Selasa, 28 Juni 2022

BANK SAMPAH

 

 

          Essay 3 Mata Kuliah Psikologi Lingkungan

Qho’issul Saufus Salfwa  (20310410057)

Psikologi B

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen pengampu: Dr. Arundati Shinta., M.A.

 

 

 

Bank Sampah ? Hmmm apa sih itu ??


 

 


 

Pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Namun, pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Untuk itu sampah telah menjadi permasalahan na sional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat.

Bank sampah muncul sebagai inisiatif masyarakat lokal dalam upaya partisipasi menangani permasalahan yang selama ini ada dimana dengan strategi pengolahan sampah 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) berbasis masyarakat tersebut mampu mengubah imajinasi sebagian banyak orang terhadap sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dimana Bank sampah sendiri merupakan kegiatan bersifat social engineering yang mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah serta menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah secara bijak dan pada gilirannya akan mengurangi sampah yang diangkut ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sedangkan untuk pembangunan Bank sampah sendiri merupakan momentum awal  dalam membina kesadaran kolektif masyarakat untuk memulai memilah, mendaur ulang, dan memanfaatkan sampah karena sampah mempunyai nilai jual yang cukup baik, sehingga pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menjadi budaya baru Indonesia. Lalu bagaimana caranya Bank Sampah ini membiayai operasionalnya termasuk menggaji para pengurusnya?

Meskipun biasanya para pendiri Bank Sampah adalah relawan-relawan yang tak melulu berbicara tentang untung rugi namun demi keberlangsungan hidup Bank Sampah ini pasti membutuhkan biaya dimana dalam pengupayaan biaya utama diperoleh dari potongan sejumlah rupiah dari nilai sampah yang disetorkan oleh para nasabah. Dengan sistem ini maka keberlangsungan hidup dan operasional Bank Sampah menjadi terjamin dimana secara matematis dan logis keberlangsungan hidupnya dalam kondisi apapun saat ini memang sangat tinggi.

Bank Sampah bisa menjadi solusi alternatif pengendalian sampah sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat yang permodalannya bisa diambilkan dari Dana Desa dimana hal ini dapat terlihat dari  sisi kebutuhan permodalan Bank Sampah konvensional yang hanya menjalankan fungsi jual beli relatif kecil. Namun ketika menjalankan fungsi lain sebagai alat bisnis tentunya akan lebih besar modal yang dibutuhkan seperti ketika Bank Sampah juga menjalankan unit usaha kerajinan berbahan baku barang atau sampah daur ulang. Begitu pula ketika Bank Sampah ingin langsung melakukan fungsi produksi pengolahan sampah organik untuk menjadi pupuk kompos misalnya, pasti permodalan akan menjadi cukup besar untuk penyedian sarana dan prasarana serta peralatan.

Keuntungan dari sisi kebersihan lingkungan pastinya merupakan hal nyata yang bisa diwujudkan oleh Bank Sampah untuk lingkungan Desa. Minimal seluruh sampah yang bernilai ekonomis pastinya akan dikumpulkan oleh para nasabah. Nasabah pastinya takkan hanya mengandalkan produksi sampah rumah tangganya sendiri untuk menjadi setoran ke Bank Sampah, mereka cenderung akan memperluas area pencarian dan pemungutan sampah demi mendapatkan setoran lebih besar dan ini berarti lingkungan akan secara otomatis menjadi lebih bersih dari serakan sampah. Disisi lain, kualitas sumber daya manusia di desa juga akan meningkat dengan adanya Bank Sampah. Pelatihan manajemen persampahan tentunya merupakan tambahan ilmu baru bagi pengurus maupun nasabah. Berbagai pengklasifikasian sampah dan cara mengolahnya sudah merupakan ilmu bermanfaat tesendiri bagi masyarakat. Pelatihan usaha kreatif dengan membuat barang bernilai ekonomis dengan bahan baku barang daur ulang juga merupakan tambahan pengetahuan lagi yang pasti bemanfaat bagi masyarakat.

Ketika lingkungan sudah terjaga kebersihannya, masyarakat tercukupi kebutuhan dasar ekonominya, disitulah kita bisa mengatakan, bukan hal mustahil merubah SAMPAH menjadi BERKAH

 

DAFTAR PUSTAKA

Asteria D dan Heruman. (2015). Bank Sampah Sebagai Alternatif Strategi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Di Tasikmalaya. Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Giyarsih SR. (2012). Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat Perkotaan di Kota Yogyakarta.

Hasnam. (2017). Strategi Pengembangan Bank Sampah Di Wilayah Depok. Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM).

Suryani A.S, 2014. Peran Bank Sampah Dalam dalam Efektifitas Pengelolaan Sampah. Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)Sekretariat Jenderal DPR RI.

Kartini, (2009). Faktor – Faktor yan Mempengaruhi Keputusan Masyarakat Menabung Sampah serta Dampak Keberadaan Bank Sampah Gemah Ripah, Institut Pertanian Bogor.

Lestary P, (2015). Studi tentang Kepedulian Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi, Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar