Selasa, 19 Juli 2022

Sampah mempengaruhi perilaku kita!

 

UJIAN AKHIR PSIKOLOGI LINGKUNGAN KELAS REGULER (KELAS A)

DOSEN PENGAMPU Dr. ARUNDATI SHINTA, M. A

SEMESTER GENAP 2021/2022

ROSITA PERMATAHATI 20310410075

 

Kalau mendengar kata sampah pasti yang terpikirkan pertama kali yaitu kotor dan bau, ya, memang begitulah sampah. Sampah akan mengakibatkan bau yang tak sedap jika hanya dibuang jadi satu dengan sampah lain, begitu pula dengan kotor, sampah akan terlihat kotor ketika pembuangannya berada di tempat yang salah. Mengenai sampah, baru-baru ini sedang banyak dibincangkan di media sosial yaitu sampah makanan di indonesia yang jika ditumpuk jadi satu maka tingginya mencapai 514 meter, melebihi tinggi monas yang hanya 132 meter (Kompas, 2022). Bapernas meneliti bahwa rata-rata sampah makanan di Indonesia mulai tahun 2000 hingga 2019 yaitu 23 – 48 juta ton pertahun, dan Indonesia masuk ke dalam tiga besar penyumbang sampah makanan terbanyak di dunia (Kompas, 2022).

Sampah makanan jika dibiarkan dan dicampur dengan sampah yang lain maka dapat menimbulkan beberapa dampak bagi lingkungan sekitar, yaitu sampah organik yang cara membuangnya dicampur dengan sampah yang lain dan diabaikan merupakan penyumbang terbesar pemanasan global, karena reaksi aerobik dari sampah organik menciptakan gas metana yang berbahaya bagi lapisan ozon kita (Waste4Change, 2018). Keadaan sedemikian itu tentunya sangat miris sekali. lalu sikap apa yang tepat untuk menyikap hal tersebut? Dan apa kalian tau, bahwa lingkungan itu dapat mepengaruhi kondisi psikis kiat loh. Berikut penjelasannya.

Terdapat beberapa stimulus dari lingkungan yang dapat mempengaruhi kondisi tubuh dan psikis kita, contohnya yaitu yang berhubungan dengan sampah, ketika kita mencium bau tak sedap otomatis kita akan menutup hidung dan gelisah mencari tempat yang nyaman. Behaviorisme merupakan teori yang menjelaskan bahwa perilaku manusia itu sepenuhnya dikendalikan oleh faktor lingkungan, tokoh dari teori ini antara lain Throndike, Watson, Pavlob, dan Skinner (Shinta, 2022). Pada teori behaviorisme menjelaskan bagaimana perilaku tersebut ada, yang pertama perilaku itu ada jika ada pengulangan, maksudnya perilaku tersebut terbiasa dilakukan (Shinta, 2022). Kedua perilaku bisa menetap dalam diri manusia jika diberikan imbalan, sedangkan jika diberi hukuman perilaku tersebut akan hilang (Shinta 2022).

Sampah yang menumpuk banyak seperti yang dijelaskan di awal tadi merupakan akibat dari kebiasaan manusia yaitu membuang sampah. Perlu diketahui sendiri, di indonesia sendiri pemerintah belum menertipkan aturan mengenai pembuangan sampah. Maka dari itu kesadaran mengelolaan sampah harus dimulai dari diri sendiri. Salah satu akibat dari penumpukan sampah bagi lingkungan yaitu merusak lapisan ozon, sehingga bumi terasa panas. Cuaca yang panas dapat  memengaruhi perilaku manusia loh, antara lain menyebabkan karyawan stress kemudian menurunkan produktivitas pekerjaan, berkurangnya konsentrasi pada siswa yang menyebabkan tidak masuknya pemahaman mengenai pelajaran, dan mengenai sosial individu menjadi malas bersosialisai karena daya tarik antar individu berkurang (Shinta, 2022).

Lalu sikap apa yang tepat untuk menyikapi menumpuknya sampah? Banyak cara yang dapat kita lalukan dalam pengelolaan sampah makanan agar tidak menjadi sampah, yaitu membuat olahan kaldu, olahan kaldu bisa dibuat dari tulang yang direbut, olahan acar, sayuran yang sudah layu seperti wortel dan kubis bisa dijadukan acar yang nantinya disantap sebagai hidangan pendamping, dan contoh yang terakhir yaitu kompos (Berkeluarga, 2022). Seperti teori behaviorisme bahwa sesuatu yang mengakibatkan adanya imbalan menyebabkan perilaku itu ada. Maka dalam mengolah sampah seorang individu perlu mendapatkan imbalan. Misalnya dengan setelah membuat kompos, kompos tersebut di jual ke petani maka akan menghasilkan uang. Bagaimana dengan sampah non organik? Kita bisa mendaur ulang sampah non organik menjadi sesuatu yang bermenfaat kembali, kemudian bisa digunakan sendiri atau bisa dijual.

Seorang mahasiswa dituntut untuk menjadi seorang individu yang kreatif, kreatif dalam berfikir dan kreatif dalam mencari solusi bagi permasalahan yang ada di lingkungannya, terutama mengenai sampah.


gambar 1 (membuat lampu tidur dari sampah sendrok plastik dan botol)

Daftar pustaka

Kompas. (2022). Sampah makanan indonesia mencapai Rp 300 triliun, https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2022/05/18/sampah-makanan-capai-lebih-rp-330-triliun. Diakses pada tanggal 19 Juli 2022, pukul 22.10.

Waste4Change. (2018). 3 fakta penting sampah makanan yang perlu anda ketahui, https://waste4change.com/blog/limbah-sampah-makanan-indonesia/. Diakses pada tanggal 19 Juli 2022, pukul 22.30.

Berkeluarga. (2022). 7 cara mengolah sampah sisa makanan agar lebih berguna, https://berkeluarga.id/2022/02/04/7-cara-mengolah-sampah-sisa-makanan-agar-lebih-berguna/. Diakses pada tanggal 12 Juli 2022, pukul 22.50.

Shinta, Arundati. (2022). teori-teori tentang hubungan antara perilaku dan & lingkungan. UP 45. PPT kuliah 7 Psikologi Lingkungan.

Shinta, Arundati. (2022). dampak cuaca, polusi, kebisingan pada perilaku manusia. UP 45. PPT kuliah 11 Psikologi Lingkungan.

0 komentar:

Posting Komentar