Sabtu, 09 November 2024

Esai 8: UTS Psikologi Inovasi - Edwin Dwi Yuniarto - 21310410203

 Psikologi Inovasi Essay Ujian Tengah Semester - Edwin Dwi Yuniarto - 21310410203 - SP


PSIKOLOGI INOVASI

 ESAI UTS - Hubungan Dalam Upaya mencari Kenyamanan
Dosen Pengampu: Dr., Dra. ARUNDARI SHINTA, MA

Edwin Dwi Yuniarto
21310410203

 

Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
2024


Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi situasi yang menimbulkan ketidaknyamanan, baik di tempat kerja, kuliah, atau saat bersantai. Faktor pemicunya bisa beragam, mulai dari kondisi fisik yang tidak mendukung hingga hubungan interpersonal yang buruk, seperti rekan kerja atau pimpinan yang toksik. Kondisi ini dapat menimbulkan stres, ketidakpuasan, dan konflik, sehingga penting untuk mengetahui cara yang tepat dalam menghadapinya. Psikologi inovasi memberikan perspektif tentang berbagai respons yang dapat diambil untuk mengatasi situasi tersebut dengan cara yang kreatif dan konstruktif.

Gambar 1. Respon individu terhadap situasi tidak nyaman

Gambar 1. Respon individu terhadap situasi tidak nyaman

Pada Gambar 1 menggambarkan empat jenis respon yang dapat ditunjukkan individu saat menghadapi ketidaknyamanan, berdasarkan dua dimensi yaitu keaktifan (aktif dan pasif) dan sifat respon (destruktif dan konstruktif). Keempat respon tersebut adalah Exit (Keluar), Voice (Suara), Loyalty (Loyalitas), dan Neglect (Mengabaikan), yang menggambarkan strategi mengatasi ketidaknyamanan dengan pendekatan yang aktif atau pasif serta konstruktif atau destruktif.

Respon Exit  (Aktif & Destruktif) adalah pilihan ketika seseorang memilih untuk meninggalkan situasi yang tidak nyaman. Misalnya, seorang karyawan yang merasa tidak cocok dengan lingkungan kerja yang toksik mungkin memilih untuk mengundurkan diri. Meskipun ini memberikan solusi pribadi bagi individu, respon ini dianggap destruktif karena hanya memisahkan individu dari masalah tanpa memperbaikinya. Ketika seseorang keluar, masalah tetap ada di lingkungan tersebut dan tidak ada upaya untuk menciptakan perubahan positif.

Berbeda dengan Exit, respon Voice (Aktif & Konstruktif) adalah ketika seseorang secara aktif berusaha memperbaiki situasi dengan memberi masukan atau saran konstruktif.Contoh, seorang karyawan yang merasa bahwa kebijakan perusahaan tidak adil mungkin memilih untuk berdiskusi dengan atasan atau menyampaikan pendapatnya secara terbuka agar perubahan dapat terjadi. Respon Voice sangat dihargai dalam psikologi inovasi karena mendorong komunikasi terbuka.

Respon Loyalty (Pasif & Konstruktif) adalah ketika seseorang memilih untuk tetap bertahan dalam situasi yang tidak nyaman dengan harapan bahwa keadaan akan membaik seiring waktu. Contohnya adalah seorang karyawan yang tidak puas dengan kondisi kerja tetapi memilih untuk tetap bekerja dan menunggu perubahan. Meskipun tidak ada tindakan langsung untuk memperbaiki situasi, respon ini menunjukkan kesabaran dan komitmen terhadap organisasi.

Respon Neglect (Pasif & Destruktif) adalah ketika seseorang memilih untuk mengabaikan masalah tanpa berusaha memperbaikinya. Misalnya, seorang karyawan yang tidak puas dengan pekerjaannya tetapi hanya memenuhi kewajiban minimum tanpa memberi kontribusi lebih. Respon ini bersifat destruktif karena tidak hanya mengabaikan masalah, tetapi juga dapat memperburuk situasi. Dalam jangka panjang, Neglect dapat menurunkan kualitas kerja dan merusak dinamika tim.

Dari perspektif psikologi inovasi, strategi untuk menciptakan situasi yang nyaman sangat bergantung pada respon yang dipilih oleh individu. Respon yang aktif dan konstruktif, seperti Voice, memiliki peluang terbesar untuk menciptakan perubahan positif yang bermanfaat bagi individu dan lingkungan secara keseluruhan. Melalui keterbukaan untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan mencari solusi inovatif, respon Voice dapat mendorong terciptanya lingkungan yang lebih nyaman dan sehat.

Di sisi lain, respon yang destruktif seperti Exit atau Neglect mungkin menawarkan solusi sementara bagi individu tetapi tidak berkontribusi pada perbaikan situasi secara menyeluruh. Exit dapat menghindarkan individu dari ketidaknyamanan, tetapi masalah tetap ada bagi orang lain yang tertinggal. Sedangkan Neglect justru dapat memperburuk situasi. Oleh karena itu, dalam konteks psikologi inovasi, respon yang aktif dan konstruktif menjadi pilihan ideal untuk menciptakan perubahan yang positif.

Keempat respon ini menunjukkan bahwa dalam menghadapi situasi tidak nyaman, respon yang dipilih individu sangat berpengaruh terhadap kenyamanan lingkungan secara keseluruhan. Dengan memilih respon yang konstruktif, seperti Voice atau Loyalty, individu tidak hanya meningkatkan kualitas pengalaman pribadi, tetapi juga berkontribusi dalam membentuk lingkungan yang lebih positif bagi orang lain. Di sisi lain, respon destruktif cenderung hanya menyelesaikan masalah jangka pendek atau malah memperburuk keadaan. Oleh karena itu, psikologi inovasi mendorong individu untuk bersikap proaktif dan mencari solusi inovatif agar tercipta situasi yang lebih nyaman dan kondusif, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.


Daftar Pustaka

Albert, R. S., & Runco, M. A. (2003). Handbook of Innovation and Creativity in Psychology. Elsevier Science Ltd.

Baron, R. A., & Tang, J. (2011). The Role of Entrepreneurs in Firm-Level Innovation: Joint Effects of Positive Affect, Creativity, and Environmental Dynamism. Journal of Business Venturing, 26(1), 49-60.

West, M. A. (2002). Sparkling Fountains or Stagnant Ponds: An Integrative Model of Creativity and Innovation Implementation in Work Groups. Applied Psychology: An International Review, 51(3), 355-387.

Yuan, F., & Woodman, R. W. (2010). Innovative Behavior in the Workplace: The Role of Performance and Image Outcome Expectations. Academy of Management Journal, 53(2), 323-342.

 

0 komentar:

Posting Komentar