Kamis, 20 April 2023

Essay 3. Review Jurnal. alfian mauli awaludin. 22310410095

 

Panic buying pada pandemi COVID-19: Telaah literatur dari
perspektif psikologi

Tugas 3

Psikologi sosial

Alfian mauli awaludin

22310410095

Dosen pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 

 

Topik

Pandangan Psikologi terhadap Peristiwa Panic buying

                                                                     

Sumber

Shadiqi, M.A., Hariati, R., Hasan, K.F.A., I'anah, N., & Istiqomah, W.A.(2021). Panic buying pada pandemi COVID-19:Telaah Literatur dari prespektif Psikologi. Jurnal Psikologi Sosial Vol.19, No.02 : Special Issue COVID-19, 131-141

 

http://jps.ui.ac.id/index.php/jps/article/view/jps.2021.15

 

Permasalahan

Fenomena panic buying sebagai respon dari adanya pandemic COVID-19 dalam kajian Psikologi, perilaku konsumen dalam pembelian produk dengan jumlah yang besar agar tidak mengalami kekurangan di masa depan.

 

Tujuan penelitian

  • -          Tujuan pertama untuk menelaah definisi panic buying beserta perbandingannya dengan istilah serupa
  • -          Tujuan kedua untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya panic buying pada peristiwa wabah penyakit


 

Isi

  • -          Kepanikan berbelanja dapat dijelaskan sebagai perilaku konsumen berupa tindakan orang membeli produk dengan jumlah yang besar, perilaku ini juga disebut dengan penimbunan barang yang dilakukan oleh konsumen. Shou dkk. (2011) secara implisit merefleksikan panic buying dengan perbedaan antara jumlah pesanan dan permintaan yang mendasarinya, yang searah dengan antisipasi perubahan harga. Dalam hal ini konsumen membeli bukan bertujuan untuk mencari selisih harga yang akan timbul antara masa kini dengan masa yang akan datang melainkan untuk menghindari kekurangan pasokan yang mungkin akan terjadi pada masa yang akan datang.
  • -          Menurut sejarah, Honigsbaum (2013) melaporkan bahwa  panic buying pertama kali muncul saat wabah flu spanyol pada tahun 1918. Lalu saat wabah SARS menyerang HongKong pada tahun 2003, selain wabah panic buying juga dapat terjadi saat muncul perkiraan bencana alam hingga non alam seperti krisis akibat nuklir.
  • -           Pada pandemic COVID-19, Garfin, Silver, dan Hplman (2020) berpendapat bahwa panic buying muncul sebagai respon stress. Namun terdapat penjelasan psikologi yang melandasinya hanya saja sedikitnya riset empiris yang mengupas fenomena ini
  • -          Pada article Garfin dkk (2020) dijelaskan pemicu terjadinya panic buying adalah stress, kemudian article dari Wai Mn Fung dan Yuen Loke (2010) meneliti tentang kesiapan keluarga saat menghadapi bencana, salah satu bagian temuannya menyinggung tentang panic buying, yang terakhir article Tsao, Raj, dan Yu (2019) membuat perhitungan model matematis penjualan barang saat situasi panic buying  

 

Metode

Artikel ini ditulis menggunakan pendekatan telaah literatur (literature review) yang terdiri dari bagian pendahuluan, metode penelitian, diskusi, dan kesimpulan (Kysh, 2013).  Kysh (2013) dan American Psychological Association (2020) menerangkan bahwa telaah opicture bertujuan untuk membuat kesimpulan dan evaluasi pada suatu opic tertentu.

Hasil

Penjelasan literature psikologi alasan mengapa terjadinya fenomena panic buying terjadi :

  • -          Perilaku konsumen, dalam sebuah penelitian yang dilakukan andras dan tamas (2020) yang dilakukan di hungaria mengenai panic buying yang terjadi akibat dari COVID-19 dijelaskan bahwa ancaman virus menyebabkan respon panic yang intensif pada maret 2020, mayoritas responden melaporkan bahwa mereka mengalami peningkatan pengeluaran pada minggu pertama di tahap krisis ini .
  • -          Ketakutan dan kecemasan, panic buying merupakan bentuk manifestasi dari rasa ketakutan individu akibat sebuah ancaman.
  • -          Ketidakpastian,  kurangnya informasi akibat tidak mengetahui maupun akibat kurangnya efektivitas komunikasi menyebabkan munculnya ambiguitas yang dapat meningkatkan suatu ancaman dan kepanikkan muncul saat krisis kesehatan
  • -         Peran paparan media, masyarakat tidak akan panic jika memiliki informasi yang tepat tentang peristiwa yang sedang terjadi.

 

dinamika psikologi sosial dari perilaku panic buying adalah teori kognitif sosial (cognitive social theory) dari Albert Bandura. Bandura (2012) menerangkan bahwateori ini secara orisinal awalnya disebut sebagateori belajar sosial (social learning theory)

 

Diskusi

  • -          Definisi Panic buying, Pada kajian sosiologi, panic atau panik popular merupakkan bentuk perilaku kolektif yang merujuk pada aksi yang tiba-tiba/ spontan dan bukan norma yang mengkategorikan panic buying sebagai perilaku kolektif.
  • -          Perbedaan panic buying  dengan buying frenzies. Kedua istilah ini merupakan contoh perilaku pembelian barang dalam jumlah besar di luar batas kebutuhan normal, namun perilaku buying frenzies didasari pada deskriminasi harga antar waktu sedangkan pada panic buying didasari pada kekhawatiran akan ketersediaan barang di masa depan.

        

 


0 komentar:

Posting Komentar