Psikologi Inovasi Essay Ujian Tengah Semester - Edwin Dwi Yuniarto - 21310410203 - SP
PSIKOLOGI INOVASI
ESAI UTS - Hubungan Dalam Upaya mencari Kenyamanan
Dosen Pengampu: Dr., Dra. ARUNDARI SHINTA, MA
Edwin Dwi Yuniarto
21310410203
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
2024
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi situasi yang menimbulkan
ketidaknyamanan, baik di tempat kerja, kuliah, atau saat bersantai. Faktor
pemicunya bisa beragam, mulai dari kondisi fisik yang tidak mendukung hingga
hubungan interpersonal yang buruk, seperti rekan kerja atau pimpinan yang
toksik. Kondisi ini dapat menimbulkan stres, ketidakpuasan, dan konflik,
sehingga penting untuk mengetahui cara yang tepat dalam menghadapinya.
Psikologi inovasi memberikan perspektif tentang berbagai respons yang dapat
diambil untuk mengatasi situasi tersebut dengan cara yang kreatif dan
konstruktif.
Pada
Gambar 1 menggambarkan empat jenis respon yang dapat ditunjukkan individu saat
menghadapi ketidaknyamanan, berdasarkan dua dimensi yaitu keaktifan (aktif dan
pasif) dan sifat respon (destruktif dan konstruktif). Keempat respon tersebut
adalah Exit (Keluar), Voice (Suara), Loyalty (Loyalitas),
dan Neglect (Mengabaikan), yang menggambarkan strategi mengatasi
ketidaknyamanan dengan pendekatan yang aktif atau pasif serta konstruktif atau
destruktif.
Respon
Exit (Aktif & Destruktif)
adalah pilihan ketika seseorang memilih untuk meninggalkan situasi yang tidak
nyaman. Misalnya, seorang karyawan yang merasa tidak cocok dengan lingkungan
kerja yang toksik mungkin memilih untuk mengundurkan diri. Meskipun ini
memberikan solusi pribadi bagi individu, respon ini dianggap destruktif karena
hanya memisahkan individu dari masalah tanpa memperbaikinya. Ketika seseorang
keluar, masalah tetap ada di lingkungan tersebut dan tidak ada upaya untuk
menciptakan perubahan positif.
Berbeda
dengan Exit, respon Voice (Aktif & Konstruktif) adalah ketika
seseorang secara aktif berusaha memperbaiki situasi dengan memberi masukan atau
saran konstruktif.Contoh,
seorang karyawan yang merasa bahwa kebijakan perusahaan tidak adil mungkin
memilih untuk berdiskusi dengan atasan atau menyampaikan pendapatnya secara
terbuka agar perubahan dapat terjadi. Respon Voice sangat dihargai dalam
psikologi inovasi karena mendorong komunikasi terbuka.
Respon
Loyalty (Pasif & Konstruktif) adalah ketika seseorang memilih untuk
tetap bertahan dalam situasi yang tidak nyaman dengan harapan bahwa keadaan
akan membaik seiring waktu. Contohnya adalah seorang karyawan yang tidak puas
dengan kondisi kerja tetapi memilih untuk tetap bekerja dan menunggu perubahan.
Meskipun tidak ada tindakan langsung untuk memperbaiki situasi, respon ini
menunjukkan kesabaran dan komitmen terhadap organisasi.
Respon
Neglect (Pasif & Destruktif) adalah ketika seseorang memilih untuk
mengabaikan masalah tanpa berusaha memperbaikinya. Misalnya, seorang karyawan
yang tidak puas dengan pekerjaannya tetapi hanya memenuhi kewajiban minimum
tanpa memberi kontribusi lebih. Respon ini bersifat destruktif karena tidak
hanya mengabaikan masalah, tetapi juga dapat memperburuk situasi. Dalam jangka
panjang, Neglect dapat menurunkan kualitas kerja dan merusak dinamika
tim.
Dari
perspektif psikologi inovasi, strategi untuk menciptakan situasi yang nyaman
sangat bergantung pada respon yang dipilih oleh individu. Respon yang aktif dan
konstruktif, seperti Voice, memiliki peluang terbesar untuk menciptakan
perubahan positif yang bermanfaat bagi individu dan lingkungan secara
keseluruhan. Melalui keterbukaan untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan
mencari solusi inovatif, respon Voice dapat mendorong terciptanya
lingkungan yang lebih nyaman dan sehat.
Di
sisi lain, respon yang destruktif seperti Exit atau Neglect
mungkin menawarkan solusi sementara bagi individu tetapi tidak berkontribusi
pada perbaikan situasi secara menyeluruh. Exit dapat menghindarkan
individu dari ketidaknyamanan, tetapi masalah tetap ada bagi orang lain yang
tertinggal. Sedangkan Neglect justru dapat memperburuk situasi. Oleh
karena itu, dalam konteks psikologi inovasi, respon yang aktif dan konstruktif
menjadi pilihan ideal untuk menciptakan perubahan yang positif.
Keempat
respon ini menunjukkan bahwa dalam menghadapi situasi tidak nyaman, respon yang
dipilih individu sangat berpengaruh terhadap kenyamanan lingkungan secara
keseluruhan. Dengan memilih respon yang konstruktif, seperti Voice atau Loyalty,
individu tidak hanya meningkatkan kualitas pengalaman pribadi, tetapi juga berkontribusi
dalam membentuk lingkungan yang lebih positif bagi orang lain. Di sisi lain,
respon destruktif cenderung hanya menyelesaikan masalah jangka pendek atau
malah memperburuk keadaan. Oleh karena itu, psikologi inovasi mendorong
individu untuk bersikap proaktif dan mencari solusi inovatif agar tercipta
situasi yang lebih nyaman dan kondusif, baik bagi diri sendiri maupun
lingkungan sekitar.
Daftar Pustaka
Albert,
R. S., & Runco, M. A. (2003). Handbook of Innovation and Creativity in
Psychology. Elsevier Science Ltd.
Baron,
R. A., & Tang, J. (2011). The Role of Entrepreneurs in Firm-Level
Innovation: Joint Effects of Positive Affect, Creativity, and Environmental
Dynamism. Journal of Business Venturing, 26(1), 49-60.
West,
M. A. (2002). Sparkling Fountains or Stagnant Ponds: An Integrative Model of
Creativity and Innovation Implementation in Work Groups. Applied Psychology: An
International Review, 51(3), 355-387.
Yuan,
F., & Woodman, R. W. (2010). Innovative Behavior in the Workplace: The Role
of Performance and Image Outcome Expectations. Academy of Management Journal,
53(2), 323-342.
0 komentar:
Posting Komentar