Sabtu, 02 Juli 2022

Alternatif Pengelolaan Sampah Melalui Peran Bank Sampah

 

Alternatif Pengelolaan Sampah Melalui Peran Bank Sampah

Essay 3 Syarat Mengikuti Ujian Akhir Semester 4 Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M. A

 


Oleh :

Nama : Sofi Anggraini

NIM : 20310410065

Sampah telah menjadi salah satu permasalahan besar yang dialami di berbagai kota besar di Indonesia. Sampah diartikan sebagai konsekuensi adanya berbagai aktivitas kehidupan manusia. Hal ini memperlukan adanya edukasi untuk masyarakat mengenai permasalahan lingkungan akibat timbulan sampah untuk membentuk kesadaran masyarakat. Faktor penyebab kepedulian terhadap lingkungan didasarkan pada pemikiran dan perilaku manusia. Partisipasi aktif warga merupakan hal yang penting untuk diidentifikasi dalam kegiatan pengelolaan sampah. Upaya menjaga kelestarian lingkungan harus dimulai dari diri individu dengan mulai melakukan hal-hal kecil. Perubahan yang dilakukan kemudian dapat ditransfer kedalam kebiasaan keluarga atau masyarakat yang mengarah pada perubahan besar. Menurut Singhirunnusorn dkk (2012) perubahan cara berpikir masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga untuk mengurangi sampah pada sumbernya melalui partisipasi warga harus dimasukkan ke dalam proyek bank sampah yang berbasis masyarakat. Masyarakat harusnya memandang sampah sebagai sesuatu yang memiliki nilai guna dan manfaat bukan justru dipandang sebagai hasil buangan yang tidak berguna. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2018 tentang pengelolaan sampah, perlu adanya perubahan baik dari cara pandang masyarakat maupun cara mengelola sampah (Asteria dan Heruman, 2016).

Alternatif pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui bank sampah, hal ini adalah solusi dalam mengatasi masalah sampah yang berada di perkotaan. Pengembangan bank sampah merupakan kegiatan prinsipnya rekayasa sosial (Ridley-Duff dan Bull, 2011). Bank sampah adalah konsep pengumpulan sampah kering dan akan dipilah juga memiliki manajemen layaknya bank, namun yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menanbung disebut nasabah dan diberikan berupa buku tabungan. Saat menyerahkan sampah, lalu sampah ditimbang dan dihargai dengan jumlah uang.

Salah satunya bank sampah yang berada di desa Kepatihan, Selogiri Wonogiri, yang dibuka setiap hari Jum’at pukul 13.00 WIB. Bank sampah tersebut terbuka untuk siapa saja tidak hanya diperuntukkan bagi warga di des aitu. Nasabahnya pun ada yang berasal dari,kabupaten Sukoharjo. Adanya bank sampah tersebut memberikan manfaat kepada warga, terutama manfaat secara langsung dengan berkurangnya timbulan sampah. Bermanfaat secara ekonomi dimana dari tabungan sampah mengahsilkan uang yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari, dan terwujudnya lingkungan yang bersih, sehat, tentunya nyaman. Dengan pegelolaan sampah yang terintegrasi maka dapat menstimulasi masyarakat untuk berkreativitasdan berinovasi sehingga meningkatkan kesejahteraan warga.

DAFTAR PUSTAKA

Asteria, Donna & Heru Heruman. 2016. Bank Sampah Sebagai Alternatif Strategi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Tasikmalaya. Jurnal Manusia dan Lingkungan. 23 (1), Maret, 136-141

Ridley-Duff, R.J. & Bull, M. 2011. Understanding Social Enterprise: Theory and Practice, Sage Publication, London

Singhirunnusorn, W., Donlakorn, K., dan Kaewhanin, W. 2012. Household Recycling Behaviours and Attitudes toward Waste Bank Project: Mahasarakham Municipality. Journal of Asia Behavioural Studies, 2(6): 35-47.


0 komentar:

Posting Komentar