Ketangguhan
dalam Entrepreneurship: Belajar dari Investasi Bill Gates di Sektor Pertanian
Psikologi Inovasi
DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.
Alfiyan Hidayat
22310410030
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Ketangguhan atau resilience adalah
salah satu kualitas terpenting yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur.
Ini adalah kemampuan untuk menghadapi ketidakpastian, beradaptasi dengan
perubahan, dan bertahan dalam situasi yang sulit. Salah satu contoh nyata dari
ketangguhan dalam berbisnis dapat dilihat dari investasi besar-besaran yang
dilakukan oleh Bill Gates di sektor pertanian. Gates, yang awalnya dikenal
sebagai pendiri Microsoft dan pelopor teknologi, kini telah beralih menjadi
investor utama di bidang pertanian. Langkah ini memberikan banyak pelajaran
berharga tentang ketangguhan dalam entrepreneurship, terutama dalam menghadapi
tantangan global seperti perubahan iklim dan krisis pangan.
1. Menangkap Peluang di Tengah Krisis
Bill Gates melalui Cascade Investment telah
mengakuisisi sekitar 270.000 hektar lahan pertanian di Amerika Serikat, dengan
tujuan memastikan ketahanan pangan di masa depan. Gates melihat peluang di
tengah meningkatnya tantangan global seperti perubahan iklim, kekurangan lahan
produktif, dan ancaman ketahanan pangan. Hal ini menunjukkan ketangguhan
sebagai entrepreneur untuk tidak hanya fokus pada masalah yang ada, tetapi juga
mampu melihat peluang baru di dalamnya.
Entrepreneur yang tangguh adalah mereka yang
tidak takut untuk bereksperimen di sektor baru, terutama jika sektor tersebut
memiliki potensi besar untuk perkembangan jangka panjang. Dalam hal ini, Gates
memahami bahwa pertanian akan menjadi sektor vital dalam menghadapi tantangan
global, yang juga berarti bahwa investasi ini dapat memberikan dampak besar
dalam jangka panjang.
2. Membangun Visi Jangka Panjang
Keputusan Gates untuk berinvestasi di sektor
pertanian tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial semata, tetapi
juga pada visi jangka panjang untuk menciptakan ketahanan pangan dunia.
Entrepreneur yang tangguh seringkali memiliki visi yang lebih besar dari
sekadar profit jangka pendek. Mereka berpikir jauh ke depan, mempertimbangkan
manfaat yang bisa diberikan kepada masyarakat, dan bagaimana bisnis mereka bisa
berkontribusi dalam menyelesaikan masalah-masalah global.
Gates juga menyadari pentingnya investasi ini
dalam menciptakan sumber daya protein nabati untuk mendukung kebutuhan dunia
yang terus berkembang. Dengan mengembangkan sektor pertanian berkelanjutan, ia
turut berperan dalam mempersiapkan dunia untuk menghadapi kebutuhan pangan
global yang diprediksi meningkat seiring pertumbuhan populasi. Entrepreneur
yang mampu membangun visi seperti ini akan lebih tahan terhadap tekanan, karena
mereka memiliki tujuan yang jelas dan berdampak besar bagi masyarakat luas.
3. Adaptasi terhadap Teknologi dan Inovasi
Sebagai pionir teknologi, Gates memanfaatkan
pengalaman dan wawasan teknologinya untuk memodernisasi sektor pertanian.
Melalui penerapan teknologi canggih seperti artificial intelligence, internet
of things, dan rekayasa genetika, Gates bertujuan meningkatkan efisiensi
dan produktivitas pertanian di tengah tantangan perubahan iklim. Pendekatan ini
adalah contoh ketangguhan melalui adaptasi teknologi, di mana entrepreneur yang
tangguh tidak hanya mengikuti arus, tetapi juga mampu menggabungkan inovasi
untuk meningkatkan kualitas dan daya saing usahanya.
Dalam konteks entrepreneurship, adaptasi
teknologi memberikan kemampuan lebih bagi bisnis untuk bertahan dalam
lingkungan yang dinamis dan terus berubah. Seorang entrepreneur yang tangguh
akan selalu terbuka pada inovasi, terus belajar, dan menyesuaikan bisnis mereka
sesuai perkembangan teknologi.
4. Mengambil Langkah Berdasarkan Data dan Tren
Global
Ketangguhan dalam entrepreneurship juga
melibatkan pengambilan keputusan yang didasarkan pada analisis data dan tren
global. Gates mengamati bahwa kebutuhan pangan dunia akan meningkat pesat dalam
beberapa dekade mendatang. Laporan dari Global Agricultural Productivity
Initiative dan berbagai lembaga lainnya menyoroti pentingnya peningkatan
produksi pangan untuk memenuhi permintaan global, terutama di tengah ancaman
krisis pangan akibat perubahan iklim. Gates memahami tren ini dan memutuskan
untuk mengambil langkah dengan investasi besar-besaran di sektor yang masih
dipandang skeptis oleh sebagian pelaku pasar.
Seorang entrepreneur yang tangguh tidak hanya
melihat potensi keuntungan di masa kini, tetapi juga bagaimana perubahan tren
dan data saat ini akan memengaruhi masa depan. Ini adalah pendekatan yang
menuntut kewaspadaan dan kemampuan untuk menilai risiko, serta kecerdasan dalam
memanfaatkan data untuk mendukung keputusan bisnis yang tangguh.
Dengan mengamati langkah-langkah yang diambil
Bill Gates, entrepreneur dapat belajar bahwa ketangguhan bukan hanya tentang
bertahan di tengah badai, tetapi juga tentang menciptakan nilai dan dampak yang
berkelanjutan. Melalui visi jangka panjang, adaptasi teknologi, pemahaman tren
global, dan keberanian untuk bereksperimen di sektor baru, ketangguhan menjadi
fondasi penting dalam mengarahkan bisnis menuju kesuksesan yang berkelanjutan.
Referensi
1. Global Harvest Initiative. (2018). Global
Agricultural Productivity Report.
2. Bloomberg. (2024). Bill Gates's
Agricultural Investments and Climate Adaptation.
3. AP News. (2024). "Bill Gates and
Agricultural Innovation."
4. United Soybean Board. (2023). Soybean
Export Demand Trends Over 15 Years.
5. Action Against Hunger. (2022). Impact of Climate Change on Global Food Security.
Link video tiktok : https://vt.tiktok.com/ZSj2E5J9E/
0 komentar:
Posting Komentar