Kamis, 02 November 2023

Essay UTS. Psikologi Lingkungan. Ken Gelis Widiahapsari. 22310410063. SP


HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN PERILAKU MASYARAKAT MENGENAI  SAMPAH

Essay Demi Memenuhi Ujian Tengah Semester

Psikologi Lingkungan

Ken Gelis Widiahapsari

22310410063

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

1. Permasalahan

Hubungan antara persepsi dengan perilaku masyarakat yang berkenaan mengenai pro dan kontra dalam hal menghadapi masalah sampah yang akhir akhir ini sangat hangat untuk di bicarakan. Jumlah sampah yang tidak terkelola secara ramah lingkungan di Yogyakarta sekarang ini menjadi persoalan besar dan merembet ke persoalan persolan lainnya. Misalnya, sektor pariwisata yang selama ini menjadi andalan Yogyakarta akan terancam. Turis turis yang datang ke Indonesia mengalami penurunan di Yogyakarta. Sektor kesehatan juga terancam banyak penduduk yang terserang ISPA, karena pembakaran sampah besar besaran. Sektor lainnya juga ikut terimbas dampaknya. Pada tahun 2024 mendatang kemungkinan TPA di daerah Piyungan juga akan ditutup secara resmi dan Pemda Kabupaten juga kebingungan menenangkan masyarakat. Persoalan persoalan ini muncul karena faktor persepsi orang terhadap sampah. Kurangnya kesadaran masyarakat yang kesusahan untuk mencari TPS alhasil mereka membuang sampah di pinggir jalan dan di bantaran sungai. Padahal ada manajemen terhadap sampah yang mengubah persepsi orang terhadap sampah yang mungkin barang tidak berguna serta patut di buang. Pengolahan sampah ini di bagi menjadi dua yaitu mengubah sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis dan limbah di proses agar menjadi bahan yang tidak berbahaya bagi lingkungan ( ISPA, pencemaran,banjir ).

Hal ini dapat diatasi dengan metode pengolahan sampah yang efektif sesuai dengan jenis sampah. Salah satunya yaitu pemilahan sampah organik dan sampah an organik untuk dilakukan proses pemanfaatan berikutnya. Sampah organik dapat di manfaatkan sebagai pupus kompos,eco enzim,biogas,pakan ternak,asap cair,dan briket arang. Sementara sampah anorganik dapat di daur ulang menjadi berbagai macam produk yang dapat digunakan dan memiliki nilai jual.

Namun demikian baik lingkungan sosial ataupun lingkungan biologis serta lingkungan fisik selalu akan mengalami perubahan sesuai zamanya. Agar lingkungan tersebut bisa diperhatikan serta di pertahankan kehidupannya dengan secara serasi maka manusia mesti melakukan penyesuaian diri atau melakukan proses adaptasi terhadap adanya perubahan perubahan tersebut ( Soekanto 1987 ).

Oleh karena itu diperlukannya upaya untuk melestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan sebaik baiknya. Masalah sampah mempengaruhi berbagai bidang dalam kehidupan manusia. Terutama di daerah perkotaan sebagian besar sampah di kota di buang ke tempat pembuangan akhir atau TPA. Seiring dengan bertambahnya penduduk desa terutama di daerah perkotaan yang notabennya adalah daerah wisata istimewa dan sebagai kota pelajar dimana menjadi daya tarik para turis serta penduduk lokal untuk menetap di Yogyakarta menimbulkan timbunan sampah yang menimbulkan berbagai masalah, mulai dari kesehatan, pencemaran sampai estetika. Tidak semua sampah yang di buang akan mudah hancur contohnya sampah plastik yang butuh puluhan hingga jutaan tahun untuk terurai. Akibatnya jika volume sampah yang dihasilkan masyarakat banyak dan tidak mudah hancur maka di butuhkan perluasan TPA maupun TPS dan berita paling buruknya TPS Piyungan akan segera di tutup secara resmi.

Seperti yang di lakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan ( DLHK ) Kabupaten Sidoarjo di Kecamatan Tulangan bersama Tim penyuluhan dari DLHK bekerjasama menjelaskan mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan cara pengolahan sampah organik dan anorganik. Hasil dari pembahasan tersebut melahirkan cara bagaimana menyikapi pengolahan sampah mulai dari organik sampai anorganik dengan cara :

1. Sebelum membuang sampah pada tempatnya harus membedakan sampah basah,sampah kering, sampah beracun ( Putung rokok ), sampah yang tidak bisa di olah ( popok bayi,pempers

2. Pengolahan sampah di bagi menjadi 2 yaitu pengolahan sampah organik dan an organik.samoab organik seperti sisa makanan, limbah dapur,kotoran hewan dan lain sebagainya. Sampah anorganik seperti botol minuman, serpihan kaca, beling,besi,kain ataupun baju.

3. Jika membeli ke toko swalayan tidak memakai kantong plastik usahakan memakai kantong kain untuk mencegah penumpukan sampah

    Tidak hanya itu menurut Alex ( 2012 ) pengolahan sampah adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan,mendaur ulang atau pembuangan dari material sampah.

1. Metode 3-R

3-R yaitu singkatan dari Reuse,Reduce,dan Reycle. Maksudnya yaitu :

a. Reuse penggunaan kembali sumpah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Contoh perilaku menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis, menggunakan botol bekas yang masih bisa di gunakan ulang,dan untuk dunia modern mengandalkan email untuk mengirim surat.

b. Reduce mengurangi segala sesuatu yang di akibatkan sampah. Contoh perilaku membeli produk dengan kemasan yang dapat di daur ulang menggunakan produ yang dapat di isi ulang ( Refill ) membeli isi tinta jadi bolpen masih bisa digunakan.

c. Reycle mengolah kembali ( daur ulang ) sampah menjadi barang atau produk yang bermanfaat. Contoh perilaku memilih produk dengan kemasan yang dapat di daur ulang dengan mudah terurai,membuat karya seni atau kerajinan tangan dari sampah. Mengolaj sampah organik menjadi kompos.

Pengolahan sampah melalui 3-R bisa dilakukan siapa saja,kapan saja dan dimana saja dan tanpa biaya. Tidak membutuhkan waktu banyak untuk melakukannya.

Jadi dapat di tarik kesimpulan bahwa sampah merupakan barang barang yang sudah tidak digunakan kembali yang dapat menimbulkan berbagai kerugian terutama terhadap kesehatan, estetika dan kelestarian lingkungan. Hal ini dapat di rubah cara persepsi masyarakat bahwa metode pengolahan sampah yang efektif sesuai dengan jenis sampah organik serta anorganik dapat memberikan manfaat serta memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

2. HASIL TEMUAN

1. Masyarakat menyadari bahwa sampah merupakan bahan bahan pakai uang menimbulkan masalah jika tidak segera di tangani.

2. Ada variasi persepsi tentang sampah yaitu ada sebagian masyarakat melihat sampah sebagai bahan bahan yang bernilai ekonomis dan ada juga yang beranggapan bahwa sampah adalah bahan bahan yang menjijikan dan segera di buang serta tidak berguna

3.Ada dua kelompok perilaku masyarakat yaitu kelompok cenderung tidak mau tau dengan aturan atau larangan dan kelompok yang patuh terhadap aturan pengelolaan sampah.

4.Masyarakat tahu dan sadar tentang menfaay pembuang sampah pada tempatnya baik bagi kesehatan diri dan keluarga maupun kesehatan masyarakat umum.

5.Perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama dan para tugas kebersihan utamanya aparat dinas kebersihan menjadi acuan bagi masyarakat untuk berperilaku bersih.

6. Upaya yang dilakukan Pemda kota setempat dalam pengolahan sampah berkaitan dengan pembenahan sara dan prasarana pelayanan sampah, SDM, dan perbaikan manajemen pengelolaan serta pengetahuan kelembagaan dan regulasi terutama pariwisata di daerah Yogyakarta.

7. Pengolahan sampah berbasis pemahaman dan kesadaran masyarakat perkotaan yang melibatkan partisipasi seluruh komponen masyarakat yang ada Yaitu eksekutif, legislatif,petugas kebersihan, LSM, tokoh agama,tokoh masyarakat/ adat, kaum intelektual/ akademisi dan lain sebagainya.

3. PROPORSI ATAU REPSESI

1. Persepsi masyarakat terhadap sampah menggambarkan manfaat dan dampak sampah bagi kesehatan dan kehidupan.

2. Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah tergantung dari kesadaran masyarakat dan keteladanan masyarakat serta para pemimpinnya

3. Pemahaman masyarakat perkotaan terhadap lingkungan merupakan upaya pemerintah dalam pengolahan sampah kota yang lebih baik lagi

4. SIMPULAN UTAMA

Perbedaan persepsi masyarakat tentang sampah penyebab kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap lingkungan sehingga memungkinkan bagi upaya pemerintah untuk pengolahan sampah kota

5. HASIL TINJAUAN

Dari hasil tinjauan menekankan bahwa asumsi tersebut sistem sosial yaitu ( pola perilaku individu ) yang menyangkut masalah sampah sumber,asal,penyebab,dampak dan upaya pencegahan sampah menyangkut 4 kompenen dasar yaitu ( 1 ) alat untk mendukung terlaksananya kegiatan. ( 2 ) kondisi atau lingkungan yang ikut partisipasi. ( 3 ) tujuan sebagi dasar orientasi individu dalan bertindak. ( 4 ) Norma sosial yang berlaku. Akan tetapi jika dalam sistem sosial terjadi penyimpangan dari norma maka sistem akan menyesuaikan diri dan mencoba kembali ke adaan yang semula itu astinya sia sia. Sehingg dengan demikian dari hasil kajian ini ditemukan bahwa ternyata terdapat hubungan antara persepsi dan perilaku masyarakat. Dan hal ini hendaknya di pelihara dengan coping behavior agar upaya pencegahan menumpuk sampah rendah  dan tingkatkan kesadaran masyarakat tinggi.

6. DAFTAR PUSTAKA

Alex,S.2012.Sukes Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Bingung Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Model Aplikasi. Jakarta. PT. Grafinco Persada, 2003.

Chang, William, Moral Lingkungan Hidup.Yogyakarta: Kani Sius. 2001.

Kodoatie, Ribet, dkk. Pengelolan Sumber Daya Air Dalam Otonomi Daerah. Yogyakarta: Andi, 2002.

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar