Selasa, 05 Juli 2022

PELOPOR BANK SAMPAH

 PELOPOR BANK SAMPAH

Essay untuk Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan

Semester Ganjil (2022/2023)

Ikhsan Arifudin / 20310410029

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A.


Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat Pengepul sampah. Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan.

Bank sampah berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat akan lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik organik maupun anorganik. Sampah yang semakin banyak tentu akan menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna. Pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekonomi masyarakat

Tujuan utama pendirian bank sampah adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah dan tujuan bank sampah selanjutnya adalah untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih. Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai ekonomis.

Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan lingkungan hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi Barang Ekonomis. Manfaat bank sampah untuk masyarakat adalah dapat menambah penghasilan masyarakat karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang mereka miliki. Masyarakat dapat sewaktu-waktu mengambil uang pada tabungannya saat tabungannya sudah terkumpul banyak. Imbalan yang diberikan kepada penabung tidak hanya berupa uang, tetapi ada pula yang berupa bahan makanan pokok seperti gula, sabun, minyak dan beras. Bank sampah juga bermanfaat bagi siswa yang kurang beruntung dalam hal finansial, beberapa sekolah telah menerapkan pembayaran uang sekolah menggunakan sampah.




Bank Sampah Gemah Ripah dalam hal ini dapat disebut sebagai pelopor pengelolaan bank sampah di Yogyakarta. Bank sampah ini mulai beroperasi sejak 2008 lalu. Kesadaran untuk dapat mengelola sampah rumah tangga secara mandiri, mendorong Pak Bambang Suwerda mendirikan pengelolaan sampah secara terstruktur. Tujuan bank sampah ini sebenarnya mengedukasi dan mendidik bagaimana cara mengelola sampah secara mandiri. Melalui Bank Sampah Gemah Ripah inilah, sampah rumah tangga khususnya di Desa Bantul, Kabupaten Bantul dikelola. Cara kerja bank sampah ini cukup sederhana. Bank Sampah Gemah Ripah menerima segala macam jenis sampah rumah tangga, baik organik, non-organik, hingga minyak jelantah. Masyarakat umum dapat menjadi nasabah dengan menyetor sampah jenis apa pun, kemudian berdasarkan jenis sampah dan berat sampah yang disetorkan, dapat menjadi deposito uang yang dapat dicairkan sewaktu-waktu. Sampah-sampah yang diterima oleh Bank Sampah Gemah Ripah ini kemudian dipilah kembali.


DAFTAR PUSTAKA

Aryeti. 2011. Peningkatan Peranserta Masyarakat Melalui Gerakan Menabung pada Bank Sampah di Kelurahan Babakan Surabaya, Kiaracondong Bandung. Jurnal Permukiman, Vol. 6 No. 1 April 2011: 40-46. Di akses dari http://jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/download/134/119

Kodoatie, Robert J. 2003. Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sejati, Kuncoro. 2009. Pengolahan Sampah Terpadu, Yogyakarta: Kanisius.

Sucipto, Cecep Dani. (2012). Tekonologi Pengolahan Daur Ulang Sampah, Yogyakarta: Gosyen Publishing

0 komentar:

Posting Komentar