Selasa, 26 Maret 2024

Essai 2 Meringkas Jurnal Motivasi Psikologi Inovasi

ESSAY 2

MERINGKAS JURNAL MOTIVASI

Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Minat Berwirausaha

Mahasiswa Psikologi

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

Mata Kuliah Psikologi Inovasi


 

Nama : Afizain Azidzaki Naufal Cahyadi Putra

NIM : 21310410186

Universitas Proklamasi 45

Yogyakara

 

Topik

Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Minat Berwirausaha

Mahasiswa Psikologi

Sumber

Febrianurdi, A. B., & Kurniawan, J. E. (2017). Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa Psikologi. Psychopreneur Journal, 1(1), 76–84. https://doi.org/10.37715/psy.v1i1.360

Permasalahan

Rendahnya minat berwirausaha di kalangan mahasiswa psikologi: Terdapat kecenderungan rendahnya minat mahasiswa psikologi untuk terlibat dalam kegiatan wirausaha, yang tercermin dari hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa di Universitas Ciputra Surabaya. 

Pertanyaan utama dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan positif antara motivasi berprestasi dan minat berwirausaha di kalangan mahasiswa psikologi, khususnya di lingkungan akademik yang menerapkan budaya kewirausahaan seperti Universitas Ciputra Surabaya.

Tujuan Penelitian

Meneliti hubungan antara motivasi berprestasi dan minat berwirausaha: Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi apakah ada hubungan positif antara motivasi berprestasi dan minat berwirausaha di kalangan mahasiswa psikologi Universitas Ciputra Surabaya. Memahami faktor-faktor yang memengaruhi minat berwirausaha: Melalui penelitian ini, diharapkan dapat dipahami lebih dalam faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat mahasiswa psikologi terhadap dunia wirausaha, baik dari segi internal (misalnya motivasi, minat, dan sikap) maupun eksternal (lingkungan dan budaya).

Isi

Jurnal ini membahas tentang pentingnya kewirausahaan dalam mengatasi masalah pengangguran di Indonesia. Pada saat ini, banyak lulusan sarjana yang sulit mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya, sehingga persaingan di pasar kerja semakin ketat. Data statistik menunjukkan bahwa angka pengangguran di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Para ahli seperti Dr. Ir. Ciputra menekankan pentingnya jumlah pengusaha dalam perekonomian suatu negara, dengan mencatat bahwa Indonesia masih memiliki persentase pengusaha yang sangat rendah. Kewirausahaan dipandang sebagai faktor kunci dalam membangun perekonomian dan kemajuan suatu negara.

Artikel ini juga membahas pengertian dan definisi kewirausahaan, serta manfaat yang ditawarkannya, seperti peningkatan lapangan kerja, peran sebagai teladan bagi orang lain, dan kontribusi dalam pembangunan ekonomi. Drucker menekankan peran penting para wirausaha dalam menggerakkan perubahan ekonomi. Oleh karena itu, banyak lembaga pendidikan dan perusahaan yang mendorong pengembangan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan karyawan.

Selanjutnya, jurnal tersebut membahas tentang motivasi berprestasi dan minat berwirausaha mahasiswa, khususnya di Fakultas Psikologi Universitas Ciputra Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara motivasi berprestasi dan minat berwirausaha di lingkungan perguruan tinggi. Universitas Ciputra dipilih karena reputasinya sebagai universitas yang menekankan budaya kewirausahaan. Penelitian ini melibatkan wawancara dengan lima mahasiswa, yang menghasilkan kesimpulan bahwa tidak semua mahasiswa memiliki minat berwirausaha, dan rendahnya minat tersebut sebagian besar disebabkan oleh rendahnya motivasi berprestasi.

Hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan minat berwirausaha mahasiswa Psikologi Universitas Ciputra Surabaya. Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai bagaimana universitas dan lembaga pendidikan dapat meningkatkan minat berwirausaha di kalangan mahasiswa, terutama mereka yang kurang memiliki motivasi berprestasi.


Metode

Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode kuantitatif dengan desain korelasional. Populasi dan sampel penelitian adalah mahasiswa aktif dari Fakultas Psikologi Strata 1 Universitas Ciputra. Awalnya, direncanakan akan ada 125 subjek penelitian, tetapi akhirnya hanya 100 subjek yang diperoleh karena beberapa subjek tidak hadir pada saat pengumpulan data. Data dikumpulkan menggunakan skala minat berwirausaha dan skala motivasi berprestasi yang telah dimodifikasi. Skala minat berwirausaha terdiri dari 16 item, sedangkan skala motivasi berprestasi terdiri dari 20 item. Kedua skala tersebut menggunakan skala likert dengan pilihan jawaban dari sangat tidak sesuai hingga sangat sesuai.

Hasil

Hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha untuk skala minat berwirausaha sebesar 0,743 dan untuk skala motivasi berprestasi sebesar 0,725. Uji normalitas dilakukan menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan uji hipotesis menggunakan Pearson Product Moment dengan bantuan perangkat lunak SPSS.

Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara motivasi berprestasi dan minat berwirausaha (r = 0,368; p < 0,05). Aspek inovatif dari motivasi berprestasi menunjukkan korelasi paling kuat dengan minat berwirausaha (r = 0,449; p < 0,05) dibandingkan dengan aspek lainnya seperti membutuhkan umpan balik, tanggung jawab, dan ketekunan.

Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi seseorang, semakin tinggi pula minatnya terhadap wirausaha. Hasil ini mendukung teori-teori sebelumnya tentang hubungan antara motivasi berprestasi dan aktivitas wirausaha. Faktor inovasi juga ditemukan memiliki peran penting dalam meningkatkan minat berwirausaha, karena inovasi membantu dalam melihat peluang sebagai ide bisnis.

Diskusi

Dalam diskusi jurnal tersebut, peneliti menguraikan hasil penelitian mereka yang menyoroti hubungan antara motivasi berprestasi dan minat berwirausaha di kalangan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Ciputra. Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara kedua variabel tersebut, dengan motivasi berprestasi yang tinggi berkorelasi dengan minat berwirausaha yang juga tinggi.

Peran aspek inovatif dalam motivasi berprestasi menonjol dalam hasil penelitian ini. Ditemukan bahwa aspek inovatif memiliki korelasi yang paling kuat dengan minat berwirausaha dibandingkan dengan aspek motivasi berprestasi lainnya. Ini mengindikasikan bahwa mahasiswa yang memiliki dorongan untuk meraih prestasi juga cenderung memiliki minat yang tinggi dalam menjalankan usaha, terutama ketika mereka memiliki kecenderungan untuk berinovasi dan melihat peluang sebagai ide bisnis.

Pembahasan juga menyoroti peran resiko pemilihan tugas dalam hubungannya dengan minat berwirausaha. Meskipun tidak signifikan dalam analisis, diskusi menunjukkan bahwa beberapa mahasiswa lebih memilih mengambil risiko dalam bisnis mereka daripada dalam tugas-tugas perkuliahan. Ini menunjukkan bahwa motivasi untuk berwirausaha bisa mengatasi faktor risiko, bahkan dalam konteks perkuliahan.

Implikasi praktis dari penelitian ini juga dibahas, termasuk bagaimana temuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan program-program pendidikan yang mendukung dan mendorong minat berwirausaha di kalangan mahasiswa. Diskusi juga mencakup keterbatasan penelitian, seperti ukuran sampel yang lebih kecil dari yang direncanakan, yang memberikan konteks penting dalam menafsirkan hasil penelitian.



0 komentar:

Posting Komentar