Selasa, 19 Juli 2022

PENGELOLAAN LIMBAH BERUPA DAUR ULANG SAMPAH

PENGELOLAAN LIMBAH BERUPA DAUR ULANG SAMPAH

Essay Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan

Semester Ganjil (2022/2023)

Shafadita Putri Trisdianty/20310410042

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, MA.


Sampah sampai saat ini masih menjadi masalah yang sering dianggap sebagai barang yang tidak berguna dan harus dibuang. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 menyebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. Hal ini sebenarnya hal yang  salah atau hal yang keliru jika masyarakat memahami dan menyadari betapa sangat berharganya sampah tersebut walupun pada akhirnya juga dapat merusak lingkungan sekitar. Sebagai mahasiswa Psikologi, kita pasti mempelajari Psikologi Lingkungan yang erat kaitannya dengan CSR. CSR sendiri diartikan sebagai salah satu devisi dalam suatu organisasi yang bertugas mengurus hubungan antara organisasi dengan lingkungan sekitar organisasi berdiri.

Dalam mempelajari Psikologi Lingkungan, mahasiswa dilatih untuk terampil dalam memperbaiki dan membangun lingkungan sekitar. Dengan begitu, kita bisa mewujudkan lingkungan yang bersih dan nyaman dalam lingkup masyarakat. Salah satu bentuk pengelolaan limbah adalah Daur Ulang sampah. Daur ulang merupakan suatu proses pengolahan kembali barang-barang yang dianggap sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi melalui proses fisik maupun kimiawi atau kedua-duanya sehingga akan diperoleh produk yang dapat dimanfaatkan atau diperjual belikan lagi. Upaya mengelola plastik bekas pakai untuk digunakan kembali atau menjadi bahan yang bermanfaat ini makin marak digaungkan bahkan menjadi sebuah gerakan global. Banyak pihak tergerak untuk melakukan daur ulang sampah plastik termasuk individu dan rumah tangga. Peran individu, rumah tangga, dan masyarakat merupakan ujung tombak dalam mengurangi sampah plastik yang membebani lingkungan. Selain mengurangi pemakaian plastik, pemilihan jenis plastik yang tepat sangat penting agar setelah digunakan plastik tersebut masih dapat bermanfaat dan tidak menjadi sekadar timbunan sampah yang membebani bumi.

Manfaat daur ulang sampah plastik di antaranya adalah: dapat mengurangi produksi plastik  sehingga penggunaan minyak bumi untuk produksinya juga berkurang, mengurangi emisi karbon, mencegah pencemaran lingkungan, mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke tempat pembakaran sampah (TPS) dan TPA, sehingga keduanya punya ruang untuk menampung sampah lainnya. Dalam lingkungan tempa kerja saya, masih kurang pengelolaan sampahnya sehingga seringkali sampah hanya dibuang dan diangkut oleh Mobil sampah. Banyaknya samaph, yang salahsatunya berupa botol bekas air mineral di tempat kerja membuat saya terpikirkan untuk membuat suatu kerajinan atau daur ulang sampah dari botol plastik menjadi celengan lucu. Di sela-sela atau waktu luang dalam jam kerja saya sempat membuat celengan dari sampah botol plastik. Pembuatannya pun sangat mudah yakni dengan memotong botol, menggabungkan dengan lem, mewarnai dengan cat, dan kemudian menghiasnya, Bahkan sebenarnya apabila di tekuni dari membuat celengan tersebut bisa dijual sebagai penghasilan tambahan. Apalagi saat ini anak-anak tertarik dengan barang-barang yang lucu.

Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya dalam menjaga kebersihan dan kesehatan melalui Dinas Kebersihan. Selain itu Peraturan Daerah tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan juga telah diterbitkan oleh pemerintah dalam upaya menggalakkan kesadaran masyarakat terhadap kesadaran lingkungan. Maka dari itu sudah seharusnya kita berkontribusi dalam menanggulangi permasalahan sampah di lingkungan kita, bahkan dari hal-hal yang sederhana.

Daftar Pustaka

Astriani, Linda. dkk. 2020. “Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Melalui Produk Kreatif Dari Pengolahan Sampah Plastik”. Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ : 1–9.

Nugraheni, S. (2022). Desa dan sampah makanan. Kompas. 31 Mei. Hal. 1-15.

Soedjajadi Keman. 2012. Pengaruh Lingkungan terhadap Kesehatan. Universitas Airlangga. Surabaya.

Sudiran, F.L.. 2005. Instrumen Sosial Masyarakat Karangmumus Kota Samarinda Dalam Penanganan Sampah Domestik. Jurnal Makara, Sosial Humaniora, Volume 9, Nomor 1 Tahun 2005. Hal. 16-26.

0 komentar:

Posting Komentar