan contoh yang baik dan memimpin dengan penuh percaya diri.


Referensi:

Astuti, D. (2014). Pengaruh Self-Efficacy Terhadap Kesiapan Menghadapi Perubahan pada Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabuaten Brebes. Skripsi, Universitas Negeri Semarang. 

Raharjo, S. (2019). Pengembangan Kepemimpinan untuk Menjadi Teladan dalam Menghadapi Perubahan. Jurnal Pendidikan Karakter, 10(3), 145-159.



0 komentar:

Posting Komentar