Sabtu, 09 November 2024

Essay 8 Cara Untuk Menghadapi Situasi Tidak Nyaman Ujian Tengah Semester Psikologi Inovasi Dosen: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.

 Essay 8 Cara Untuk Menghadapi Situasi Tidak Nyaman

Ujian Tengah Semester

Psikologi Inovasi

Dosen: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.



Nama: Oktaviana Wahyuningtyas
Nim: 22310410106

Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 
Yogyakarta
November 2024



Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari kita sering sekali dihadapkan pada situasi yang tidak nyaman. Jika berada disituasi yang tidak nyaman kita akan kurang maksimal dalam melakukan sesuatu dan membuat hasil yang kurang memuaskan. Begitupun sebaliknya jika kita berada di situasi yang nyaman kita pasti akan menyelesaikan pekerjaan kita dengan sebaik mungkin. Situasi tidak nyaman bisa tejadi dimana saja seperti di lingkungan kampus, tempat kerja, atau tempat santai sekalipun. Tidak nyaman sendiri bisa berupa lingkungan fisik seperti Gedung rusak, tidak ada AC dalam kelas, dan lainnya. Namun juga bisa berupa lingkungan sosial psikis contohnya: pertemanan yang toxic, pemimpin yang buruk, dan lainnya.

Untuk menyelesaikan situasi tidak nyaman dengan Model “Exit, Voice, Loyalitas, Neglect” (EVLN), yang dikembangkan oleh Albert Hirschman (1970) merupakan respon individu dalam menghadapi situasi tidak nyaman. Empat respon yang utama di model tesebut adalah: Exit (keluar), Voice (suara), Loyalitas (loyalitas), dan Neglect (pengabaian). Setiap respon yang di tunjukan oleh individu merupakan upaya untuk keluar dari situasi tidak nyaman.

Berikut merupakan penjelasan dari model EVLN (Exit, Voice, Loyalitas, and neglect):

Exit (keluar)

Exit memiliki sifat aktif dan destruktif. Exit adalah individu meninggalkan hubungan atau lingkungan yang membuat dia merasa tidak nyaman. Contoh seorang pekerja yang mengundurkan diri dari tempat kerjanya karena tidak mendapatkan kepercayaan dari atasan. Dan memilih untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang sesuai dengan keinginannya minimal atasan bisa mengahai dan mempercayai bawahan.


Voice (suara)

Voice memiliki sifat aktif dan kontruktif. Voice adalah berani menyampaikan pendapat atau saran kepada atasan atau yang bewewenang. Rusbult dkk (1988) mengatakan bahwa voice merupakan salah satu cara untuk mendapatkan bantuan dari luar. Dengan tindakan berpendapat menginginkan hasil yang positif. Contoh: dalam berumah tangga suami istri bisa menyampaikan pendapat jika salah satu pasangan merasa di situasi yang kurang nyaman dan mencari solusi bersama untuk mengurangi situasi kurang nyaman.


Loyalitas (loyalitas)

Loyalitas memiliki sifat pasif dan kontruktif. Loyalitas adalah upaya yang dilakukan individu untuk tetap berada di dalam suatu organisasi dan berharap situasi segera membaik walaupun di dalam organisasi tersebut tidak nyaman. Situasi ini sering terjadi kepada karyawan yang memiliki tanggung jawab yang besar. Contoh: karyawan yang mampu bertahan di lingkungan pertemanan yang toxic dan atasan yang mengahargai bawahannya karena tanggung jawabnya sebagai leader.


Neglect (pengabaian)

Neglect memiliki sifat pasif dan destruktif. Neglect yaitu pengabaian tanggung jawab yang dimiliki oleh individu. Contoh karyawan yang merasa tidak di percayai oleh atasannya akan melakukan pekerjaan seperlunya saja dan tidak berusaha untuk mencari solusinya.

Kesumpulan:

Upaya-upaya yang dilakukan di atas dengan model EVLN merupakan cara individu untuk keluar dari situasi tidak nyaman. Pemilihan cara untuk keluar dari situasi tidak nyaman tergantung dari sifat, dan cara pandang individu terhadap suatu masalah yang sedang dihadapinya. Solusi yang dilakukan oleh individu akan berpengaruh pada kesehatan psikis yang dimiliki bisa menjadi lebih sejahtera.

Dengan model EVLN individi mempunyai cara untuk menyelesaikan situasi tidak nyaman yang di alami di tempat kerja atau hubungan dengan cara: keluar dari lingkungan tersebut, memberikan pendapat kepada yang bersangkutan yang membuat situasi tidak nyaman, tetap bertahan di situasi tidak nyaman karena tanggung jawab yang dimiliki, atau bisa juga solusi terakhir tetap bertahan pada situasi tidak nyaman tetapi kurangnya kinerja.


Daftar pustaka:

Rusbult, C. E., Farrell, D., Rogers, G., & Mainous lll, A. G. (1988). Impact of exchange variables on exit, voice, loyalty, and neglect: An interative model of responses to declining job satisfaction. Academy of Management Journal, 31(3), 599-627.

Ndlovu, J., Yesseen, Y., & Brahmbhatt, Y. (2020). Trainee accountants` perceptions of the current state of the accountancy profession in south Africa and their responses based on the EVLN model. Journal of Accounting and management, 10(2), 78-93.

Zubaidah, M. A. S., Ng, S. I. Ho, J. A., & Murali, S. (2019). A review on counterproductive work behaviour (CWB) and EVLN coping strategy model amongst flight attendants. Intenational journal of academic research in business & social sciences, 9(10), 118-138.


0 komentar:

Posting Komentar