Jumat, 21 April 2023

MERINGKAS JURNAL 1

 

Review Jurnal

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

Essay I

Mata kuliah Teknik Penyususnan Skripsi

Siti Harnisa Taonu

20310410016

Prodi Psikologi

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Topik

Tingkat Pengetahuan, Sikap Remaja,, Perilaku Seksual Pranikah

Sumber

Andriani, R., Suhrawardi, S., & Hapisah, H. (2022). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Dengan Perilaku Seksual Pranikah. Jurnal Inovasi Penelitian2(10), 3441-3446.

Permasalahan

Menurut WHO 2015,   remaja   adalah penduduk  dalam  rentang  usia  10  hingga  19 tahun.  Menurut  Peraturan Menteri  Kesehatan RI   nomor   25   tahun   2014,   remaja   adalah penduduk  dalam  rentang  usia  10-18 tahun. Sementara itu, menurut Badan  Kependudukan dan  Keluarga  Berencana  Nasional  (BKKBN),  rentang  usia  remaja  adalah  10-24  tahun  dan belum  menikah.  Perbedaan  definisi  tersebut menunjukkan   bahwa   tidak   ada   kesepakatan universal   mengenai   batasan  kelompok   usia remaja.    Namun    begitu,    masa    remaja    itu diasosiasikan  dengan  masa  transisi  dari  anak-anak menuju dewasa. Perilaku  seksual  adalah  segala  tingkah laku  yang  didorong  oleh  hasrat  seksual,  baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis.   Bentuk-bentuk   tingkah   laku   ini   bisa bermacam  macam  mulai  dari  perasaan  tertarik sampai  tingkah  laku  berkencan,  bercumbu  dan bersenggama.  Objek  seksualnya  bisa  berupa orang  lain,  orang  dalam  khayalan  atau  diri sendiri Sarwono (2011).Sikap   seksual   pranikah   remaja   dapat dipengaruhi oleh banyak hal, selain dari faktor pengetahuan   juga  dipengaruhi   oleh   faktor kebudayaan,  media  masa,pengalaman  pribadi lembaga pendidikan, lembaga agama dan emosi dari dalam diri individu Azwar (2012).Di  Indonesia,  ada  sekitar  4,5%  remaja laki-laki dan 0,7% remaja perempuan usia 15-19  tahun  yang  mengaku  pernah  melakukan

seksual pranikah. Pada remaja usia 15-19 tahun, proporsi terbesar berpacaran pertama kali pada usia   15-17   tahun.   Sekitar   33,3%   remaja perempuan  dan  34,5%  remaja  laki-laki  yang berusia 15-19 tahun mulai berpacaran pada saat mereka  belum  berusia  15  tahun.  Pada usia tersebut dikhawatirkan belum memiliki keterampilan hidup (life skills) yang memadai, sehingga  mereka  beresiko  memiliki  perilaku pacaran yang tidak sehat antara lain melakukan hubungan seksual pra nikah Riskesdes (2018).

 

Tujuan Penelitian

Untuk mendeskripsikan hubungan tingkat pengetahuan dan sikap remaja dengan perilaku seksual pranikah

Metode

Meode penelitian menggunakan metode Studi Literature. Metode Studi literature merupakan studi kepustakaan berkaitan  dengan  kajian  teoritis  dan  referensi  lain yang berkaitan dengan nilai, budaya, norma yang   berkembang   pada   situasi   sosial   yang diteliti, data diperoleh dari data yang relevan terhadap permasalahan yang akan diteliti yaitu dengan melakukan studi pustaka lainnya seperti  buku,   jurnal,    artikel,    peneliti    terdahulu (Sugiyono, 2016).

Definisi operasional   adalah   mendefinisikan   variabel secara  operasional berdasarkan karakteristik yang diamati,  memungkinkan  peneliti  untuk melakukan  observasi  atau  pengukuran  secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena ( Hidayah 2014).

 

Isi

Data data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dengan Teknik analisis domain, dimana digunakan untuk menganalisis gambaran objek penelitian dan hanya menganalisis bagian permukaanya secara utuh:

Penelitian Kumalasari (2016) bertujuan untuk mengkaji   Hubungan  pengetahuan dan sikap dengan perilaku seksual pranikah pada   remaja.   Desain   penelitian   adalah bersifat  analitik  dengan  pendekatan  cross sectional,populasi penelitian ini merupakan  remaja  sampel  terdiri  dari 134 siswa  dengan  teknik  probality  sampling. Pelaksanaan     penelitian     dilakukan     di wilayah   SMK   Patria   Gadingrejo   tahun 2014. Analisis data bivariat menggunakan uji    chi    square.    Pada    penelitian    ini

menunjukkan   bahwa   terdapat   hubungan yang signifikan   antara pengetahuan dengan perilaku seksual pranikah  (nilai p = 0,000). Berdasarkan hasil analisis bivariat, diperoleh   bahwa   ada   hubungan   sikap dengan perilaku seksual pranikah ( p=0,000)

Penelitian Mona  (2019) bertujuan  untuk mengkaji    pengetahuan    remaja    tentang kesehatan    reproduksi    dengan    perilaku seksual  pranikah  siswa.  Desain penelitian adalah  survey  analitik  dengan  pendekatan cross sectional. Populasi penelitian merupakan  siswa  SMP  sampel  sejumlah 470     sampel     82     siswa     pelaksanaan dilakukan  di  SMP  Negeri  10  batam  tahun 2019.   Analisis   data   menggunakan   chi square   terdapat   hubungan   pengetahuan kesehatan    reproduksi    dengan    perilaku seksual siswa nilai (p=0,00)

Penelitian Misrina (2020) bertujuan untuk mengkaji hubungan pengetahuan dan sikap remaja   putri   dengan   perilaku   seksual pranikah.  Desain penelitian  adalah  survey analitik dengan pendekatan cross sectional     .     Populasi     penelitian     ini merupakan  siswi  kelas  I  dan  II  di  SMA Negeri  2  meuredu  kecamatan  meurah  dua kabupaten   pidie   jaya   sample   58   siswi penelitian dilakukan bulan desember 2019 sampai   januari    2020.    Analisis    data menggunakan  uji  square.  Pada  penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikanantara pengetahuan remaja putri   dengan   perilaku   seksual   pranikah  (nilai p = 0,037<x0,05)

Penelitian Mawarni (2017) bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara pengetahuan,   sikap   tentang   seksualitas, dan   keterpaparan   media   social   dengan perilaku seksual pranikah di SMA dengan teknik cross sectional). Populasi penelitian ini  merupakan  siswa  sample  271    siswa.Pelaksanaan     penelitian     dilakukan     di wilayah  SMA  Kota  semarang  triwulan  II tahun    2017.  Analisis    data    bivariat menggunakan   uji   kai   kuadrat   dan   data multivariat menggunakan  uji  chi  square. Pada  penelitian  ini menunjukkan  bahwa terdapat  hubungan  yang  signifikan  antara pengetahuan,   sikap   tentang   seksualitas, dan  keterpaparan   media   social   dengan perilaku seksual pranikah di SMA dengan teknik cross sectional nilai (p=0,0001)

Fadhlullah (2019) bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi serta perilaku seksual remaja  dan  menganilisi  hubungan  antara tingkat pengetahuan keseahatan reproduksi remaja  dengan  perilaku seksual  remaja. Populasi   merupakan   remaja   SMA   dan SMK  sampel  109 siswa.  Pelaksanaan  di lakukan  di  wilayah  cangkirangan  Desain pengambilan data simple random sampling dan purposive sampling.  Uji  statstik  yang digunakan  uji  hipotesis  chi  square.  Tidak ada  hubungan  antara  tingkat  pengetahuan kesehatan    reproduksi    dengan    perilaku seksual remajA nilai (p=0,214)

Penelitian Fariningsih (2016)bertujuan untuk  mengetahui hubungan  pengetahuan dan  sikap  remaja  dengan  perilaku  seksual pranikah. Desain penelitian adalah analitik dengan  pendekatan  coss  sectional  sample yang    di    ambil    menggunakan    metode probality   sampling   dan   teknik   simple sampling   jumlah   sampel   218   siswa)., Populasi penelitian  ini  merupakan  siswa SMAN.  Dari  hasil  chi  square  didapatkan nilai    (p=0,001>0,005)    Ada    hubungan pengetahuan   dan   sikap   remaja   tentang perilaku seksual pranikah remaja.

Penelitian  Dewi  (2017)bertujuan  untuk mencaritau   gambaran   pengetahuan   dan perilaku  seksual  pranikah  remaja.  Desai penelitian  cross  sectional  dengan  metode deskriptik kuantitatif. Populasi merupakan siswa    kelas    XII    sample    123    orang

Pelaksanaan penelitian di wilayah SMA pranikah,Dewi   (2017) 61   (62%)   yang melakukan perilaku seksual pranikah. Menyatakan  perilaku  seksual  terendah  pada penelitian. Kumalasari (2016) yaitu 57 (42,5%), hal ini dikarenakan semakin tinggi pengetahuan kesehatan   reproduksi   yang   dimiliki  remaja maka    semakin    rendah    perilaku    seksual pranikahnya,     sebaliknya semakin     rendah pengetahuan     kesehatan     reproduksi     yang dimiliki  remaja  maka  semakin  tinggi  perilaku seksual    pranikahnya.    menyatakan    perilaku tertinggi pada penelitian Mawarni (2017) yaitu 87  (67,4%)  yang  melakukan  perilaku  seksual pranikah dan responden yang tidak  melakukan  sebanyak 41 responden (38%)

 

Hasil

Berdasarkan    hasil    pembahasan    pada penelitian  ini  dilakukan  menggunakan  studi literatur   pada   7   jurnal   dapat   disimpulkan sebagai berikut:

1).Perilaku Seksual pranikah tertinggi terdapat  pada  3  artikel,  mencapai  67,4% yaitu  pada  penelitian Kumalasari  (2014) Mawarni (2017),Dewi  (2017)

2).Pengetahuan pada perilaku seksual pranikah  Tertinggi  57,9%  Terdapat  pada penelitian     Misrina     (2020), Mawarni (2017), Dewi  (2017)

3).Sikap pada perilaku seksual pranikah yang melakukan Tertinggi  86,2%  terdapat  pada penelitian Kumalasari    (2014), Mona (2019),Fariningsih   (2016),Fadhlullah(2019)

4).Hubungan  pengetahuan  dengan  perilaku seksual    pranikah    tertinggi    84%    pada penelitian Kumalasari    (2014),Misrina (2020),  Mona (2019) Hubungan sikap dengan perilaku seksual pranikah   tertinggi   (91,1%)   pada   penelitian Kumalasari   (2014),Misrina   (2020), Mona (2019), Mawarni ,(2017)

.

 

Diskusi

1.Bagi Tenaga Kesehatan : a.Memberikan penyuluhan kepada Remaja,  keluarga  agar  keluarga  juga mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi sehingga remaja dan    keluarga    dapat    berpartisipasi dalam proses mencegah akan kejadian perilaku seksual pranikah. b.Tenaga   kesehatan   juga diharapkan mengembangkan   media   penyuluhan melalui media sosial seperti whatsapp, instagram,   zoom,   google   meet   dan sebagainya  yang  menarik  dan  mudah dipahami   oleh  Remaja   pada   saat memberikan penyuluhan tentang kesehatan Reproduksi.

2. Bagi Pemerintah Daerah : Diharapkan bagi pengambil kebijakan khususnya Pemerintah memberikan dukungan   penuh   dalam   hal   penyediaan sarana  dan  prasana  bagi  tenaga  kesehatan yang    memberikan    penyuluhan    secara berkala     kepada     Remaja     agar     lebih mengetahuseputar    kejadian    perilaku seksual pranikah.

 


0 komentar:

Posting Komentar