Sabtu, 09 November 2024

UJIAN TENGAH SEMESTER Psikologi Inovasi M. EKKY WAHYU MUMPUNI 22310420017

 

UJIAN TENGAH SEMESTER

Psikologi Inovasi

M. EKKY WAHYU MUMPUNI

22310420017

 

PERGURUAN TINGGI          : Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

FAKULTAS                              : Psikologi, Kelas A , SP

MATA KULIAH                        : Psikologi Inovasi

PENGAMPU                           : Arundati Shinta

HARI / TANGGAL                   : Sabtu 9 November 2024

 

 

Membangun Situasi Nyaman dengan Respon Konstruktif dalam Hubungan Sosial dan Kerja

 


Upaya individu untuk menciptakan situasi yang nyaman, baik dalam konteks kerja maupun hubungan sosial, dapat dipahami melalui teori respon Shelly Gable. Dalam penelitian Gable, terdapat empat jenis respons saat seseorang menerima kabar baik dari orang lain, yaitu Active Constructive Responding (ACR), Passive Constructive Responding (PCR), Passive Destructive Responding (PDR), dan Active Destructive Responding (ADR). Masing-masing respons ini dapat berdampak pada kualitas hubungan dan suasana psikologis, serta membantu individu mencapai perasaan nyaman atau sebaliknya, gambar 1 di bawah ini merupakan Matrix Gable.

 



Gambar 1. Matrix Gable / Respon individu terhadap situasi tidak nyaman

 

Active Constructive Responding (ACR), meningkatkan kualitas hubungan.

ACR adalah bentuk respons yang mendukung dan melipatgandakan kebahagiaan orang lain. Ketika seseorang berbagi kabar baik dan menerima ACR, seperti ucapan selamat yang disertai antusiasme, dukungan, dan dorongan positif, hal ini menciptakan suasana nyaman. dalam konteks kerja, ACR memungkinkan individu merasakan kehadiran dukungan sosial dari kolega atau atasan yang turut merayakan keberhasilan mereka. Penelitian pada artikel di atas menunjukkan bahwa kepuasan kerja, terutama melalui dukungan pimpinan, dapat meningkatkan kenyamanan dan loyalitas di lingkungan kerja. ACR dapat memperkuat ikatan emosional antar individu, mendorong rasa dihargai, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif.

 

Passive Constructive Responding (PCR), mendukung namun kurang responsive.

PCR adalah respons yang memberikan dukungan minimal tanpa menunjukkan ketertarikan penuh, misalnya dengan hanya berkata, “Oh, bagus” sambil sibuk dengan hal lain. Respon PCR cenderung tidak menambah kenyamanan karena penerima respons merasa diabaikan. Dalam artikel di atas, salah satu faktor yang menurunkan kenyamanan dan kepuasan kerja adalah kurangnya perhatian dari pimpinan atau kolega. Meskipun tidak merusak hubungan, respons PCR hanya menunjukkan dukungan pasif, yang sering kali tidak cukup untuk meningkatkan keakraban. Upaya meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerja memerlukan dukungan aktif, bukan hanya respons pasif yang minim perhatian.

Passive Destructive Responding (PDR), mengabaikan orang lain demi fokus pada diri sendiri

PDR adalah respons individu mengalihkan perhatian dari berita baik orang lain dan lebih memusatkan pada dirinya. Sebagai contoh, saat seorang kolega berbagi kabar promosi, PDR akan mengabaikan cerita tersebut dan membicarakan pengalaman pribadi. Respon PDR bisa menciptakan situasi yang kurang nyaman, terutama jika dilakukan secara berulang. Berdasarkan jurnal di atas, perilaku seperti ini dapat menurunkan tingkat keterlibatan di tempat kerja, karena individu merasa kurang dihargai dan didengarkan. Upaya menciptakan kenyamanan di lingkungan kerja memerlukan kesadaran untuk tidak membajak percakapan atau menekankan diri sendiri, melainkan memberikan perhatian yang tulus pada rekan kerja.

Active Destructive Responding (ADR), menyusupkan kritik pada kabar baik.

ADR adalah respons yang menyoroti sisi negatif dari kabar baik orang lain. Misalnya, ketika seorang kolega menerima promosi dan menerima ADR, rekan kerjanya mungkin mengkritik tantangan baru yang akan dihadapi dalam posisi tersebut. ADR dapat menciptakan ketidaknyamanan dan mengikis hubungan. Dalam artikel di atas, ketidakpuasan yang berasal dari kritik destruktif atau lingkungan yang kurang mendukung dapat menyebabkan stres dan mengurangi kenyamanan di tempat kerja. Oleh karena itu, menghindari ADR dan berfokus pada aspek positif adalah bagian penting dalam membangun suasana yang nyaman.

 

Kesimpulan:

Respons individu terhadap orang lain, terutama pada kabar baik, berperan penting dalam menciptakan situasi yang nyaman. dalam konteks kerja, memberikan ACR kepada kolega dapat mempererat hubungan dan meningkatkan dukungan sosial, sehingga menciptakan suasana yang lebih nyaman dan harmonis. Sebaliknya, respons seperti PCR, PDR, dan ADR cenderung menurunkan kualitas hubungan dan kenyamanan. Upaya mencapai kenyamanan di tempat kerja atau dalam relasi pribadi memerlukan kesadaran untuk memberikan dukungan yang tulus, merayakan kesuksesan orang lain, dan menciptakan suasana positif yang mendukung kesejahteraan emosional individu.


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Zagladi, A. N. (2022). Analysis of Factors Determining the Level of Job Satisfaction of Private College Lecturers in Banjarmasin. Paedagogia: Jurnal Pendidikan11(2), 173-184.

Iskandar, E. (2020, December 21). Cara Ampuh Mempererat Relasi dan Melipatgandakan Kegembiraan. LightHouseTraining. https://lighthousetraining.org/articledetail.php?id=189

0 komentar:

Posting Komentar