Sabtu, 09 November 2024

ESSAY 8 UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL_“ Strategi Menghadapi situasi tidak nyaman di tempat kerja ”_ILMA PUTRI ANDRIASIH_22310410059

 

ESSAY 8 UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL

“ Strategi Menghadapi situasi tidak nyaman di tempat kerja ”

 

PSIKOLOGI INOVASI

DOSEN PENGAMPU: Dr. Dra.  ARUNDATI SHINTA, MA.

 



 

ILMA PUTRI ANDRIASIH

22310410059

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

NOVEMBER 2024

 

 

 

 

Setiap orang pasti pernah mengalami situasi tidak nyaman di tempat kerja. Entah itu akibat konflik dengan rekan kerja, beban kerja yang berlebihan, atau lingkungan kerja yang tidak mendukung, tantangan ini bisa mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan mental kita. Namun, bagaimana cara kita menghadapi situasi-situasi ini dengan bijak?

 

Menghadapi situasi tidak nyaman di tempat kerja memang menantang, tetapi bukan hal yang tidak mungkin untuk diatasi. Dengan mengenali masalah, berkomunikasi secara efektif, mencari dukungan, mengelola stres, dan menetapkan batasan, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif.

 

Namun ada kalanya kita perlu memahami hal hal yang dapat digunakan untuk merespon situasi tersebut seperti bagan dibawah ini :

 



 

Teori Rusbult dan Lowery menjelaskan respons individu terhadap ketidakpuasan dalam konteks organisasi melalui empat kategori yang terbagi menjadi dua dimensi: aktif-pasif dan konstruktif-destruktif. Dalam konteks ini, individu dapat memilih antara empat respons: Exit, Voice, Neglect, dan Loyalty.

 

Exit merupakan respons aktif di mana individu memilih untuk meninggalkan situasi yang tidak nyaman. Ini bisa berupa berpindah pekerjaan, meninggalkan hubungan sosial yang toksik, atau mencari lingkungan yang lebih mendukung. Pilihan ini sering kali diambil ketika individu merasa bahwa situasi tidak dapat diperbaiki.

 

Voice adalah respons aktif yang melibatkan pengungkapan ketidakpuasan. Individu yang memilih opsi ini berusaha untuk memperbaiki situasi dengan menyuarakan pendapat atau kritik konstruktif kepada pihak terkait. Ini bisa termasuk berbicara dengan atasan tentang masalah di tempat kerja atau mendiskusikan dinamika kelompok dalam lingkungan sosial.

 

Sebaliknya, Neglect adalah respons pasif di mana individu mengabaikan situasi tidak nyaman tanpa mengambil tindakan. Ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas atau kualitas hidup, karena individu merasa terjebak dalam keadaan yang tidak memuaskan tetapi tidak berusaha untuk mengubahnya.

 

Loyalty juga merupakan respons pasif, tetapi melibatkan komitmen untuk tetap bertahan meskipun dalam kondisi sulit. Individu yang menunjukkan loyalitas mungkin berharap bahwa situasi akan membaik seiring waktu atau merasa terikat oleh tanggung jawab moral terhadap kelompok atau organisasi.

 

Dalam upaya mencapai kenyamanan, individu cenderung lebih memilih respons aktif seperti Exit dan Voice, karena kedua pilihan ini memberikan kesempatan untuk memperbaiki atau mengubah keadaan. Respons pasif seperti Neglect dan Loyalty dapat mengakibatkan ketidakpuasan jangka panjang dan perasaan terjebak. Oleh karena itu, pemilihan respons yang tepat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan mendukung bagi individu.

 

Menghadapi situasi tidak nyaman di tempat kerja memerlukan strategi yang efektif untuk menjaga kesehatan mental dan produktivitas. Berikut adalah beberapa cara terbaik untuk mengatasi ketidaknyamanan tersebut:

 

  1. Selesaikan Pekerjaan di Kantor: Pisahkan pekerjaan dari kehidupan pribadi. Setelah jam kerja, hindari membawa masalah kantor ke rumah agar dapat beristirahat dengan baik.
  2. Temukan Teman Curhat: Memiliki teman yang dapat mendengarkan keluhan sangat penting. Berbagi pengalaman dapat membantu meredakan frustrasi dan menemukan solusi.
  3. Berkomunikasi Secara Proaktif: Jika ada kesalahpahaman, segera komunikasikan masalah tersebut secara profesional untuk mencegah konflik yang lebih besar.
  4. Tetapkan Batasan: Jangan ragu untuk mengatakan tidak jika permintaan pekerjaan mengganggu waktu pribadi. Ini penting untuk menjaga keseimbangan hidup.
  5. Berpikir Positif: Cobalah untuk tetap berpikir positif dalam menghadapi situasi sulit. Hindari terlibat dalam gosip atau keluhan yang dapat memperburuk suasana.
  6. Ambil Waktu Istirahat: Luangkan waktu untuk beristirahat sejenak dari pekerjaan, seperti berjalan-jalan atau melakukan aktivitas yang menyenangkan, untuk mengurangi stres.
  7. Kembangkan Diri: Alihkan fokus pada pengembangan keterampilan baru yang dapat meningkatkan karier dan memberikan motivasi baru.
  8. Pertimbangkan Resign: Jika lingkungan kerja tidak dapat diperbaiki dan terus menerus membuat tidak nyaman, pertimbangkan untuk mencari pekerjaan baru yang lebih kondusif.

 

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, individu dapat lebih baik dalam mengatasi situasi tidak nyaman dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.

 

Sumber :

Rusbult, C. E., Zembrodt, I. M., & Gunn, L. K. (1982). Exit, voice, loyalty, and neglect: Responses to dissatisfaction in romantic involvements. Journal of personality and social psychology, 43(6), 1230.

 

Saleh, C. (2004). Prediksi Penyebab dan Solusi Ketidaknyamanan Kerja dengan Aplikasi Sistem Pakar. In Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI).

 

Septiani, S., & Saputra, M. R. D. (2022). Analisis Kenyamanan Di Tempat Kerja Bagi Generasi Z Dalam Bekerja Di Era Globalisasi. Jurnal Ilmiah Global Education, 3(2), 187-192.

 

0 komentar:

Posting Komentar