Rabu, 29 Juni 2022

Pemanfaatan Limbah Sayur Tidak Terpakai Menjadi Pupuk Organik Cair

Essay III Persyaratan Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan

(Semester Genap 2021/2022)

Elyza Alvinna Mu'arif (20310410074)

Fakultas Psikologi Universitas 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A

Bagi sebagian orang, limbah sayuran atau sampah dapur sering kali dipercaya menjadi bahan yang tidak bisa dimanfaatkan. Akibatnya tidak jarang menjadi bagian tumpukkan pada sampah. Limbah sayuran merupakan limbah yang berasal dari limbah rumah tangga yang dianggap berkontribusi pada pencemaran lingkungan. Limbah sayuran mengandung unsur makro yang masih bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna (dalam Kumalasari & Musiam, 2021). Salah satu solusi pemanfaatan limbah sayuran ini adalah dengan membuatnya sebagai pupuk cair organik yang lalu bisa dimanfaatkan untuk menaikkan pertumbuhan tumbuhan di rumah. Memanfaatkan limbah sayuran atau sampah dapur menjadi pupuk merupakan cara yang efektif untuk mengurangi bau yang tidak sedap pada lingkungan tempat tinggal (dalam Maulana, 2021).

Menurut Purwendro (dalam Ajeng, Ardiyanti, Rizal, Iqlima, Yuni, Fahriah & Chodijah, 2021) pupuk organik cair yang asal dari limbah sayuran mempunyai keunggulan misalnya mudah untuk terdekomposisi oleh tanah. Selain itu limbah sayuran mengandung unsur serat, fosfor, besi, kalium, kalsium dan vitamin yang bisa membantu pada proses pertumbuhan dan perkembangbiakan tumbuhan. Pada pengolahannya pupuk cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut menjadi pupuk cair foliar yang mengandung unsur hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik lainnya). Menurut Parman (Thamrina, Hairuddina & Sudartika, 2019) pupuk organik cair selain bisa memperbaiki fisik, kimia, dan keaslian tanah, dapat membantu menaikkan produksi tumbuhan, menaikkan kualitas produk tumbuhan, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan menjadi cara lain sebagai pengganti pupuk kandang.

Limbah sayur seperti kubis mempunyai potensi yang cukup baik apabila dimanfaatkan sebagai produk pupuk organik lantaran kandungan unsur hara yang baik dan kompleks menjadi pupuk (dalam Harlis, Budiarti, Kapli & Sanjaya, 2019). 

Pembuatan pupuk organik cair dilakukan terhitung 21 hari yaitu dimulai dari tanggal 26 April 2022 hingga 16 Juni 2022.

Pada pembuatan pupuk organik cair limbah sayur yaitu kubis yang diperoleh dari Pasar Rowosari. Limbah sayur tersebut ditimbang, sebanyak 2.590 kg. Kemudian limbah sayuran dicuci dan dicelupkan ke dalam air sampai bersih tidak ada kotoran pada limbah sayuran. Setelah itu dipilih dan dimasukan ke dalam ember atau tabung komposer wadah penyimpanan kedap udara. Kemudian tambahan molase atau gula pasir 20 ml yang sudah dilarutkan dalam air 1 liter(diujung tutup botol diberi lubang). Kemudian tutup wadah penyimpanan dan pastikan tidak ada udara masuk ke dalam wadah. Lalu cek secara berkala dengan memberi cairan molase setiap 2-3 hari sekali.  

Hasil akhir pupuk organik cair yang berasal dari limbah sayuran kubis sebanyak 1,8 liter. Indikator keberhasilan pupuk organik yang matang yaitu terletak pada bau yang tidak menyengat, meskipun bahan utamanya berasal dari limbah. Limbah sayur yang diamati juga berbau tidak menyengat, akan tetapi masih ada bau sedikit masam sehingga belum dapat dipastikan pupuk tersebut matang. Warna pupuk cair yang sudah matang, akan berwarna coklat kehitaman, sedangkan warna yang diperoleh pada pupuk limbah sayur masih berwarna coklat (Dalam Ajeng & dkk, 2021).


Daftar Pustaka:

Ajeng, D., Ardiyanti, D., Rizal, M., Iqlima, S., Yuni S., Fahriah., Chodijah,M. (2021). Pemanfaatan limbah sayur sebagai pupuk organik cair tanaman di Rw 12 Kelurahan Babakan Surabaya. Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Vol 1(15), November.

Harlis,. Budiarti, R., Kapli, H., Sanjaya, M. (2019). Produksi pupuk cair dari isolat bakteri limbah sayur Pasar Angso Duo Jambi dalam meningkatkan perekonomian dan kesehatan lingkungan. Jurnal Biospecies. Vol. 12(1), Januari.

Kumalasari, E., Musiam, S. (2021). Pemanfaatan limbah sayur sebagai bahan baku pupuk cair oleh anak usia sekolah dasar di Desa Tatah Lenyap. Jurnal Bakti Untuk Negeri. Vol 1(1), April.

Maulana, A. (2021). Gunakan limbah sayuran jadi pupuk cair organik. Kompas.com. 2 April. Retrieved on June 25, 2022 from: https://www.kompas.com/homey/read/2021/04/02/115600276/gunakan-limbah-sayuran-jadi-pupuk-cair-organik.

Thamrina, N., Hairuddina, R., Sudartika, E. (2019). Pemanfaatan pupuk cair limbah sayur dan buah pada kacang tanah (Arachis hypogea L.) di dataran rendah Kota Palopo. Jurnal Agercolere. Vol 1(2).


0 komentar:

Posting Komentar