Panic
buying pada pandemi COVID-19: Telaah literatur dari
perspektif psikologi
Tugas
3
Psikologi
sosial
Alfian mauli
awaludin
22310410095
Dosen pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Topik
|
Pandangan Psikologi terhadap Peristiwa Panic buying
|
Sumber
|
Shadiqi, M.A., Hariati, R., Hasan, K.F.A., I'anah, N., &
Istiqomah, W.A.(2021). Panic buying pada pandemi COVID-19:Telaah Literatur
dari prespektif Psikologi. Jurnal Psikologi Sosial Vol.19, No.02 : Special
Issue COVID-19, 131-141
http://jps.ui.ac.id/index.php/jps/article/view/jps.2021.15
|
Permasalahan
|
Fenomena panic buying sebagai respon dari adanya pandemic COVID-19
dalam kajian Psikologi, perilaku konsumen dalam pembelian produk dengan
jumlah yang besar agar tidak mengalami kekurangan di masa depan.
|
Tujuan penelitian
|
- -
Tujuan
pertama untuk menelaah definisi panic buying beserta perbandingannya dengan istilah serupa
- -
Tujuan kedua
untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya panic buying pada peristiwa wabah penyakit
|
Isi
|
- -
Kepanikan berbelanja dapat dijelaskan sebagai
perilaku konsumen berupa tindakan orang membeli produk dengan jumlah yang
besar, perilaku ini juga disebut dengan penimbunan barang yang dilakukan oleh
konsumen. Shou dkk. (2011) secara implisit merefleksikan panic buying dengan perbedaan antara jumlah pesanan dan
permintaan yang mendasarinya, yang searah dengan antisipasi perubahan harga.
Dalam hal ini konsumen membeli bukan bertujuan untuk mencari selisih harga
yang akan timbul antara masa kini dengan masa yang akan datang melainkan
untuk menghindari kekurangan pasokan yang mungkin akan terjadi pada masa yang
akan datang.
- -
Menurut sejarah, Honigsbaum (2013) melaporkan
bahwa panic buying pertama kali muncul saat
wabah flu spanyol pada tahun 1918.
Lalu saat wabah SARS menyerang HongKong pada tahun 2003, selain wabah panic buying juga dapat terjadi saat
muncul perkiraan bencana alam hingga non alam seperti krisis akibat nuklir.
- - Pada pandemic COVID-19, Garfin, Silver, dan
Hplman (2020) berpendapat bahwa panic
buying muncul sebagai respon stress. Namun terdapat penjelasan psikologi
yang melandasinya hanya saja sedikitnya riset empiris yang mengupas fenomena
ini
- -
Pada article Garfin dkk (2020) dijelaskan
pemicu terjadinya panic buying
adalah stress, kemudian article dari Wai Mn Fung dan Yuen Loke (2010)
meneliti tentang kesiapan keluarga saat menghadapi bencana, salah satu bagian
temuannya menyinggung tentang panic buying,
yang terakhir article Tsao, Raj, dan Yu (2019) membuat perhitungan model
matematis penjualan barang saat situasi panic
buying
|
Metode
|
Artikel ini ditulis menggunakan pendekatan
telaah literatur (literature review) yang terdiri
dari bagian pendahuluan, metode penelitian, diskusi, dan kesimpulan (Kysh, 2013). Kysh (2013) dan American Psychological
Association (2020) menerangkan bahwa telaah opicture
bertujuan untuk membuat kesimpulan dan
evaluasi pada suatu opic tertentu.
|
Hasil
|
Penjelasan literature psikologi alasan mengapa terjadinya fenomena panic buying terjadi :
- -
Perilaku
konsumen, dalam sebuah penelitian yang dilakukan andras dan tamas
(2020) yang dilakukan di hungaria mengenai panic buying yang terjadi akibat dari COVID-19 dijelaskan bahwa
ancaman virus menyebabkan respon panic yang intensif pada maret 2020,
mayoritas responden melaporkan bahwa mereka mengalami peningkatan pengeluaran
pada minggu pertama di tahap krisis ini .
- -
Ketakutan
dan kecemasan, panic buying merupakan
bentuk manifestasi dari rasa ketakutan individu akibat sebuah ancaman.
- -
Ketidakpastian,
kurangnya informasi akibat tidak
mengetahui maupun akibat kurangnya efektivitas komunikasi menyebabkan
munculnya ambiguitas yang dapat meningkatkan suatu ancaman dan kepanikkan
muncul saat krisis kesehatan
- -
Peran
paparan media, masyarakat tidak akan panic jika memiliki informasi yang
tepat tentang peristiwa yang sedang terjadi.
dinamika psikologi sosial
dari perilaku panic buying adalah teori kognitif
sosial (cognitive social theory) dari Albert Bandura. Bandura (2012) menerangkan bahwateori ini secara
orisinal awalnya disebut sebagateori belajar sosial (social learning theory)
|
Diskusi
|
- -
Definisi Panic
buying, Pada kajian sosiologi, panic
atau panik popular merupakkan bentuk perilaku kolektif yang merujuk pada
aksi yang tiba-tiba/ spontan dan bukan norma yang mengkategorikan panic buying sebagai perilaku
kolektif.
- -
Perbedaan panic
buying dengan buying frenzies. Kedua istilah ini merupakan contoh perilaku
pembelian barang dalam jumlah besar di luar batas kebutuhan normal, namun
perilaku buying frenzies didasari
pada deskriminasi harga antar waktu sedangkan pada panic buying didasari pada kekhawatiran akan ketersediaan barang
di masa depan.
|
0 komentar:
Posting Komentar