ESAI 8
UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL
“HUBUNGAN ANTARA RESPON INDIVIDU TERHADAP
SITUASI TIDAK NYAMAN DENGAN UPAYA UNTUK MENDAPATKAN SITUASI YANG NYAMAN”
PSIKOLOGI
INOVASI
DOSEN
PENGAMPU: Dr. Dra. ARUNDATI SHINTA, MA
MICO ALAN SEBASTIAN
22310410013
PSIKOLOGI
SJ
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
NOVEMBER
2024
Permasalahan
Setiap orang pasti
pernah berada dalam situasi yang tidak nyaman, baik itu di lingkungan kerja,
kampus, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Ketidaknyamanan ini bisa ditimbulkan
oleh berbagai hal, seperti kondisi fisik yang kurang mendukung atau hubungan
sosial yang tidak harmonis. Ketika menghadapi situasi semacam ini, kita bisa
memilih berbagai respons. Dalam teori yang dikemukakan oleh Robbins (1998) dan
Rusbult dkk. (1988), ada empat jenis respons yang bisa dipilih, yakni Exit
(Keluar), Voice (Suara), Loyalty (Loyalitas), dan Neglect (Pengabaian). Pilihan
respons ini akan memengaruhi bagaimana kita mengatasi ketidaknyamanan dan
apakah lingkungan kita akan menjadi lebih baik atau malah lebih buruk.
Penjelasan Respon
terhadap Situasi Tidak Nyaman
1.
Exit (Keluar)
Exit
adalah pilihan untuk meninggalkan lingkungan atau situasi yang tidak nyaman.
Ini adalah opsi yang biasanya diambil ketika seseorang merasa tidak ada lagi
yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan. Misalnya, seorang karyawan yang
merasa sangat tertekan di tempat kerjanya mungkin memilih untuk mencari
pekerjaan lain yang lebih baik.
2.
Voice (Suara)
Voice
adalah upaya untuk menyuarakan ketidakpuasan atau usulan dengan tujuan
memperbaiki kondisi yang ada. Respon ini lebih aktif dan berfokus pada
perubahan positif. Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang tidak puas dengan
metode pengajaran bisa menyampaikan masukan kepada dosen atau pihak kampus agar
ada perbaikan dalam proses pembelajaran.
3.
Loyalty (Loyalitas)
Loyalitas
adalah sikap untuk tetap bertahan meskipun dalam situasi yang kurang nyaman,
dengan harapan bahwa keadaan akan membaik di masa depan. Misalnya, seorang
pegawai yang sudah lama bekerja di perusahaan, meskipun merasa tidak puas
dengan kondisi kerja, memilih untuk bertahan karena berharap adanya perubahan
yang lebih baik.
4.
Neglect (Pengabaian)
Neglect
adalah sikap pasif di mana seseorang memilih untuk tidak peduli dan membiarkan
masalah begitu saja. Misalnya, seorang karyawan yang merasa tidak puas dengan
pekerjaan mereka tapi memilih untuk diam dan tidak melakukan apapun untuk
memperbaiki kondisi tersebut. Respons ini bisa sangat merugikan, karena
ketidakpuasan yang tidak diatasi akan semakin memburuk dan menurunkan kualitas
hidup.
Solusi untuk Mencapai
Situasi Nyaman
Setiap respons yang
dipilih akan mempengaruhi bagaimana kita mencapai kenyamanan. Respons seperti
Voice dan Loyalty cenderung lebih konstruktif dan bisa membantu menciptakan
lingkungan yang lebih baik. Misalnya, dengan menyuarakan ketidakpuasan (voice),
kita dapat berkontribusi dalam mendorong perubahan menuju situasi yang lebih
nyaman. Sedangkan dengan loyalitas, meskipun kondisi saat ini tidak ideal, kita
tetap berharap dan menunggu perbaikan. Di sisi lain, Exit bisa menjadi solusi
jika kita merasa lingkungan tersebut tidak bisa diperbaiki, tetapi dengan
konsekuensi harus meninggalkan peluang yang ada. Sedangkan Neglect hanya akan
memperburuk keadaan, karena masalah yang dibiarkan tidak akan pernah
terselesaikan.
Pemilihan respons yang
tepat harus disesuaikan dengan situasi yang dihadapi. Jika kita memilih respons
yang lebih konstruktif, seperti Voice atau Loyalty, maka kita berpeluang untuk
menciptakan lingkungan yang lebih mendukung kenyamanan pribadi dan sosial.
Kesimpulan
Ketika menghadapi
situasi yang tidak nyaman, kita perlu mengenali pilihan respons yang ada.
Setiap pilihan, seperti Exit, Voice, Loyalty, dan Neglect, memiliki dampak yang
berbeda terhadap bagaimana kita mengatasi ketidaknyamanan. Dengan memilih
respons yang bijak dan sesuai dengan keadaan, kita dapat mengelola
ketidaknyamanan tersebut dengan lebih baik dan berpotensi menciptakan perubahan
positif di lingkungan sekitar kita.
Daftar Pustaka
Nurhadi, D., & Hadiyanto, H. (2019). Peran Kepemimpinan dalam Menangani Ketidaknyamanan Organisasi pada Karyawan di Perusahaan Swasta di Indonesia. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, 8(2), 77-85.
Pratama, A., & Setiawan, A. (2020). Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Keputusan Exit, Voice, Loyalty, dan Neglect pada Pegawai Perusahaan Indonesia. Jurnal Psikologi dan Sumber Daya Manusia, 14(3), 112-120.
Santosa, A. R. (2021). Dinamika Respons terhadap Ketidakpuasan dalam Hubungan Pekerjaan: Pendekatan Teoritis dan Praktis. Jurnal Psikologi Sosial, 19(1), 34-41.
0 komentar:
Posting Komentar