Respons individu terhadap situasi tidak nyaman dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori utama yang membentuk matriks respons. Matriks ini terdiri dari dua sumbu: Active-Passive dan Constructive - Destructive, menghasilkan empat tipe utama, yaitu Exit, Voice, Neglect, dan Loyalty. Berikut adalah penjelasan tentang tiap kategori dan bagaimana tiap respons dapat memengaruhi upaya individu untuk mencapai situasi yang lebih nyaman.
1. Exit (Active - Destructive)
Respons Exit melibatkan keputusan individu untuk meninggalkan atau menghindari situasi tidak nyaman secara aktif. Ini adalah respons destruktif karena individu tidak berupaya memperbaiki atau mengubah situasi, tetapi memilih untuk keluar atau melepaskan diri. Misalnya, seseorang yang menghadapi lingkungan kerja yang toxic bisa memilih untuk berhenti dari pekerjaan tersebut. Meski ini bisa menjadi jalan cepat untuk memperoleh kenyamanan, respons ini tidak memberikan perbaikan pada lingkungan itu sendiri.
2. Voice (Active - Constructive)
Respons Voice adalah pendekatan konstruktif dan aktif di mana individu berupaya untuk memperbaiki situasi melalui penyampaian pendapat, kritik yang membangun, atau usulan untuk perubahan. Individu yang menggunakan Voice biasanya mencoba mencari solusi, baik dengan menyuarakan ketidakpuasan atau mengusulkan perbaikan. Misalnya, seorang karyawan yang mengalami kesulitan di tempat kerja mungkin memilih untuk berbicara dengan manajemen atau kolega untuk mencari solusi. Respons ini bertujuan untuk memperbaiki situasi secara langsung dan konstruktif.
3. Neglect (Passive - Destructive)
Respons Neglect adalah pendekatan pasif dan destruktif di mana individu merespons situasi tidak nyaman dengan mengabaikannya atau menjadi tidak peduli. Misalnya, seseorang mungkin tetap berada dalam lingkungan yang toxic tanpa melakukan upaya apa pun untuk memperbaikinya atau menghindarinya. Sikap Neglect dapat menurunkan kualitas kinerja atau komitmen individu terhadap lingkungan tersebut dan justru memperburuk situasi.
4. Loyalty (Passive - Constructive)
Respons Loyalty melibatkan penerimaan pasif atas situasi yang tidak nyaman namun dengan harapan atau keyakinan bahwa situasi tersebut akan membaik seiring waktu. Individu tetap berkomitmen dan bertahan meskipun menghadapi kesulitan, sambil berharap perubahan akan terjadi. Misalnya, seorang karyawan mungkin tetap setia pada perusahaan yang sedang mengalami masa sulit dengan harapan situasi akan membaik. Sikap ini bisa membantu menjaga stabilitas, meskipun individu tidak terlibat secara aktif dalam memperbaiki situasi.
Matriks ini menggambarkan bahwa respons individu terhadap ketidaknyamanan dapat berupa upaya aktif atau pasif, serta konstruktif atau destruktif. Setiap respons memiliki pengaruh yang berbeda pada kenyamanan individu, tergantung pada strategi yang dipilih dan bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungannya.
Daftar Pustaka
Fugate, M., & Kinicki, A. J. (2008). "A dispositional approach to employability: Development of a measure and test of implications for employee reactions to organizational change." Journal of Occupational and Organizational Psychology, 81(3), 503-527.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2016). Organizational Behavior. Boston: Pearson.
Russo, M., & Amabile, T. M. (2019). "Affect and Creativity at Work." In K. Sassenberg & M. L. W. V. Cuyper (Eds.), Social Psychology in Organizations (pp. 189-207). Cham: Springer.
0 komentar:
Posting Komentar