PSIKOLOGI INOVASI
Esai-8 Tulisan Ujian Mid
“Analisis Model Exsit-Voice-Loyality-Neglect Dalam Upaya
Individu Mencapai Situasi Nyaman”
Dosen Pengampuh : Dr. ,Dra. Arundati
Shinta,M.A.
OLEH :
JEKSON WENDA (23310420092)
FAKULTAS : PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI UP-45 2024
A. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan manusia setiap
individu kerap kali di perhadapkan pada situasi tidak nyaman ( Anxienty) yang disebabkan karena stress atau tekanan
sosial lainya yang pada akhirnya kadang membuat indivindu terancam secara emosional
maupun mental.
Setiap individu pasti pernah mengalami situasi yang menimbulkan rasa tidak
nyaman, baik itu dalam bentuk fisik, emosional, atau psikologis.
Ketidaknyamanan ini bisa datang dari berbagai sumber, seperti perubahan
lingkungan, stres pekerjaan, hubungan interpersonal yang rumit, atau bahkan
perasaan cemas dan takut terhadap hal-hal yang tidak pasti.
Hirschman,A. O.(1970). menggambarkan empat respons utama
yang dapat diambil oleh individu dalam menghadapi penurunan kepuasan kerja:
exit, voice, loyalty dan neglect .
model "Exit-Voice-Loyalty-Neglect" (EVLN) Hirschman,A. O.(1970) terebut yang kemudian dapat digunakan untuk memahami
respons individu terhadap ketidakpuasan atau situasi tidak nyaman dalam
berbagai konteks, termasuk dalam lingkungan kerja, hubungan interpersonal, dan
organisasi.
B. POKOK PEMBAHASAN
Berikut
adalah penyabaran atau penjelasan terkait model EVLN) :
1. EXIT (KELUAR)
Respons ini menunjukkan reaksi atau keinginan individu untuk menghindari atau
menghindar dari situasi yang tidak nyaman dengan cara meninggalkan atau
mengakhiri hubungan, pekerjaan, atau situasi yang memicu ketidak nyamanan bagi individu
tersebut karena erasaterancam atau tidak nyaman dari lingkungan atau keadaan
tersebut.
contohnya adalah seorang yang mendapatkan perilaku tidak adil di tempat kerja
atau lingkungan terntentu ,yang pada akhirnya dia memutuskan untuk berhenti dan
keluar dari tempat kerjanya.
2. VOICE (SUARA)
Respons ini melibatkan upaya yang dilakukan individu untuk menyuarakan,menyatakan
ketidakpuasan atau mengatasi ketidaknyamanan dengan cara aktif berkomunikasi,
mengajukan solusi, atau mencoba memperbaiki keadaan melalui dialog atau
tindakan konstruktif,agar keadaan tidak nyaman dapat tersampaikan dan dapat
didengar.
Contohnya seperti seseorang yang tidak puas terhadap kebiajakan atau
keputusan atasan kemudian mencoba untuk membicarakan nya dengan cara mediskusikan
dengan manajemen.atau seseorang yang merasa hubungan nya dalam situasi tidak
nyaman kemudian mencoba untuk membicaakannya dengan pasangannya.
3. LOYALTY (KESETIAAN)
Respons ini melibatkan sikap pasif, tetapi
individu tetap setia dan berharap bahwa situasi akan membaik dengan sendirinya .
Dalam respons ini, individu bertahan meskipun merasa tidak nyaman, dengan
keyakinan bahwa ketidaknyamanan tersebut hanya bersifat sementara dan akan
berubah menjadi lebih baik pada suaktu-waktu.
contohnya ;seperti seorang karyawan yang merasa tidak puas dengan kebijakan
perusahan soal gaji atau keputusan
lainnya,tapi tetap diam dan merasa bahwa hal ini akan berakhir dengan
sendirinya.
4. NEGLECT (MENGABAIKAN)
Respons ini adalah bentuk pengabaian atau
pasivitas, di mana individu tidak melakukan apa pun untuk mengatasi
ketidaknyamanan yang mereka rasakan. Mereka mungkin merasa tidak ada gunanya
untuk mengubah keadaan atau berusaha memperbaikinya, dan justru mulai
mengurangi upaya atau keterlibatan mereka dalam situasi tersebut.
Contohnya seperti; Seorang karyawan yang
merasa tidak puas dengan pekerjaannya Karena mungkin mulai mengurangi
produktivitasnya, atau seseorang yang merasa tidak nyaman dalam hubungan bisa
mulai menghindari komunikasi dan tidak lagi berusaha memperbaiki keadaan yang
ada.
C. KESIMPULAN :
Model
EVLN adalah hal yang sangat penting bagi
indinvidu dalam respon sosial maupun di dunia kerja yang dapat menjadi salah
satu bahan acuan untuk individu. Model EVLN dapat menjadi model yang sangat
penting untuk membantu kehidupan individu dalam mengatasi sikap ketiknyamanan
maupun dalam manajemen organisasi itu sendiri.
D. REFERENSI
:
·
Hirschman,A. O.(1970).Exit,Voice,and Loyalty: Responses
to Decline in Firms,Organizations,and States.
·
Morrison, E. W., & Milliken, F. J. (2000).
Organizational silence: A barrier to change and development in a pluralistic
world. Academy of Management Review, 25(4), 706-725.
· Robbins,
S.P. (1998). Organizational behavior (8th ed.). Upper Saddle River, NJ:
Prentice-Hall.
0 komentar:
Posting Komentar