UJIAN TENGAH SEMESTER
PSIKOLOGI INOVASI
Upaya Menangani Ketidaknyamanan Dalam Lingkungan Kerja
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA
Oleh : Afini Musyarofah Jundi (22310410113
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
November 2024
Hidup tak selalu indah dan menyenangkan, ada saja tekanan dan kesulitan yang kita alami. Sehingga tak jarang kita harus berada dalam situasi yang tidak nyaman. Situasi tersebut bisa terjadi dimanapun dan kapanpun, seperti di tempat kerja, kuliah, atau bahkan di tempat bersantai. Situasi tidak nyaman tidak hanya berupa lingkungan fisik seperti fasilitas kantor yang buruk, tempat parkir yang tidak aman dan sebagainya. Namun bisa juga berupa lingkungan sosial psikis seperti teman kerja yang toxic, pimpinanan yang buruk, dan lain sebagainya. Jika ketidaknyamanan dalam lingkup pekerjaan tersebut terus terjadi maka dapat berdampak pada produktivitas dan kinerja karyawan.
Agar bisa terbebas dari situasi yang tidak nyaman tentu saja kita perlu melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya. Dalam hal ada berberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketidaknyamanan tersebut. Adapun upaya-upaya yang bisa dilakukan ialah dengan memahami beberapa konsep atau merode berikut ini;
Melakukan exit (keluar dari pekerjaan) ini termasuk perilaku yang aktif dan destruktif, artinya keluar dari pekerjaan dianggap sebagai solusi terbaik atas ketidakpuasan kerja dan ketidaknyamanan yang dialami. Exit ini biasanya dilakukan ketika merasa sudah merasa putus asa terhadap perubahan dalam lingkungan kerjanya sehingga lebih memilih untuk keluar dan mencari pekerjaan baru daripada menetap.
Agar ketidaknyamanan dapat menguntungkan di tempat kerja maka harus direspon secara aktif dan konstruktif melakukan Voice (bersuara) yaitu dengan selalu memberikan masukan, saran yang positif atau kritik, berusaha membangun komunikasi yang baik dengan teman kerja dan jagan ragu untuk saling memberi ide agar masalah dapat diselesaikan sehingga dapat menciptakan perubahan dan perbaikan.
Loyalty (kesetiaan) ini merupakan respon yang pasif dan konstruktif karena karyawan tetap setia pada perusahaan meskipun ia merasa tidak nyaman. Orang yang memiliki Loyalty ini dengan pasif akan menunggu dan berharap bahwa kondisi bisa membaik seiring berjalannya waktu.
Neglect (tidak peduli) ini merupakan perilaku yang destruktif dan pasif karena karyawan yang menunjukkan perilaku mengabaikan atau tidak peduli dengan produktivitas maupun kinerjanya, ia juga akan mebiarkan kondisi terus memburuk. Ia juga jadi lebih sering melakukan kesalahan-kesalahan sehingga dapat menurunkan standar kerjanya lalu pada akhirnya ia akan merugikan perusahaan.
Dengan memahami ke-empat hal diatas maka memungkinkan kita untuk merancang dan memilih upaya apa yang paling tepat dan efektif dalam menangani ketidaknyamanan yang kita rasakan ditempat kerja. Psikologi inovasi juga memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi ketidaknyamanan yang kita rasakan karena psikologi inovasi tidak hanya mengajarkan ide-ide kreatif dan inovatif saja tetapi mengajarkan pada kita untuk melakukan perubahan pola pikir dan perilaku menjadi lebih positif.
Daftar Pustaka :
Artikel oleh Harsa Junaidi; https://slideplayer.info/slide/16787024/#google_vignette
C. Rusbult and D. Lowery, “When Bureaucrats Get the Blues,” Journal of Applied Social Psychology. 15, no. 1, 1985:83.
0 komentar:
Posting Komentar