Senin, 24 April 2023

Essay 3 Review Jurna : INTERNET ADDICTION, KECEMASAN KOMUNIKASI, MAHASISWA

 INTERNET ADDICTION, KECEMASAN KOMUNIKASI, MAHASISWA

Rizqi Bayu Nur Hanafi (22310410134) 
Psikologi SP
Dosen Pengampu : ARUNDATI SHINTA 
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyaka
rta



TOPIK

internet addiction, kecemasan komunikasi, kerja sama


SUMBER

Dewi, Noviana., & Trikusumaadi, Stefanus Khrismasagung Trikusumaadi. (2016). Bahaya Kecanduan Internet dan Kecemasan Komunikasi terhadap Karakter Kerja Sama pada Mahasiswa. Volume 43(3), 220-230.

PERMASALAHAN

Penelitian ini membahas tentang permasalahan bahaya kecanduan internet dan kecemasan komunikasi terhadap karakter kerja sama pada mahasiswa.ara parsial terdapat hubungan kecan

duan internet dengan karakter kerja sama. Menurut Young dan Rogers (1998) Dampak negatif dari internet membuat seseorang menjadi malas untuk berinteraksi di dunia nyata karena merasa lebih menyenangkan untuk berinteraksi dengan teman 

online sehingga mengakibatkan kurangnya rasa empati terhadap lingkungan sekitar. Akibatnya kemampuan individu untuk berinteraksi dan sosialisasi menjadi tumpul. 


TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecanduan internet dan kecemasan komunikasi dengan karakter kerja sama pada mahasiswa. 


ISI

  • Dewasa ini seiring dengan pesatnyaperkembangan teknologi menyebabkan dunia semakin tanpa batas. Internet dapat diakses dengan mudah dimana pun dan kapan pun sebagai sarana berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Namun demikian dengan kecanggihan teknologi tersebut menyebabkan antara indivu yang satu dengan individu yang lain justru semakin jarang berinteraksi secara langsung karena lebih nyaman berinteraksi melalui dunia maya dengan menggunakan internet. Padahal menurut Young (1998) kecanduan internet berpotensi melumpuhkan kepribadian individu. Individu yang sebenarnya mampu berinteraksi dengan baik dalam dunia nyata cenderung memilih berinteraksi melalui dunia maya karena kenyamanan yang ditawarkan. Akibatnya, kemampuan individu untuk berinteraksi dan bersosialisasi menjadi tumpul.

  • Young dan Rodgers (1998) mengemukakan dampak negatif dari internet membuat seseorang menjadi malas untuk berkomunikasi di dunia nyata karena merasa lebih menyenangkan untuk berkomunikasi dengan teman online sehingga mengakibatkan kurangnya rasa empati terhadap lingkungan sekitar. Penderita mencoba mengatasi kecemasan yang dimilikinya dengan melarikan diri dari dunia nyata ke dunia maya akibatnya ketika harus berkomunikasi dengan orang lain di dunia nyata suasana menjadi kaku sehingga kemungkinan untuk menjalin kerja sama pun menjadi semakin kecil. 

  • Tanpa kemampuan komunikasi yang efektif akan sulit bekerja sama secara optimal antara individu yang satu dengan individu yang lain. Interaksi sosial yaitu kerja sama menuntut interaksi antara individu yang satu dengan individu yang lain sebagai makhluk sosial. Interaksi merupakan respon yang bersifat dinamis dalam suatu kelompok. Inisiatif yaitu kerja sama melibatkan sejumlah individu yang memungkinkan muncul inisiatif atau ide ide kreatif dari masing-masing individu. Kemampuan memberikan inisiatif yang mendukung akan menjadikan kerja sama berjalan harmonis.


METODE

bas dan satu variabel tergantung. Variabel tergantung dalam penelitian ini yaitu karakter kerja sama, sedangkan variabel bebas yang pertama yaitu kecanduan internet dan variabel bebas yang kedua yaitu kecemasan komunikasi. Populasi padapenelitian ini yaitu seluruh mahasiswa reguler AK Surakarta yang terdiri dari mahasiswa tingkat 1, tingkat 2, dan tingkat 3 dengan total populasi sejumlah 340 mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini yaitu sejumlah 90 orang mahasiswa AK Surakarta yang terdiri dari mahasiswa tingkat 1, 2, dan 3. Sampling dilakukan dengan mengguna kan teknik kuota non random sampling yaitu masing-masing tingkat diambil 30 mahasiswa. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan instrument penelitian berupa skala dengan model skala likert. Pada penelitian ini digunakan tiga skala yaitu Internet Addiction Test yang mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Young (1998) meliputi perhatian terpusat pada internet, waktu berinternet semakin lama, kurang kontrol, gelisah saat offline, internet meningkatkan kepuasan, internet sebagai 

pelarian, compulsif, withdrawl, muncul resiko sosial serta sering berbohong. Skala yang kedua merupakan skala kecemasan komunikasi yang mengacu pada aspekaspek yang dinyatakan oleh Burgoon dan Ruffner (1978) meliputi tidak ingin berkomunikasi, menghindari partisipasi, serta kurang kontrol diri. Skala yang ketiga ialah skala karakter kerja sama yang 

mengacu pada aspek yang disampaikan oleh Spencer (1993) meliputi bekerja bersama, memunculkan harapan positif, menghargai masukan, memberikan dorongan serta menumbuhkan semangat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yaitu mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Prosedur penelitian 

meliputi perancangan blue print skala penelitian. Pembuatan skala dan uji coba skala kemudian dilakukan pemilihan aitem yang valid dan reliabel untuk digunakan dalam penelitian yang kemudian 

disebarkan dan dilakukan olah data statistik. 

HASIL

Penelitian ini bermaksud untuk menguji hipotesis awal yaitu ada hubungan kecanduan internet dan kecemasan komunikasi dengan karakter kerja sama 

pada mahasiswa. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil uji analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat 

antara kedua variabel bebas terhadap variabel tergantung yaitu ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,943. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan teknik analisis regresi linier berganda hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima yaitu ada hubungan kecanduan internet dan kecemasan komunikasi dengan karakter kerja sama 

pada mahasiswa.Hal ini dapat dilihat dari F hitung diperoleh sebesar 123.308 lebih besar dibanding F tabel yaitu sebesar 3.101 sehingga hipotesis yang diajukan diterima yaitu ada hubungan antara kecanduaninternet dan kecemasan komunikasi dengan karakter kerja sama pada mahasiswa. Korelasi secara parsial kemudian dilakukan dengan uji koefisien regresi secara parsial. Pengujian korelasi parsial antara kecanduan internet dengan

karakter kerja sama diperoleh bahwa t hitung yaitu 2.043 > t tabel yaitu 1.987 sehingga secara parsial ada hubungan kecanduan internet dengan karakter kerja 

sama. Pengujian korelasi parsial berikutnya antara kecemasan komunikasi dengan karakter kerja sama diperoleh hasil t hitung yaitu 2.927 > t tabel yaitu 1.987 sehingga secara parsial juga ada hubungan 

kecemasan komunikasi dengan karakter kerja sama pada mahasiswa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam penelitian ini bila dilihat secara parsial variabel kecemasan komunikasi lebih berpengaruh bila 

dibandingkan dengan variabel kecanduan internet dalam hubungannya dengan karakter kerja sama. 

Berdasarkan hasil uji analisis regresi linier berganda diperoleh angka R Square sebesar 0,888 hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung sebesar 88,8% apabila kedua variabel bebas tersebut bersama-sama dalam memenga

ruhi variabel tergantung.


DISKUSI

Pada penelitian ini diperoleh hubungan yang kuat antara kecanduan internet dan kecemasan komunikasi dengan karakter kerja sama pada mahasiswa. Kerjasama membutuhkan empat hal pokok yang meliputi pembagian tugas, memiliki 

inisiatif, interaksi sosial yang aktif, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif (Ikhwanudin, 2011). Pada penelitian ini telah diteliti dua faktor turunan yaitu kecanduan internet turunan dari interaksi 

sosial yang buruk dan kecemasan komunikasi yaitu turunan dari kurangnya kemampuan berkomunikasi. Kedua faktor yang diteliti dalam penelitian ini memiliki korelasi yang kuat dengan karakter kerja 

sama pada mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki karakter kerja sama yang rendah akan berdampak 

negatif dalam menjalankan tugas perkembangan selanjutnya karena pada tahap tersebut mahasiswa harus banyak melakukan penyesuaian diri. Menurut Prihati (2011) pada usia mahasiswa yaitu masuk 

dalam tahap remaja akhir banyak penyesuaian yang harus dilakukan diantaranya penyesuaian metode belajar yang berbeda 

antara SMA dan universitas, penyesuaian dalam hubungan sosial dan peran dimasyarakat, penyesuaian dalam masalah

ekonomi serta penyesuaian diri terhadappemilihan jurusan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwasecara parsial terdapat hubungan kecanduan internet dengan karakter kerja sama.

Menurut Young dan Rogers (1998) Dampak negatif dari internet membuat seseorang menjadi malas untuk berinteraksi di dunia nyata karena merasa lebih menye

nangkan untuk berinteraksi dengan teman online sehingga mengakibatkan kurangnya rasa empati terhadap lingkungan sekitar. Akibatnya kemampuan individu untuk

berinteraksi dan sosialisasi menjadi tumpul. Hal ini diperkuat dengan teori yang dikemukakan Soetjipto (2004) bahwa kecanduan internet memiliki gejala psikologis antara lain perasaan euforia, kemampuan mengontrol pemakaian internet,menambah waktu untuk berinternet,

kemampuan bersosialisasi berkurang, depresi, suka berbohong, dan bermasala secara sosial. Ketika individumulai kecanduan internet, individu tersebut cenderung menarik diri dari dunia nyata. Pola maladaptif penggunaan internet menimbulkan efek sosial (Chou et al,

2005). Efek sosial ini sangat beragam mulai dari efek di bidang akademik, hubungan sosial, keuangan, dan pekerjaan. Apabila tidak ditangani secara serius bahkan akan membuat individu lebih menyukai dunia

maya dibanding dunia nyata sehingga individu menarik diri dari lingkungan sosial. Penggunaan internet memiliki dam

pak terhadap pola perilaku masyarakat di perkotaan. Temuan studi menunjukkan bahwa telah terjadi evolusi penggunaa internet, dari penggunaan untuk fungsi

sederhana (komunikasi) menjadi penggunaan dengan fungsi yang spesifik. Temuan studi lainnya menunjukkan bahwa pengguna internet merupakan masyarakat yang berpendidikan tinggi (well educated) dan mampu secara finansial (wellfinanced). Studi tersebut juga menunjukkan dampak yang teridentifikasi akibat penggunaan internet secara intensif dapat dibagi berdasarkan tiga kriteria, yaitu pola pergerakan, pola aktivitas dan implikasinya 

terhadap interaksi sosial (Dewi, 2011).  Kecanduan internet memiliki hubungan dengan karakter kerja sama pada 

mahasiswa namun demikian juga masih ada faktor lain yang berkorelasi dengan karakter kerja sama yaitu kecemasan komunikasi. Menurut Gudykunst (2002) 

kecemasan adalah dasar penyebab kegagalan komunikasi. Kecemasan memengaruhi kemampuan individu untuk dapat 

berkomunikasi secara efektif dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Kegagalan berkomunikasi memini

malkan terjadinya interaksi sosial dalam bekerja sama. Gangguan dan hambatan dalam komunikasi memiliki hubungan terhadap karakter kerja sama pada mahasiswa. Hambatan komunikasi tersebut salah satunya berupa kecemasan komunikasi. Siska, dkk (2003) menyatakan bahwa kesulitan komunikasi internal dikarenakan adanya kecemasan berupa rasa takut menerima tanggapan atau perilaku negatif dari komunikan. 







0 komentar:

Posting Komentar