Jumat, 11 Oktober 2024

ESAI 2- WAWANCARA TENTANG DISONANSI KOGNITIF

 Indahnya pantai indrayanti seakan menjadi bumeran bagi lingkungannya sendiri jika

PSIKOLOGI INOVASI

ESAI 2- WAWANCARA TENTANG DISONANSI KOGNITI

DOSEN PENGAMPU: Dt., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.

 



MUHAMAD ILHAM JANU NANDA SYAPUTRA

22310410007

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

OKTOBER/2024

 

Pantai Indrayanti dengan keindahan alamnya yang memukau seringkali menjadi tujuan wisata favorit bagi banyak orang. Namun, di balik pesona alamnya, tersimpan permasalahan yang cukup serius. Banyak pengunjung yang datang dengan membawa kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, namun pada praktiknya  kesadaran tersebut seringkali tidak sejalan dengan tindakan mereka. Fenomena ini mengundang pertanyaan mengapa pengetahuan yang dimiliki tidak selalu berbanding lurus dengan tindakan yang dilakukan?

Dalam wawancara dengan Ibu Dw, seorang petugas kebersihan di Pantai Indrayanti, beliau mengungkapkan kekecewaannya melihat banyak sampah berserakan di sepanjang pantai. "Saya sering menemukan bungkus makanan, botol minuman, dan puntung rokok berserakan di pasir. Padahal, banyak dari mereka pasti tahu kalau membuang sampah sembarangan itu merusak lingkungan," ujar Ibu Dw.

Pengunjung yang tertangkap basah membung sampah pasti akan beralasan “ alah Cuma plastik  kecil, nanti juga hilang ikut angin” ada juga yang beralasan banyak orang lain juga yang membuang sampah, jadi tidak masalah jika saya melakukan hal yang sama. Alasan alasan tersebut yang sering Bu DW temui saat menegur pengunjung, ujar bu Dw.

Perilaku membuang sampah sembarangan di Pantai Indrayanti juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial. Jika lingkungan sekitar terlihat kotor, pengunjung cenderung merasa lebih bebas untuk membuang sampah. Selain itu, kurangnya kesadaran akan dampak jangka panjang dari sampah terhadap lingkungan juga menjadi faktor penyebab.

Bu DW berpesan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan melalui kampanye edukasi yang intensif. Kedua perlu disediakan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai dan mudah diakses. Ketiga perlu adanya penegakan hukum yang tegas bagi pelanggar. Semoga pemerintah segera menindaklanjutinya harap bu Dw.

Indahnya pantai indrayanti seakan menjadi bumeran bagi lingkungannya sendiri jika pengunjung tidak sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak untuk tetap menjaga kebersihan agar anak cucu kita kelak bisa menikmati keindahan ciptaan Tuhan ini.

Referensi https://www.balairungpress.com/2012/09/kompak-mandiri-mengelola-indrayanti/


0 komentar:

Posting Komentar