BERBAGI ITU INDAH
KEPEDULIAN KEPADA BAPAK BECAK, PENGEMIS JALANAN, DAN
BAPAK GOJEK DI PANGKALAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PSIKOLOGI INOVASI
Tugas M5 ESAI2
Dosen Pengampu : Dr.Dra.Arundita Shinta, MA.
EDWIN DWI YUNIARTO
21310410203
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
2024
Berbagi
sembako dan makanan berat pada awal bulan November ini menjadi momen yang penuh
makna. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan, kita sering kali lupa melihat
orang-orang di sekitar yang menjalani hidup dengan penuh perjuangan. Kegiatan
berbagi ini tak hanya sekadar memberi, tetapi juga tentang mengakui kehadiran
mereka dan memberikan sedikit kebahagiaan untuk para bapak becak, pengemis
jalanan, dan bapak Gojek di pangkalan daerah Yogyakarta.
Saya
menyempatkan diri membeli sembako tersebut pada malam hari dan memesan makanan
berat tersebut di salah satu warung makan ayam yang berada di jalan bugisan.
Saya bersyukur hasil jerih payah saya bekerja dapat berguna bagi orang yang
membutuhkan. Kemudian hari esoknya dengan pagi hari yang cerah, sembari membawa
paket-paket sembako berisi beras, minyak, gula, dan bahan-bahan pokok lainnya
serta tidak lupa makanan berat tersebut, saya menyusuri jalanan kota. Meskipun
sederhana, paket-paket ini diharapkan bisa sedikit meringankan beban mereka
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Di
dekat alun-alun, kami bertemu dengan seorang bapak tukang becak. Tubuhnya sudah
renta, tetapi senyum hangat selalu terukir di wajahnya. Kehadirannya menjadi
inspirasi tersendiri; meskipun usia tak lagi muda, ia tetap gigih menjalankan
pekerjaannya dengan sepenuh hati. Ketika saya menyerahkan paket sembako, ia
tersenyum lebar, sambil mengucapkan terima kasih berkali-kali. “Alhamdulillah,
bisa buat masak beberapa hari ini,” katanya.
Selanjutnya,
saya menemui seorang pengemis yang sering kali terlihat di pinggir jalan. Ia
tinggal di emperan toko, dan sering kali menengadahkan tangan kepada para
pejalan kaki yang melintas. Berbagi makanan dan sembako dengannya memberikan
rasa haru, melihat bagaimana ia menerima dengan begitu antusias. Bagi kita,
mungkin makanan ini tampak sederhana, namun baginya, ini adalah anugerah besar
yang jarang ia terima.
Di
pangkalan ojek yang tidak jauh dari situ, saya juga bertemu dengan beberapa
bapak Gojek yang sedang menunggu penumpang. Mereka juga menghadapi banyak
tantangan, terutama saat pesanan sepi. Senyum merekah di wajah mereka saat
menerima paket yang kami berikan. Mereka berkata bahwa ini bisa jadi bekal untuk
keluarga di rumah, membantu meringankan sedikit beban mereka di tengah harga
kebutuhan pokok yang kian meningkat.
Kegiatan
berbagi ini mengingatkan kita akan pentingnya peduli kepada sesama. Mereka
adalah bagian dari masyarakat yang sering kali terlupakan, padahal merekalah
yang menjaga ritme kehidupan kota tetap berjalan. Kebahagiaan yang terpancar di
wajah mereka adalah penghargaan terbesar bagi kami.
Kisah
ini bukan hanya tentang memberi, tetapi tentang belajar dari ketulusan mereka
dalam menjalani hidup yang penuh tantangan. Sebuah panggilan untuk lebih peka,
untuk tak melulu sibuk dalam urusan pribadi, dan melihat ke sekitar. Di awal
November ini, kami menyadari, bahwa kebaikan yang kecil pun bisa memberikan
kebahagiaan besar bagi mereka yang membutuhkan.
0 komentar:
Posting Komentar