HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN
PERILAKU MASYARAKAT MENGENAI SAMPAH
Essay Demi Memenuhi Ujian Tengah Semester
Psikologi Lingkungan
Ken Gelis Widiahapsari
22310410063
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
1. Permasalahan
Hubungan antara persepsi dengan perilaku masyarakat yang berkenaan
mengenai pro dan kontra dalam hal menghadapi masalah sampah yang akhir akhir
ini sangat hangat untuk di bicarakan. Jumlah sampah yang tidak terkelola secara
ramah lingkungan di Yogyakarta sekarang ini menjadi persoalan besar dan
merembet ke persoalan persolan lainnya. Misalnya, sektor pariwisata yang selama
ini menjadi andalan Yogyakarta akan terancam. Turis turis yang datang ke
Indonesia mengalami penurunan di Yogyakarta. Sektor kesehatan juga terancam
banyak penduduk yang terserang ISPA, karena pembakaran sampah besar besaran.
Sektor lainnya juga ikut terimbas dampaknya. Pada tahun 2024 mendatang
kemungkinan TPA di daerah Piyungan juga akan ditutup secara resmi dan Pemda
Kabupaten juga kebingungan menenangkan masyarakat. Persoalan persoalan ini
muncul karena faktor persepsi orang terhadap sampah. Kurangnya kesadaran
masyarakat yang kesusahan untuk mencari TPS alhasil mereka membuang sampah di
pinggir jalan dan di bantaran sungai. Padahal ada manajemen terhadap sampah
yang mengubah persepsi orang terhadap sampah yang mungkin barang tidak berguna
serta patut di buang. Pengolahan sampah ini di bagi menjadi dua yaitu mengubah
sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis dan limbah di proses agar
menjadi bahan yang tidak berbahaya bagi lingkungan ( ISPA, pencemaran,banjir ).
Hal ini dapat diatasi dengan metode pengolahan sampah yang efektif
sesuai dengan jenis sampah. Salah satunya yaitu pemilahan sampah organik dan
sampah an organik untuk dilakukan proses pemanfaatan berikutnya. Sampah organik
dapat di manfaatkan sebagai pupus kompos,eco enzim,biogas,pakan ternak,asap
cair,dan briket arang. Sementara sampah anorganik dapat di daur ulang menjadi
berbagai macam produk yang dapat digunakan dan memiliki nilai jual.
Namun demikian baik lingkungan sosial ataupun lingkungan biologis
serta lingkungan fisik selalu akan mengalami perubahan sesuai zamanya. Agar
lingkungan tersebut bisa diperhatikan serta di pertahankan kehidupannya dengan
secara serasi maka manusia mesti melakukan penyesuaian diri atau melakukan
proses adaptasi terhadap adanya perubahan perubahan tersebut ( Soekanto 1987 ).
Oleh karena itu diperlukannya upaya untuk melestarikan dan menjaga
kebersihan lingkungan sekitar dengan sebaik baiknya. Masalah sampah
mempengaruhi berbagai bidang dalam kehidupan manusia. Terutama di daerah
perkotaan sebagian besar sampah di kota di buang ke tempat pembuangan akhir
atau TPA. Seiring dengan bertambahnya penduduk desa terutama di daerah
perkotaan yang notabennya adalah daerah wisata istimewa dan sebagai kota
pelajar dimana menjadi daya tarik para turis serta penduduk lokal untuk menetap
di Yogyakarta menimbulkan timbunan sampah yang menimbulkan berbagai masalah,
mulai dari kesehatan, pencemaran sampai estetika. Tidak semua sampah yang di
buang akan mudah hancur contohnya sampah plastik yang butuh puluhan hingga
jutaan tahun untuk terurai. Akibatnya jika volume sampah yang dihasilkan
masyarakat banyak dan tidak mudah hancur maka di butuhkan perluasan TPA maupun
TPS dan berita paling buruknya TPS Piyungan akan segera di tutup secara resmi.
Seperti yang di lakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
( DLHK ) Kabupaten Sidoarjo di Kecamatan Tulangan bersama Tim penyuluhan dari
DLHK bekerjasama menjelaskan mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
dan cara pengolahan sampah organik dan anorganik. Hasil dari pembahasan
tersebut melahirkan cara bagaimana menyikapi pengolahan sampah mulai dari
organik sampai anorganik dengan cara :
1. Sebelum membuang sampah pada tempatnya harus membedakan sampah
basah,sampah kering, sampah beracun ( Putung rokok ), sampah yang tidak bisa di
olah ( popok bayi,pempers
2. Pengolahan sampah di bagi menjadi 2 yaitu pengolahan sampah
organik dan an organik.samoab organik seperti sisa makanan, limbah
dapur,kotoran hewan dan lain sebagainya. Sampah anorganik seperti botol
minuman, serpihan kaca, beling,besi,kain ataupun baju.
3. Jika membeli ke toko swalayan tidak memakai kantong plastik
usahakan memakai kantong kain untuk mencegah penumpukan sampah
Tidak hanya itu menurut Alex ( 2012 ) pengolahan sampah adalah kegiatan
yang meliputi pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan,mendaur ulang atau
pembuangan dari material sampah.
1. Metode 3-R
3-R yaitu singkatan dari Reuse,Reduce,dan Reycle. Maksudnya yaitu :
a. Reuse penggunaan kembali sumpah yang masih dapat digunakan untuk
fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Contoh perilaku menggunakan sisi kertas
yang masih kosong untuk menulis, menggunakan botol bekas yang masih bisa di gunakan
ulang,dan untuk dunia modern mengandalkan email untuk mengirim surat.
b. Reduce mengurangi segala sesuatu yang di akibatkan sampah.
Contoh perilaku membeli produk dengan kemasan yang dapat di daur ulang
menggunakan produ yang dapat di isi ulang ( Refill ) membeli isi tinta jadi
bolpen masih bisa digunakan.
c. Reycle mengolah kembali ( daur ulang ) sampah menjadi barang
atau produk yang bermanfaat. Contoh perilaku memilih produk dengan kemasan yang
dapat di daur ulang dengan mudah terurai,membuat karya seni atau kerajinan
tangan dari sampah. Mengolaj sampah organik menjadi kompos.
Pengolahan sampah melalui 3-R bisa
dilakukan siapa saja,kapan saja dan dimana saja dan tanpa biaya. Tidak
membutuhkan waktu banyak untuk melakukannya.
Jadi dapat di tarik kesimpulan bahwa sampah merupakan barang barang yang sudah tidak digunakan kembali yang dapat menimbulkan berbagai kerugian terutama terhadap kesehatan, estetika dan kelestarian lingkungan. Hal ini dapat di rubah cara persepsi masyarakat bahwa metode pengolahan sampah yang efektif sesuai dengan jenis sampah organik serta anorganik dapat memberikan manfaat serta memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
2. HASIL TEMUAN
1. Masyarakat menyadari bahwa sampah
merupakan bahan bahan pakai uang menimbulkan masalah jika tidak segera di
tangani.
2. Ada variasi persepsi tentang
sampah yaitu ada sebagian masyarakat melihat sampah sebagai bahan bahan yang
bernilai ekonomis dan ada juga yang beranggapan bahwa sampah adalah bahan bahan
yang menjijikan dan segera di buang serta tidak berguna
3.Ada dua kelompok perilaku
masyarakat yaitu kelompok cenderung tidak mau tau dengan aturan atau larangan
dan kelompok yang patuh terhadap aturan pengelolaan sampah.
4.Masyarakat tahu dan sadar tentang
menfaay pembuang sampah pada tempatnya baik bagi kesehatan diri dan keluarga
maupun kesehatan masyarakat umum.
5.Perilaku tokoh masyarakat, tokoh
agama dan para tugas kebersihan utamanya aparat dinas kebersihan menjadi acuan
bagi masyarakat untuk berperilaku bersih.
6. Upaya yang dilakukan Pemda kota
setempat dalam pengolahan sampah berkaitan dengan pembenahan sara dan prasarana
pelayanan sampah, SDM, dan perbaikan manajemen pengelolaan serta pengetahuan
kelembagaan dan regulasi terutama pariwisata di daerah Yogyakarta.
7. Pengolahan sampah berbasis pemahaman
dan kesadaran masyarakat perkotaan yang melibatkan partisipasi seluruh komponen
masyarakat yang ada Yaitu eksekutif, legislatif,petugas kebersihan, LSM, tokoh
agama,tokoh masyarakat/ adat, kaum intelektual/ akademisi dan lain sebagainya.
3. PROPORSI ATAU REPSESI
1. Persepsi masyarakat terhadap
sampah menggambarkan manfaat dan dampak sampah bagi kesehatan dan kehidupan.
2. Perilaku masyarakat dalam
pengelolaan sampah tergantung dari kesadaran masyarakat dan keteladanan
masyarakat serta para pemimpinnya
3. Pemahaman masyarakat perkotaan
terhadap lingkungan merupakan upaya pemerintah dalam pengolahan sampah kota
yang lebih baik lagi
4. SIMPULAN UTAMA
Perbedaan persepsi masyarakat tentang sampah penyebab kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap lingkungan sehingga memungkinkan bagi upaya pemerintah untuk pengolahan sampah kota
5. HASIL TINJAUAN
Dari hasil tinjauan menekankan bahwa
asumsi tersebut sistem sosial yaitu ( pola perilaku individu ) yang menyangkut
masalah sampah sumber,asal,penyebab,dampak dan upaya pencegahan sampah
menyangkut 4 kompenen dasar yaitu ( 1 ) alat untk mendukung terlaksananya
kegiatan. ( 2 ) kondisi atau lingkungan yang ikut partisipasi. ( 3 ) tujuan
sebagi dasar orientasi individu dalan bertindak. ( 4 ) Norma sosial yang
berlaku. Akan tetapi jika dalam sistem sosial terjadi penyimpangan dari norma
maka sistem akan menyesuaikan diri dan mencoba kembali ke adaan yang semula itu
astinya sia sia. Sehingg dengan demikian dari hasil kajian ini ditemukan bahwa
ternyata terdapat hubungan antara persepsi dan perilaku masyarakat. Dan hal ini
hendaknya di pelihara dengan coping behavior agar upaya pencegahan menumpuk
sampah rendah dan tingkatkan kesadaran
masyarakat tinggi.
6. DAFTAR PUSTAKA
Alex,S.2012.Sukes Mengolah Sampah
Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Bingung Burhan. Analisis Data
Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Model
Aplikasi. Jakarta. PT. Grafinco Persada, 2003.
Chang, William, Moral Lingkungan
Hidup.Yogyakarta: Kani Sius. 2001.
Kodoatie, Ribet, dkk. Pengelolan Sumber Daya Air Dalam Otonomi Daerah. Yogyakarta: Andi, 2002.
0 komentar:
Posting Komentar