PSIKOLOGI
INOVASI
ULANGAN
TENGAH SEMESTER
DOSEN
PENGAMPU :Dr.,Dra. ARUNDANTI SHINTA, MA
ERINA
AGUSTIN
22310410098
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
2024
Hubungan
antara Gambar 1 dalam soal psikologi inovasi, yang menggambarkan respon
individu terhadap situasi tidak nyaman, dengan upaya individu untuk mendapatkan
situasi yang nyaman dapat dijelaskan melalui teori Exit, Voice, Loyalty, and
Neglect (EVLN) yang dikembangkan oleh Caryl Rusbult dan koleganya. EVLN
menyediakan perspektif mengenai cara individu merespons ketidakpuasan dalam
berbagai hubungan, baik dalam konteks pekerjaan maupun sosial, yang
mencerminkan pilihan perilaku aktif atau pasif serta konstruktif atau
destruktif.
Gambar 1
menunjukkan empat respons utama yang mungkin dilakukan individu saat menghadapi
situasi tidak nyaman: Exit (keluar), Voice (berbicara), Loyalty (kesetiaan), dan Neglect (pengabaian).
Masing-masing respons mencerminkan pendekatan yang berbeda dalam mengatasi
ketidaknyamanan, dengan dua dimensi utama: konstruktif-destruktif dan
aktif-pasif.
Permasalahan
Dalam
situasi yang tidak nyaman, baik di tempat kerja, kuliah, maupun lingkungan
sosial, individu sering merasa terjebak dalam kondisi yang merugikan
kesejahteraan mental mereka. Situasi seperti rekan kerja yang toksik, pimpinan
yang tidak mendukung, atau lingkungan fisik yang buruk menciptakan tekanan yang
berdampak negatif pada psikologis individu. Ketika individu merasa
ketidakpuasan atau ketidaknyamanan, mereka cenderung mencari cara untuk
memperbaiki kondisi ini, baik dengan aktif berusaha mengubah situasi, atau
pasif bertahan sambil menunggu perubahan. Tanpa respons yang efektif,
ketidaknyamanan ini bisa berujung pada stres atau kepuasan hidup yang menurun.
Dalam
konteks ini, teori EVLN menjadi sangat relevan karena membantu menjelaskan
respons-respons yang mungkin diambil individu terhadap situasi yang tidak
nyaman. Empat pilihan respons ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
tingkat kepuasan sebelumnya, investasi yang telah ditanamkan, dan kualitas
alternatif yang ada. Sebagai contoh, seseorang yang sudah lama berada dalam
pekerjaan dengan rekan kerja yang suportif kemungkinan akan memilih Voice untuk
memperbaiki masalah daripada langsung memilih Exit.
Solusi
Setiap
opsi dalam model EVLN menawarkan cara yang dapat digunakan individu untuk
merespons situasi yang tidak nyaman, tergantung pada konteks dan faktor
pribadi:
1. Exit
(Keluar)
Respons ini melibatkan keputusan untuk
meninggalkan situasi yang tidak nyaman, misalnya dengan pindah kerja atau
mengakhiri hubungan pertemanan yang merugikan. Exit cenderung destruktif,
karena ini berarti memutuskan hubungan atau keterlibatan secara langsung.
Solusi ini biasanya diambil jika individu merasa bahwa tidak ada pilihan lain
yang dapat mengubah kondisi menjadi lebih baik. Keputusan ini juga dipengaruhi
oleh kualitas alternatif yang tersedia, di mana jika alternatif tersebut baik,
individu cenderung lebih mudah memilih .Exit
2. Voice
(Berbicara)
Voice adalah pilihan konstruktif yang aktif,
di mana individu berusaha memperbaiki situasi dengan mengungkapkan keluhan atau
saran secara langsung kepada pihak terkait. Dalam lingkungan kerja, misalnya,
ini dapat berupa diskusi dengan manajer mengenai kondisi kerja atau upaya untuk
meningkatkan relasi dengan rekan yang sulit. Pendekatan ini lebih mungkin
diambil jika individu memiliki tingkat kepuasan awal yang tinggi terhadap
situasi atau memiliki banyak investasi emosional. Voice dianggap sebagai solusi
yang lebih produktif karena membantu memperbaiki situasi tanpa harus
menghancurkan hubungan.
3. Loyalty
(Kesetiaan)
Loyalty adalah respons pasif tetapi
konstruktif di mana individu memilih untuk bertahan dengan harapan situasi akan
membaik seiring waktu. Respons ini biasanya diambil oleh individu yang memiliki
investasi tinggi dalam hubungan atau situasi tersebut, atau yang kurang
memiliki alternatif yang menarik. Dalam lingkungan kerja, Loyalty mungkin terlihat sebagai upaya untuk tetap
berkomitmen meski menghadapi tantangan, dengan harapan bahwa situasi akan
membaik melalui waktu atau perubahan dalam manajemen.
4. Neglect
(Pengabaian)
Neglect adalah respons destruktif pasif di
mana individu membiarkan situasi memburuk tanpa melakukan tindakan untuk
memperbaikinya. Ini mungkin terjadi jika individu merasa tidak memiliki kendali
untuk mengubah kondisi atau kurang peduli terhadap hubungan tersebut. Respons
ini cenderung merusak hubungan atau kondisi di tempat kerja secara perlahan,
karena ketidakpedulian tersebut bisa menular dan memperburuk situasi
keseluruhan.
Kesimpulan
Memahami
respon-respon dalam model EVLN membantu individu dalam memilih strategi yang
tepat untuk menangani situasi tidak nyaman. Dengan mengenali faktor-faktor
seperti kepuasan awal, tingkat investasi, dan kualitas alternatif, individu
dapat menentukan apakah Voice atau Loyalty lebih efektif, atau apakah situasi
menuntut keputusan yang lebih tegas seperti Exit atau Neglect. Menerapkan
strategi yang tepat dari teori ini berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan
psikologis individu dan memperbaiki lingkungan kerja atau sosial secara
keseluruhan.
Daftar
Pustaka
Rusbult, C. E.,
Zembrodt, I. M., & Gunn, L. K. (1982). Exit, voice, loyalty, and neglect: Responses to
dissatisfaction in romantic involvements. Journal of Personality
and Social Psychology, 43 (6), 1230-1242.
0 komentar:
Posting Komentar