Sabtu, 09 November 2024

E8_UTS_P.INOV_MUHAMMAD FAHKRI WAHYU S (22310410029_SJ) : “RESPON INDIVIDU TERHADAP SITUASI YANG TIDAK NYAMAN DI LINGKUNGAN KERJA BERDAMPAK KEPADA SIKAP INDIVIDU DALAM MENENTUKAN SIKAP (EXIT, VOICE,NEGLECT DAN LOYALTY

“RESPON INDIVIDU TERHADAP SITUASI YANG TIDAK NYAMAN DI LINGKUNGAN KERJA BERDAMPAK KEPADA SIKAP INDIVIDU DALAM MENENTUKAN SIKAP (EXIT, VOICE,NEGLECT DAN LOYALTY

PSIKOLOGI INOVASI

ESSAI 8 UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL

DOSEN PENGAMPU: Dr. Dra.  ARUNDATI SHINTA, MA.

MUHAMMAD FAHKRI WAHYU S

22310410029

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

NOVEMBER 2024


Situasi tidak nyaman adalah bagian dari kehidupan yang tak terhindarkan. Namun, dengan pendekatan yang tepat—mulai dari memahami sumber masalah hingga membangun jaringan dukungan—kita bisa mengubah pengalaman tersebut hal ini seperti yang telah dijelaskan dalam gambar 1.

Dalam menghadapi situasi ini, setiap individu memiliki respons yang berbeda, yang dapat dikategorikan ke dalam empat tipe yaitu Exit, Voice, Neglect, dan Loyalty. Empat respons ini menggambarkan pilihan-pilihan yang umum diambil seseorang dalam upayanya mendapatkan situasi yang lebih nyaman.

Respons Exit, bersifat destruktif-aktif yang merupakan keputusan individu untuk meninggalkan situasi yang tidak nyaman demi mencari lingkungan yang lebih kondusif. Dalam psikologi inovasi, tindakan ini dapat dilihat sebagai upaya untuk berinovasi secara adaptif, yaitu mencari alternatif baru yang lebih sesuai dengan visi atau tujuan pribadi. kita melihat bagaimana respon exit dapat diterapkan dalam situasi tidak nyaman. Dengan berhenti sejenak untuk berpikir, menciptakan ruang untuk refleksi, menggunakan humor, serta berkomunikasi secara terbuka, individu dapat mengubah pengalaman yang menegangkan menjadi kesempatan untuk pertumbuhan pribadi dan profesional.   

"Voice” berada pada aktif-konstruktif, di mana individu berusaha untuk mengubah situasi dengan cara yang positif. Pendekatan ini melibatkan komunikasi, diskusi, dan penyampaian pendapat secara langsung agar kondisi yang ada dapat diperbaikikita melihat bagaimana respon voice dapat menjadi alat yang efektif dalam menghadapi situasi tidak nyaman. Dengan mengambil langkah berani untuk berbicara dan menyuarakan pendapatnya, individu dapat mengubah pengalaman yang menegangkan menjadi kesempatan untuk membangun koneksi dan meningkatkan kepercayaan diri. Suara kita adalah alat yang kuat—dan ketika kita memilih untuk menggunakannya, kita membuka pintu menuju pengalaman baru yang lebih positif.

Respons Neglect menunjukkan bahwa individu cenderung mengabaikan masalah tanpa melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki situasi yang tidak nyaman. Dalam psikologi inovasi, respons ini adalah hambatan bagi perkembangan dan perbaikan, karena individu yang mengabaikan masalah justru akan memperpanjang ke-tidak-nyama-nan dan menurunkan produktivitas. Dari hal ini kita dapat melihat espon neglect dapat menjadi jebakan ketika menghadapi situasi tidak nyaman. Dengan memilih untuk mengabaikan masalah, individu dapat terjebak dalam sikap pasif yang merugikan diri sendiri dan orang lain.cara yang dapat ditempuh agar situasi tersebut membaik dengan cara engambil tindakan positif dapat membawa perubahan signifikan dalam hidup dan lingkungan kerja seseorang.

Loyalty (Loyalitas) Kuadran pasif-konstruktif ini menggambarkan individu yang tetap setia pada organisasi atau situasi tersebut meskipun merasa tidak nyaman. Mereka berfokus pada aspek positif dan berharap situasi akan membaik seiring waktu. Dalam hal ini individu memiliki anggapan bahwasannya perubahan yang dilakukan perusahaan memberikan harapan pada individu untuk lebih baik lagi atau sesuai dengan keinginginan individu tersebut. hal ini dapat berdampak buruk bagi individu apabila perubahan tidak sesuai dengan harapan


Daftar Pustaka

Jurnal Psikologi Udayana Edisi Khusus Psikologi Pendidikan, 156-163 “Peran kecerdasan emosional terhadap kecemasan menghadapi ujian pada mahasiswa tahun pertama Program Studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran”

Prosiding Seminar Nasional Peran Budaya Organisasi Terhadap Efektivitas dan Efisiensi Organisasi

Robbins, S.P. (1998). Organizational behavior. 8th Ed. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

0 komentar:

Posting Komentar