ESSAY UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH
PSIKOLOGI INOVASI
DOSEN PENGAMPU Dr.,Dra. ARUNDATI SINTA, MA
ESSAY RESPON INDIVIDU TERHADAP SITUASI TIDAK NYAMAN TERHADAP LINGKUNGANNYA
KEN GELIS WIDIAHAPSARI (22310410063)
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
NOVEMBER
2024
Respon individu terhadap situasi tidak nyaman
biasanya melibatkan reaksi emosional, seperti stres atau kecemasan, serta
perilaku adaptif atau defensif yang bertujuan mengurangi ketidaknyamanan atau
mencari cara keluar dari situasi tersebut.
Selain itu, respons individu terhadap situasi
tidak nyaman dapat bervariasi, mulai dari upaya menghadapi dan menyelesaikan
masalah secara langsung (problem-focused coping), mengalihkan perhatian untuk
sementara waktu, hingga menghindari situasi tersebut jika memungkinkan.
Setiap individu akan menunjukkan reaksi yang berbeda, tergantung pada tingkat toleransi stres, pengalaman sebelumnya, dan dukungan sosial yang dimiliki. Beberapa individu mungkin melihat situasi tidak nyaman sebagai tantangan yang dapat meningkatkan ketahanan diri, sementara yang lain mungkin merasa terjebak dan mengalami penurunan motivasi. Respons ini sangat dipengaruhi oleh persepsi pribadi, keyakinan diri, serta strategi coping yang dikuasai.
kita
sangat sering berada dalam situasi yang tidak nyaman. hal ini bisa terjadi
dimanapun baik di tempat kerja,kuliah atau di tempat santai. situasi tidak
nyaman itu bisa berupa lingkungan fisik ( gedung yang buruk,dan sebagainya ).
namun juga bisa berupa lingkungan sosial yang psikis ( rekan kerja yang toxic,
pimpinan yang buruk), dalam psikologi inovasi ada berbagai cara agar kita bisa
terbebas dari situasi tidak nyaman tersebut. Gambar yang tertera menunjukan
respon individu terhadap situasi tidak nyaman yang terbagi dalam dua dimensi
utama :
1. Dimensi
aktif dan dimensi pasif
Dimensi
aktif merupakan usaha individu untuk melakukan perubahan atau merespon situasi
secara langsung
Dimensi
pasif merupakan respon individu yang tidak secara langsung berusaha untuk
mengubah atau merespon situasi yang artinya individu memilih untuk diam.
2. Dimensi
kontruktif dan dimensi destruktif
Dimensi
kontruktif merupakan respon yang dilakukan individu yang bertujuan untuk
memperbaiki situasi secara positif
Dimensi destruktif kebalikan dari dimensi kontruktif justru individu cenderung merusak atau memperkeruh suasana dan situasi.
Selanjutnya
gambar di atas terbagi menjadi 4 bagian atau kuadran
1. Exit (
aktif – destruktif ) merupakan respon dengan cara memilih meninggalkan situasi
yang tidak nyaman, contohnya keluar dari lingkungan kerjaan yang tocix, keluar
dari circle yang tocix dan lain sebagainya sebagai bentuk penolakan terhadap
kondisi yang kurang nyaman. Kondisi seperti ini biasanya di temui pada orang
yang memiliki dukungan rendah, orang yang tidak mau membesarkan masalah,orang
introvert atau orang yang memiliki ambang sabar sudah habis, ataupun orang yang
sering di kecewakan, lebih baik keluar dari lingkungan toxic guna upgrade diri.
2. Voice (
aktif-kontruktif ) merupakan respon secara mengutarakan pendapat atau kritik
secara langsung untuk memperbaiki kondisi, contohnya sebagai penengah,memberi
saran serta pemasukan kepada rekan atau pihak yang terlibat agar situasi
menjadi lebih baik, biasanya orang yang melakukan voice secara langsung adalah
pimpinan atau leader dimana mungkin bahkan konselor yang memiliki pemikiran
yang kritis
3. Neglect
( pasif-destruktif ) merupakan respon dengan mengabaikan situasi atau
membiarkan nya memburuk tanpa berusaha memperbaikinya, contoh membiarkan situasi
tanpa bertindak yang bisa berdampak pada diri sendiri atau lingkungan, biasanya
orang yang seperti ini memiliki kesadaran diri rendah,acuh tak acuh ataupun
terbiasa mengabaikan atau terabaikan bisa juga ketergantungan
4. Loyalty
( pasif-kontruktif ) merupakan respon dimana tetap bertahan dalam situasi
dengan harapan ada perbaikan, misalnya tetap setia pada perusahaan meskipun ada
ketidaknyamanan dengan keyakinan bahwa situasi akan membaik di masa yang akan
dating, biasanya masalah seperti ini terjadi pada seseorang yang kurang dalam
dukungan, ketergantungan atau bahkan tidak memiliki power untuk melakukan
perubahan ketidaknyamanan yang terjadi.
Jadi secara keseluruhan bagan tersebut menggambarkan respon individu terhadap ketidaknyamanan yang ia rasakan berdasarkan tingkat keaktifan dan dampaknya.
0 komentar:
Posting Komentar