Tugas Mata Kuliah Teknik Penyusunan Skripsi
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A
Nur Alfiyah (20310410062)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Topik
|
Kreativitas mengajar, guru, anak berkebutuhan khusus
|
Sumber
|
Jannah, I.R., Zuhdiyah., & Utami, F.T. (2021).
Kreativitas mengajar guru pada anak berkebutuhan khusus di SLB-B Negeri
Pembina Palembang. Indonesian Journal of Behavioral Studies. 1(1),
Maret 2021, 61-77.
|
Permasalahan
|
Permasalahan pada penelitian ini adalah berkaitan
dengan proses mengajar yang dilakukan guru. Di SLB-B N Pembina tenaga
pendidik memiliki latar pendidikan yang berbeda, ada guru yang memiliki
background pendidikan luar biasa dan juga non-plb atau dari jurusan umum.
Selain itu, masih terdapat guru yang mengajar dalam konteks biasa saja,
dengan kata lain “yang penting mengajar” tanpa menumbuhkan jiwa seni
pengajaran apalagi sisi kreatif dalam mengajar sehingga apa yang diajarkan
kepada siswa tidak diberikan secara maksimal. Beberapa guru terlihat hanya
memberikan materi pengajaran tanpa memberikan arahan.
|
Tujuan Penelitian
|
Untuk menggambarkan kreativitas mengajar guru pada
anak berkebutuhan khusus di SLB-B Negeri Pembina Palembang.
|
Isi
|
- Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) = anak yang mempunyai
kelainan atau penyimpangan dari kondisi anak normal pada umumnya, baik secara
fisik, mental, intelektual, sosial maupun emosional. Berdasarkan data dari
BPS (Badan Pusat Statistika) Tahun 2017, jumlah ABK di Indonesia mencapai 1,6
juta anak.
- Kreativitas = pembentukan kombinasi dari informasi
yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman sebelumnya menjadi hal baru,
berarti, dan bermanfaat. Dalam dunia pendidikan kreativitas menjadi landasan
penting khususnya bagi anak berkebutuhan khusus. ABK membutuhkan peran guru
yang mampu membimbing dalam setiap proses mengajar, terlebih pada jenjang
pendidikan awal untuk anak dengan kebutuhan khusus atau sering disebut SDLB.
- Pembelajaran yang diberikan kepada siswa SLB sama
halnya dengan mengajar anak normal pada umumnya, tetapi kesulitan dalam
pemberian materi, metode serta media menjadi hambatan tersendiri bagi guru.
- Media yang ada di kelas tidak dimanfaatkan secara
maksimal sehingga siswa merasa cepat bosam dalam belajar. Bagi guru yang
memiliki background PLB seharusnya lebih mampu kreatif dalam mengajar, karena
pada dasarnya guru tersebut sudah memiliki sertifikat profesional dalam
pengajaran anak luar biasa.
|
Metode
|
- Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
desain deskriptif karena bisa menggambarkan kreativitas mengajar guru pada
ABK di SLB-B Pembina.
- Subjek penelitian adalah tiga guru pengajar ABK pada
jenjang SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) mulai dari kelas 1 sampai kelas 4
dengan kategori anak Tunarungu, Tunagrahita, dan Autis. Ketiga subjek
tersebut berinisial HP, YS, dan SWH, yang mana dua diantaranya berjenis
kelamin perempuan dan 1 orang guru berjenis kelamin laki-laki.
- Metode pengumpulan data menggunakan observasi tidak
terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Observasi dilakukan
untuk mengamati kondisi lingkungan di SLB Pembina, baik dari cara guru
mengajar dan pemanfaatan media yang tersedia di kelas. Topik wawancara adalah mengenai kreativitas
mengajar guru dalam menyampaikan materi ke siswa ABK. Dokumentasi dilakukan
untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui media tulis dan
dokumen yang dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan.
|
Hasil
|
- Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan
mengenai kreativitas mengajar pada guru ABK di SLB-B N Pembina, dapat
diketahui bahwa ketiga subjek penelitian memiliki kreativitas dalam mengajar.
Bentuk kreativitas yang diberikan ketiga subjek yaitu dalam hal pengembangan
dan pembaharuan media-media mengajar baik media berhitung, membaca, serta
media pengenalan benda-benda sekitar, dengan memanfaatkan fasilitas yang ada
sampai terus berupaya memberikan hal-hal baru dalam mengajar dan pemberian
metode mengajar sesuai dengan kebutuhan materi, karakterisitik serta
kemampuan masing-masing siswa yang mengacu pada pedoman kurikulum pendidikan
anak luar biasa.
- Upaya yang dilakukan ketiga subjek dalam
meningkatkan pengembangan kreativitas mengajar dengan adanya keinginan dan
kemauan untuk terus berusaha belajar dengan mengandalkan kemampuan berpikir,
mencoba ide-ide serta hal-hal baru yang bisa diberikan kepada siswa demi
tercapainya harapan dan tujuan dalam mengajar.
|
Diskusi
|
- Menurut pendapat ketiga subjek penelitian,
kreativitas mengajar merupakan hal yang sangat penting dalam proses mengajar
terutama anak berkebutuhan khusus. Kreativitas itu penting untuk semua anak
yang berkebutuhan khusus dengan menyesuaikan kemampuan dan karakteristik dari
masing-masing siswa karena setiap siswa memiliki potensi yang berbeda.
- Upaya yang dilakukan ketiga subjek untuk
meningkatkan kreativitas mengajar disesuaikan dengan karakteristik anak agar
sesuai kebutuhan siswa. Selain itu, adanya keinginan dan kemauan untuk terus
berusaha belajar dengan mengandalkan kemampuan berpikir, mencoba ide-ide
serta hal-hal baru yang bisa diberikan kepada siswa demi tercapainya harapan
dan tujuan dalam mengajar.
- Bentuk-bentuk kreativitas mengajar yang dilakukan
ketiga subjek dalam mengajar ABK di SLB-B N Pembina yaitu bentuk pengembangan
metode/teknik mengajar serta pengembangan berbagai media pengajaran maupun
memunculkan ide dan gagasan sendiri dalam upaya menciptakan hal baru untuk
meningkatkan kreativitas mengajar guru. Seperti pengembangan dan pembaharuan
media-media mengajar baik media berhitung, membaca, serta media pengenalan
benda-benda sekitar dengan memanfaatkan fasilitas yang ada.
- Tingkat keberhasilan yang dicapai ketiga subjek
berbeda. Hal ini karena setiap anak berkebutuhan khusus memiliki karakter dan
IQ yang berbeda. Tetapi ketiga subjek tersebut mancapai tujuan untuk
peningkatan keberhasilan dalam mengajar.
|
0 komentar:
Posting Komentar