Kamis, 20 April 2023

Meringkas Jurnal I

Tugas Mata Kuliah Teknik Penyusunan Skripsi

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Nur Alfiyah (20310410062)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Topik

Kreativitas mengajar, guru, anak berkebutuhan khusus

Sumber

Jannah, I.R., Zuhdiyah., & Utami, F.T. (2021). Kreativitas mengajar guru pada anak berkebutuhan khusus di SLB-B Negeri Pembina Palembang. Indonesian Journal of Behavioral Studies. 1(1), Maret 2021, 61-77.

Permasalahan

Permasalahan pada penelitian ini adalah berkaitan dengan proses mengajar yang dilakukan guru. Di SLB-B N Pembina tenaga pendidik memiliki latar pendidikan yang berbeda, ada guru yang memiliki background pendidikan luar biasa dan juga non-plb atau dari jurusan umum. Selain itu, masih terdapat guru yang mengajar dalam konteks biasa saja, dengan kata lain “yang penting mengajar” tanpa menumbuhkan jiwa seni pengajaran apalagi sisi kreatif dalam mengajar sehingga apa yang diajarkan kepada siswa tidak diberikan secara maksimal. Beberapa guru terlihat hanya memberikan materi pengajaran tanpa memberikan arahan.

Tujuan Penelitian

Untuk menggambarkan kreativitas mengajar guru pada anak berkebutuhan khusus di SLB-B Negeri Pembina Palembang.

Isi

  •            Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) = anak yang mempunyai kelainan atau penyimpangan dari kondisi anak normal pada umumnya, baik secara fisik, mental, intelektual, sosial maupun emosional. Berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistika) Tahun 2017, jumlah ABK di Indonesia mencapai 1,6 juta anak.
  •         Kreativitas = pembentukan kombinasi dari informasi yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman sebelumnya menjadi hal baru, berarti, dan bermanfaat. Dalam dunia pendidikan kreativitas menjadi landasan penting khususnya bagi anak berkebutuhan khusus. ABK membutuhkan peran guru yang mampu membimbing dalam setiap proses mengajar, terlebih pada jenjang pendidikan awal untuk anak dengan kebutuhan khusus atau sering disebut SDLB.
  •               Pembelajaran yang diberikan kepada siswa SLB sama halnya dengan mengajar anak normal pada umumnya, tetapi kesulitan dalam pemberian materi, metode serta media menjadi hambatan tersendiri bagi guru.
  •          Media yang ada di kelas tidak dimanfaatkan secara maksimal sehingga siswa merasa cepat bosam dalam belajar. Bagi guru yang memiliki background PLB seharusnya lebih mampu kreatif dalam mengajar, karena pada dasarnya guru tersebut sudah memiliki sertifikat profesional dalam pengajaran anak luar biasa.

Metode

  •        Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif karena bisa menggambarkan kreativitas mengajar guru pada ABK di SLB-B Pembina.
  •             Subjek penelitian adalah tiga guru pengajar ABK pada jenjang SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) mulai dari kelas 1 sampai kelas 4 dengan kategori anak Tunarungu, Tunagrahita, dan Autis. Ketiga subjek tersebut berinisial HP, YS, dan SWH, yang mana dua diantaranya berjenis kelamin perempuan dan 1 orang guru berjenis kelamin laki-laki.
  •      Metode pengumpulan data menggunakan observasi tidak terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Observasi dilakukan untuk mengamati kondisi lingkungan di SLB Pembina, baik dari cara guru mengajar dan pemanfaatan media yang tersedia di kelas.  Topik wawancara adalah mengenai kreativitas mengajar guru dalam menyampaikan materi ke siswa ABK. Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui media tulis dan dokumen yang dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan.

Hasil

  •         Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan mengenai kreativitas mengajar pada guru ABK di SLB-B N Pembina, dapat diketahui bahwa ketiga subjek penelitian memiliki kreativitas dalam mengajar. Bentuk kreativitas yang diberikan ketiga subjek yaitu dalam hal pengembangan dan pembaharuan media-media mengajar baik media berhitung, membaca, serta media pengenalan benda-benda sekitar, dengan memanfaatkan fasilitas yang ada sampai terus berupaya memberikan hal-hal baru dalam mengajar dan pemberian metode mengajar sesuai dengan kebutuhan materi, karakterisitik serta kemampuan masing-masing siswa yang mengacu pada pedoman kurikulum pendidikan anak luar biasa.
  •   Upaya yang dilakukan ketiga subjek dalam meningkatkan pengembangan kreativitas mengajar dengan adanya keinginan dan kemauan untuk terus berusaha belajar dengan mengandalkan kemampuan berpikir, mencoba ide-ide serta hal-hal baru yang bisa diberikan kepada siswa demi tercapainya harapan dan tujuan dalam mengajar.

Diskusi

  •      Menurut pendapat ketiga subjek penelitian, kreativitas mengajar merupakan hal yang sangat penting dalam proses mengajar terutama anak berkebutuhan khusus. Kreativitas itu penting untuk semua anak yang berkebutuhan khusus dengan menyesuaikan kemampuan dan karakteristik dari masing-masing siswa karena setiap siswa memiliki potensi yang berbeda.
  •       Upaya yang dilakukan ketiga subjek untuk meningkatkan kreativitas mengajar disesuaikan dengan karakteristik anak agar sesuai kebutuhan siswa. Selain itu, adanya keinginan dan kemauan untuk terus berusaha belajar dengan mengandalkan kemampuan berpikir, mencoba ide-ide serta hal-hal baru yang bisa diberikan kepada siswa demi tercapainya harapan dan tujuan dalam mengajar.
  •     Bentuk-bentuk kreativitas mengajar yang dilakukan ketiga subjek dalam mengajar ABK di SLB-B N Pembina yaitu bentuk pengembangan metode/teknik mengajar serta pengembangan berbagai media pengajaran maupun memunculkan ide dan gagasan sendiri dalam upaya menciptakan hal baru untuk meningkatkan kreativitas mengajar guru. Seperti pengembangan dan pembaharuan media-media mengajar baik media berhitung, membaca, serta media pengenalan benda-benda sekitar dengan memanfaatkan fasilitas yang ada.
  •     Tingkat keberhasilan yang dicapai ketiga subjek berbeda. Hal ini karena setiap anak berkebutuhan khusus memiliki karakter dan IQ yang berbeda. Tetapi ketiga subjek tersebut mancapai tujuan untuk peningkatan keberhasilan dalam mengajar.

 



0 komentar:

Posting Komentar