Selasa, 19 Juli 2022

Pengelolaan Karakter Green Behavior pada Generasi Milenial

 

Pengelolaan Karakter Green Behavior pada Generasi Milenial

Tulisan ini untuk Ujian Akhir Semester

Psikologi Lingkungan

(Semester Genap 2021/2022)


Widia Fitriani (20310410020)

Kelas Regular (A)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A


           Gambar 1. Mendaur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bunga

Fenomena yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat belakangan ini adalah mengenai sampah yang semakin meningkat. Sampah merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh negara Indonesia. Permasalahan sampah ini timbul akibat besarnya jumlah penduduk Indonesia, semakin besar jumlah penduduk sebuah Negara dengan otomatis jumlah sampah yang dihasilkan akan semakin besar. Sampah menjadi masalah serius karena dapat menyebabkan berbagai masalah lainnya, seperti masalah kesehatan, polusi udara, dan juga kebutuhan lahan untuk menampungnya (Wandari, 2020). The United Nations Statistics Division (UNSD) dalam Glossary of Environment Statistics (1997) mendefinisikan sampah sebagai bahan yang bukan produk utama (produk yang diproduksi untuk pasar) yang pengguna awalnya tidak menggunakan lebih lanjut untuk maksud produksi, transformasi atau konsumsi, dan mereka ingin membuangnya (Dirgantara, 2013).

Dengan demikian sudah semestinya pada suatu daerah diperlukan sistem pengelolaan sampah dan Kesadaran masyarakat dalam menggunakan produk hijau atau green product ini tentunya tidak dapat terbentuk dengan sendirinya tanpa adanya wujud rasa kepedulian yang tinggi dalam diri masyarakat terhadap lingkungan hidupnya. Wujud perilaku makhluk hidup dalam menjaga alam semesta tersebut disebut sebagai green behaviour. (Goleman,D,. & Barlow 2012) menjelaskan bahwa green behavior adalah perilaku manusia dalam menjaga dan memelihara lingkungan hidup yang berada di lingkungan terdekatnya. Menurut, (World Economic Forum’s Global Shapers Survery., 2017)

Generasi milenial adalah generasi yang sangat mahir dalam teknologi. Dengan kemampuannya di dunia teknologi dan sarana yang ada, generasi ini memiliki banyak peluang untuk bisa berada jauh di depan dibanding generasi sebelumnya. Tapi ternyata generasi milenial lebih peduli terhadap isu lingkungan seperti isu perubahan iklim dari pada isu dunia lainnya. Maka dari itu, sekarang ini banyak generasi milenial yang bergerak sebagai pelopor dalam pencegahan dan penangangan isu-isu lingkungan seperti kantong anti plastik, sedotan dari stainless steel, bunga dari plastik, tren fashion ramah lingkungan serta properti hemat energi. Mereka mempunyai berbagai cara menarik untuk dijadikan pembelajaran sekaligus menjaga lingkungan.

Diperlukan terobosan besar bagaimana kita mendorong perubahan perilaku public. Faktor yang dapat mempengaruhi minat individu untuk membeli atau menggunakan produk ramah lingkungan adalah wujud rasa kepedulian terhadap lingkungan. Hasil penelitian (Julianti et al., 2017) menemukan bahwa green behavior memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat menggunakan produk hijau. Semakin tinggi wujud rasa kepedulian terhadap lingkungan (green behavior) yang dimiliki oleh individu maka semakin positif minat individu menggunakan produk hijau. green behavior perlu dikelola kepada individu agar di masa depan menjadi makhluk dewasa yang mempunyai perilaku hijau mencintai alam semesta. Bentuk pengelolaan green behaviour pada individu adalah dengan memberikan keterampilan berpikir kritis, keterampilan menyelesaikan masalah, dan menjadikan individu sebagai mahluk yang mandiri melalui pendidikan karakter (Syaodih & Handayani., 2015). Pengelolaan karakter green behavior pada generasi milenial dalam meningkatkan minat penggunaan green product penting untuk dikelola pada setiap individu melalui pendidikan karakter sejak dini di bangku sekolah. Dengan memiliki kesadaran dan rasa kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan pada setiap individu

Pengelolaan sampah yang baik dan layak bukan saja dapat meninggalkan kebersihan maupun estetika lingkungan, akan tetapi juga dapat meniadakan atau menghambat berkembang biaknya vektor berbagai penyakit menular yang dapat merugikan kesehatan. Hal tersebut dikarenakan sampah dapat sebagai sumber makanan, sarang/tempat tinggal serta media yang baik untuk perkembangan kehidupan makhluk hidup.


 

 

Daftar Pustaka

Dirgantara, I Made Bayu. (2013). PENGETAHUAN MENDAUR ULANG SAMPAH RUMAH TANGGA DAN NIAT MENDAUR ULANG SAMPAH. JURNAL STUDI MANAJEMEN & ORGANISASI.

Goleman, D. & Barlow, Z. 2012.Ecoliterate: how educators are cultivating emotional, social an ecological intelligence. Jossey Bass. A Wiley Imprint. Watershed Media: USA Healdsburg, CA.

World Economic Forum’s Global Shapers Survery. (2017). Generasi Milenial Lebih Peduli Terhadap Isu Lingkungan Seperti Isu Perubahan Iklim Daripada Isu Dunia Lainnya.”

Julianti et al. 2017. Peran Sikap Dalam Memediasi Pengaruh Pengetahuan Dan Kepedulian Lingkungan Terhadap Niat Beli Produk Hijau. E-Jurnal Manajemen Unud, 6 (10): 5524-5551.

Wandari, Ni Kadek Mita Ayu., & Gede Sri Darma. (2020). Pengelolaan Karakter Green Behavior pada Generasi Milenial dalam Meningkatkan Minat Penggunaan Green Product. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.

0 komentar:

Posting Komentar