Jumat, 08 November 2024

Essay 2 - Wawancara Tentang Disonansi Kognitif

 

Tugas Esai 2 Psikologi Inovasi

Melakukan Wawancara Tentang Disonansi Kognitif

Dosen Pengampuh : Dr., Dra Arundati Shinta,MA

 

Nama  : Happy Johanis

Nim     : 23310420013

Mata Kuliah : Psikolgi Inovasi

Hari/tgl/bulan : 02, November, 2024

 


Kegiatan

Melakukan wawancara tentang disonansi kognitif terhadap mahasiswa perokok dan membuangan sampah sembarangan di lingkungan kampus UP 45.

Pendahuluan

Asap rokok yang dihisap oleh pengguna atau orang lain dapat  menimbulkan masalah kesehatan seperti : rambut  rontok, kanker area mulut dan tenggorokan, kanker payudara, kanker leher rahim, kerusakan sperma, gangguan pendengaran, hingga  kematian. presentase merokok penduduk umur di atas 15 tahun mengalami turun naik setelah pada tahun 2019 berada pada angka 29,03%, kemudian  menurun  pada  angka 28,69 % di tahun 2020, lalu  naik  lagi  pada angka 28,96 % pada 2021. Beberapa alasan yang menjadi penyebab seseorang merokok adalah ingin  tampil macho,   gaul, atau dewasa, setia kawan, persepsi bahwa rokok menghilangkan stress, bersosialisasi, mengusir rasa sepi, jenuh, atau galau.

Isi kegiatan

Kegiatan wawancara ini dilakukan dengan observasi terlebih dahulu kepada mahasiswa perokok di Universitas proklamasi 45, yang terletak di Jl. Proklamasi, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang beridentitas :

 

Nama/inisial : AS

Umur : 23

Asal : Sulawesi

 

Pemilihan narasumber wawancara didapatkan dari hasil observasi mahasiswa yang memenuhi kriteria di lokasi sebagai berikut :

 

1. mahasiswa aktif

2. perokok

3. membuang sampah rokok sembarangan

 

Wawancara ini dilakukan subjek berinisial (AS),  pada wawacara ini, menunjukkan bahwa mahasiswa perokok AS, memiliki kebiasaan merokok di sekitar kampus dan suka membuang puntung rokok sembarangan jika tempat sampah dirasa terlalu jauh. Alasan AS membuang sampah sembarangan umumnya karena alasan praktis, AS merasa bahwa puntung rokok kecil dan tidak akan berdampak besar. Meskipun AS menyadari bahwa sampah rokok dan lainnya membuat lingkungan kampus menjadi kotor, ia merasa sudah terbiasa dengan kondisi tersebut sehingga ia tidak terlalu perduli dengan dampak dari kebiasaannya. AS berpendapat bahwa untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya, kampus bisa memberikan edukasi lebih atau menyediakan lebih banyak tempat sampah di area kampus umtuk mengurangi mahasiswa membuang sampah puntung rokok sembarangan.

Tujuan kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini untuk memahami kebiasaan dan perilaku mahasiswa terkait masalah sampah rokok di lingkungan kampus, khususnya yang dilakukan oleh mahasiswa perokok. Wawancara ini bertujuan untuk menggali faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan membuang puntung rokok sembarangan, serta sikap dan persepsi mahasiswa terhadap dampak dari kebiasaan tersebut terhadap kebersihan dan lingkungan kampus. Selain itu, wawancara ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi kesadaran dan tingkat kepedulian mahasiswa terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kampus.

Hasil kegiatan

Hasil secara keseluruhan dari wawancara ini menggambarkan bahwa AS tidak menunjukkan kesadaran atau kepedulian yang cukup terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kampus. Kebiasaan membuang sampah sembarangan terjadi karena faktor kenyamanan pribadi dan kurangnya pemahaman mengenai dampak lingkungan yang lebih luas, akan tetapi AS memiliki keperdulian terhadap lingkugan kampus seperti memberikan pendapat untuk mengedukasi dan menambah fasilitas kampus seperti tempat sampah dan asbak rokok.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Zuhroh, S. (2014). [P] Disonansi Kognitif, Sikap dan Harga Rokok terhadap Perilaku Konsumsi Perokok (Studi pada Konsumen Rokok di Kota Jombang). In Proceeding Workshop dan Seminar Nasional Kewirausahaan.

0 komentar:

Posting Komentar