Rabu, 20 Juli 2022

 

UJIAN AKHIR SEMESTER PSIKOLOGI LINGKUNGAN

(Semester Genap 2021/2022)

AGUNG SAPRIANTO

NIM. 20310410040

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A

 

 PEMANFAATAN SAMPAH/LIMBAH UNTUK MELINDUNGI LINGKUNGAN

 

  


 

  Sampah   merupakan   persoalan   besar   dalam   rumah   dan   lingkungSampah   merupakan   persoalan   besar   dalam   rumah   dan   lingkungan. Penyelesaian masalah sampah  harus  menyeluruh  dari  hulu  ke  hilir  dan seluruh pihak turut  terlibat  supaya persoalan sampah  dapat  diatasi (Mahyudin,  2017) . Beberapa fak tor yang  menghambat sistem pengelolaan  sampah  di  Kelurahan  Dufa - Dufa adalah kepadatan  dan  penyebaran  penduduk, karakteristik  lingkungan, sosial  ekonomi,  budaya,  sikap  dan  perilaku masyarakat . Pengolahan sampah hendaknya     melibatkan  berbagai   komponen  pemangku kepentingan  dengan memperhatikan  karakteristik  sampah  serta  keberadaan  sosial - budaya  masyarakat  setempat (Sahil et al., 2016) .

Penanganan sampah  berbasis  masyarakat  sebenarnya  terdapat pada  rantai  proses  di tingkat  rumah tangg dan tingkat. Cara  penanganan yang  dilakukan  tersebut bertujuan  untuk membudayakan cara  pembuangan  sampah  yang  baik  mulai  dari  lingkungan  rumah . Sampah yang  dikumpulkan terpisah  antara  sampah  organik  dan  non  organik. Setiap  kelurahan  dapat memanfa atkan sampah  organik  diolah  menjadi  kompos (Rijati  et  al.,  2017) . Permasalahan sampah masih  menjadi  persolan  yang rumit,  bahkan  akan  tetap  menjadi  persoalan  serius.  Oleh karenanya, disarankan   kepada   pihak   terkait  (masyarakat, aparat perangkat desa maupun pemerintah daerah) untuk terus secara berkesinambungan  dan  terpadu untuk mengelola masalah sampah (Dai & Pakaya, 2019)an. Penyelesaian masalah sampah harus menyeluruh  dari  hulu  ke  hilir  dan seluruh pihak turut  terlibat  supaya persoalan sampah dapat  diatasi (Mahyudin,  2017) . Beberapa faktor yang  menghambat sistem pengelolaan  sampah  di  Kelurahan  Dufa - Dufa adalah kepadatan  dan  penyebaran  penduduk, karakteristik  lingkungan, sosial  ekonomi,  budaya,  sikap  dan  perilaku masyarakat . Pengolahan sampah hendaknya     melibatkan berbagai komponen  pemangku kepentingan dengan memperhatikan  karakteristik  sampah serta  keberadaan  sosial - budaya  masyarakat  setempat (Sahil et al., 2016) . Penanganan sampah  berbasis  masyarakat  sebenarnya  terdapat pada  rantai  proses  di tingk at  rum ah  tangga  dan tingkat.  Cara  penanganan yang  dilakukan  tersebut bertujuan  untuk membudayakan cara  pembuangan  sampah  yang  baik  mulai  dari  lingkungan rumah. Sampah yang  dikumpulkan terpisah  antara  sampah  organik  dan  non-organik. Setiap  kelurahan  dapat memanfa atkan sampah  organik  diolah  menjadi  kompos (Rijati  et  al.,  2017) . Permasalahan sampah masih  menjadi  persol an  yang  rumit,  bahkan  akan  tetap menjadi persoalan  serius.  Oleh karenanya,   disarankan   kepada   pih ak   terkait   (masyarakat,   aparat perangkat   desa   maupun pemerintah   daerah)   untuk   terus   secara   berkesinambungan   dan   terpadu   untuk   mengelola masalah sampah (Dai & Pakaya, 2019)

Dari potensi potensi yang ada tersebut sebenarnya sampah plastik tidak hanya merupakan sumber masalah, akan tetapi juga memberikan peluang bisnis. Sebagai contoh, di bidang seni banyak produk souvenir  yang bisa dibuat dari hasil daur ulang sampah plastik, misalnya tudung saji dari botol air mineral, tempat pensil dari botol plastik, lampu hias dari botol plastik, dan sebagainya. Bisnis daur ulang sampah plastik juga akan ikut membuka lapangan kerja baru, karena untuk pengumpulan plastik, pengolahan sampai pemasarannya memerlukan jaringan usaha tersendiri dari pemungut (pemulung), pengumpul, industri pengolah sampah plastik, dan distributor produknya.

Ada dua jenis sampah di lingkungan sekitar, yakni sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari organisme hidup, seperti sampah sisa makanan. Sementara untuk sampah anorganik merupakan hasil campur tangan manusia, seperti kemasan plastik. Baik sampah organik dan anorganik harus dipisahkan secara tepat agar keduanya dapat dibedakan. Untuk mengurangi pencemaran lingkungan, kita juga bisa memanfaatkan sampah organik dan anorganik agar jadi lebih bermanfaat. Bertikut manfaat sampah yang dapat didaurulang di sekitar kita:

a)      Dijadikan Pupuk Kompos

Sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos untuk menyuburkan tanaman. Sayangnya, masih banyak orang yang belum memahami cara mengelola sampah organik yang benar untuk dijadikan sebagai pupuk kompos. Adapun jenis sampah organik yang bisa diolah menjadi pupuk antara lain adalah sayuran, buah-buahan, atau sisa makanan.

Tak hanya itu saja, sampah seperti daun kering, rumput, dan ranting juga bisa dicampur sebagai bahan pembuatan pupuk. Kalau mengelola pupuk kompos dirasa terlalu sulit, olah saja sampah organik menjadi pupuk sederhana. Caranya, buat lubang di tanah untuk meletakkan sampah organik. Tunggu sampai sampahnya membusuk dan memiliki tampilan menyerupai tanah. Kalau sudah seperti tanah, maka sampah itu telah berubah menjadi pupuk yang bisa langsung dipakai untuk menyuburkan tanaman.

b)      Dijadikan Bahan Kerajinan

Sampah anorganik seperti kemasan deterjen, shampoo, atau barang-barang lain yang terbuat dari plastik ternyata bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat kerajinan tangan. Coba kumpulkan sampah-sampah anorganik terlebih dahulu dan susunlah ide untuk membuat sebuah kerajinan tangan dari sampah yang sudah tersedia. Bila perlu, ajak buah hati Anda untuk turut berkreasi membuat kerajinan tangan dari sampah anorganik. Namun sebelumnya jangan lupa untuk mencuci dulu benda-benda yang akan dipakai untuk membuat kerajinan ini.




c)      Digunakan Kembali (Reusable)

Sebagian besar sampah anorganik membutuhkan waktu yang lama untuk bisa terurai. Nah, mengapa tak coba memanfaatkan sampah anorganik ini menjadi sebuah benda yang lebih berguna? Sebagai contoh, botol kaca adalah jenis sampah yang sulit untuk terurai. Agar tidak berakhir di tempat pembuangan akhir, gunakan botol kaca sebagai vas bunga atau pot bunga.

d)      Diubah Menjadi Media Tanam

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, sampah anorganik sejatinya bisa digunakan kembali (reusable). Dengan kata lain, meskipun tidak bisa didaur ulang kita tetap bisa menyulapnya jadi benda yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Kali ini, Anda dapat memanfaatkan sampah anorganik seperti botol plastik menjadi media tanam. Artinya, Anda tidak perlu membeli pot lagi jika ingin menanam tanaman, cukup manfaatkan botol plastik atau sampah plastik jenis lainnya yang sekiranya mumpuni untuk dijadikan pot tanaman.

Daur ulang memberikan manfaat yang bisa didapatkan dari pengolahan sampah diantaranya adalah, mamapu mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi polusi, dan mengurangi kerusakan lahan. Manfaat daur ulang sampah tidak hanya pada pelestarian lingkungan saja namun, dapat juga menjadi penggerak roda ekonomi seseorang yang mengelutinya. Contohnya, dengan mendapat penghasilan karena dapat dijual jika sudah menjadi produk baru yang tentunya bernilai jual.

 

 

Sumber:

Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik lingkungan hidup Indonesia “Pengelolan Sampah di Indonesia. Catalog 3305001.

Kementerian  Lingkungan  Hidup  dan  Kehutanan.  (2016).  Laporan tahunan  2015  Direktorat  Jenderal  Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya. Jakarta

Peraturan Pemerintah  Nomor  81  Tahun  2012  tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga.

Pratiwi, D. (2016). Pengenalan pengolahan sampah untuk anak-anak taman kanak-kanak melalui media banner. Jurnal Bioedukasi, 7(  1)  .  http://dx.doi.org/10.24127/bioedukasi.v7i1.4

 

0 komentar:

Posting Komentar