Selasa, 19 Juli 2022

Kreasi Kerajinan Tangan Daur Ulang Sampah Sebagai Upaya Kepedulian dan Penyelamatan Pada Lingkungan

Kreasi Kerajinan Tangan Daur Ulang Sampah Sebagai Upaya Kepedulian dan Penyelamatan Pada Lingkungan

Essay Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan

Kelas Reguler (Kelas A)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A

Semester Genap 2021/2022

Elyza Alvinna Mu’arif (20310410074)



Menurut Kementerian Lingkungan Hidup, 66,8 juta ton dari sampah dihasilkan pada tahun 2018, mencapai 0,7 kg sampah dalam satu hari. Hanya 15% 4.444, atau 1,02 juta ton, plastik dan komoditas yang dapat dikelola oleh pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa hingga 56,78 juta ton sampah tidak terkelola dan dipindahkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008, merupakan sisa-sisa kegiatan sehari-hari manusia atau suatu proses alam yang berbentuk padat. Sampah merupakan suatu barang yang dianggap tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik atau pengguna sebelumnya, namun bagi sebagian orang dapat digunakan jika diolah dengan prosedur yang benar dan tepat. Sampah plastik berdampak negatif terhadap lingkungan karena tidak dapat cepat terurai dan dapat menurunkan kesuburan tanah. Sampah plastik yang dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran air, selokan dan sungai serta menyebabkan banjir (Kholidah, Sarjono, Purnama & Yupita, 2020). Dampak negatif lain yang bisa disebabkan oleh volume sampah yang tinggi dan tidak dikelola dengan baik adalah gangguan kesehatan, menurunkan kualitas lingkungan, menurunkan keindahan lingkungan dan terhambatnya pembangunan negara (Marliani, 2014).

Dengan adanya fenomena sampah, aktivitas kerajinan tangan dapat dikategorikan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi melalui daur ulang limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan dan produknya sebagai produk daur ulang. Salah satu produk pengrajin tersebut adalah pembuatan produk kerajinan yang bisa memanfaatkan sampah plastik, besi, dan sampah yang lain. Kegiatan kerajinan tangan ini umum terjadi seperti bisnis rumahan industri kreatif kecil yang tumbuh di masyarakat (Mudra, 2017). Meminimalisir volume sampah dengan dilakukannya pengelolaan sampah melalui pemanfaatan sampah dan mendaur ulang sampah melalui kegiatan pemanfaatan sampah dengan harapan untuk membudidakan menjadi kreasi seni dan karya kerajinan dari bahan daur ulang (Eni, Widati & Sudarwani, 2020).

Teori altruis merupakan teori yang tentang sikap dan naluri individu, dimana individu tersebut memperhatikan dan mengutamakan kepentingan ataupun kebaikan orang lain di atas kepentingan dirinya (Ananda, 2022). Terdapat studi yang menunjukkan adanya interaksi dan hubungan baik dalam suatu lingkungan memiliki pengaruh besar dalam mendorong tindakan altruis pada orang-orang di lingkungan tersebut. Misalnya pada anak yang orang tuanya memberi contoh sikap altruis dalam lingkungan rumah untuk menjaga sampah dan dikelola limbah menjadi suatu seni kerajinan tangan yang berguna. Kemungkinan besar hal ini diakibatkan oleh altruis dalam kehidupan anak tersebut baik di dalam rumah atau di luar rumah. Dengan penerapan teori altruis akan menimbulkan kepedulian individu terhadap lingkungan dan sampah. Dari adanya rasa kepedulian tersebut dapat membuat individu berperilaku pro terhadap lingkungan.

Sikap altruis dan kemampuan mengendalikan diri dipercaya berpengaruh dalam diri seorang pada perilaku sikap kepedulian membuang sampah sehari-sehari. Begitu juga jika dilihat menggunakan ciri demografi misalnya jenis kelamin dan lokasi tempat tinggal juga mempunyai perilaku negatif dari dampak membuang sampah. Ketiadaan kesadaran mengakibatkan nilai altruis pada suatu individu terhadap lingkungan lebih kurang, bahwa sangat rendah. Altruis mempunyai dampak negatif dalam sikap menyampah. Dengan istilah lain, ketika tidak adanya nilai altruis yang terdapat pada individu terhadap kebersihan lingkungan sekitar maka individu kurang peduli dan cenderung akan melakukan perilaku menyampah (Ningrum, Vibriyanti, Hidayati, Putri, Katherina & Seftiani, 2021).

Hasil pengolahan limbah kerajinan tangan mungkin efeknya tidak begitu mempengaruhi produksi limbah yang volume hariannya sangat besar, tetapi upaya seperti itu dicontoh. Sekecil apa pun usaha untuk mengurangi limbah plastik akan berdampak positif, karena ada keinginan untuk memperhatikan lingkungan tentang keamanan manusia dan lingkungan.

Referensi:

Ananda. (2022). Altruisme: pengertian, teori, faktor, dan seberapa penting altruisme. Gramedia.

Eni, S., Widati, G., Sudarwani, M. (2020). Pemanfaatan material daur ulang untuk pengembangan karya seni dan kerajinan di Kelurahan Kebon Pala Kecamatan Makasar Jakarta Timur. Jurnal Comunita Servizio. Volume 2 (1). Hal 301-311.

Kholidah, N., Sarjono., Purnama, Y., Yupita. (2020). Pemanfaatan botol bekas menjadi tempat pensil yang bernilai seni dan ekonomis di Kelas V SDN Samberan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat). Volume 4 (1).

Ningrum, V., Vibriyanti, D., Hidayati, I., Putri, I., Katherina, L, Seftiani, S. (2021). Perubahan perilaku menyampah siswa melalui “reinforcement”. Jurnal Sosial Humaniora (JSH). Volume 14, edisi 2.

Marliani, N. (2014). Pemanfaatan limbah rumah tangga (sampah anorganik) sebagai bentuk implementasi dari pendidikan lingkungan. Jurnal Formatif. Volume 4 (2). Hal 124-133.

Mudra, I. (2017). Peran kriya seni pada pembuatan produk recycle. Prosiding Nasional. Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar.


0 komentar:

Posting Komentar