UJIAN TENGAH SEMESTER
PSIKOLOGI INOVASI
“Peran Model EVLN dalam Menghadapi Situasi Tidak Nyaman”
Dosen Pengampu : Dr., Arundati Shinta, MA.
Ester Therecia Hermin Rumbewas
22310410103
NOVEMBER 2024
Model EVLN adalah kerangka kerja yang berguna untuk memahami bagaimana individu merespons perubahan atau situasi yang tidak diinginkan, termasuk situasi yang tidak nyaman. Singkatan EVLN sendiri mewakili empat jenis respons yang mungkin dilakukan oleh individu:
Exit
Exit ini mengacu pada meninggalkan organisasi, pindah ke unit kerja lain, atau setidaknya mencoba keluar dari situasi yang tidak memuaskan. Pandangan tradisional adalah bahwa ketidakpuasan kerja meningkat seiring waktu dan akhirnya cukup kuat untuk memotivasi karyawan untuk mencari peluang kerja yang lebih baik di tempat lain. Ini mungkin benar sampai batas tertentu, tetapi pendapat saat ini adalah bahwa "peristiwa mengejutkan" tertentu memberi energi kepada karyawan untuk berpikir dan terlibat dalam perilaku yang menarik.
Voice
Respon ini memberikan masukan dari pekerja untuk lembaga, dalam rangka memperbaiki situasi dan kondisi, seperti mendiskusikan persoalan dengan atasan ataupun membentuk beberapa aktivitas perserikatan.
Loyalty
Dalam versi asli model ini, loyalitas bukanlah hasil dari ketidakpuasan. Sebaliknya, loyalitas menentukan apakah orang akan memilih keluar atau memilih (loyalitas yang tinggi menghasilkan suara; loyalitas yang rendah menghasilkan keluar). Penulis menggambarkan kesetiaan yang lebih baru sebagai hasilnya, tetapi dalam berbagai cara yang agak tidak jelas. Secara umum, mereka berpendapat bahwa "Loyalis" adalah karyawan yang menanggapi ketidakpuasan dengan menunggu dengan sabar beberapa orang mengatakan bahwa mereka "menderita dalam diam" agar suatu masalah dapat terselesaikan dengan sendirinya atau diselesaikan oleh orang lain.
Neglect
Respon ini secara pasif memungkinkan memperburuk kondisi lembaga, seperti kemangkiran secara kronis, keterlambatan, mengurangi usaha serta meningkatkan tingkat kesalahan. (Wibowo, 2017: 145).
Peran Model EVLN dalam Situasi Tidak Nyaman
Ketika seseorang menghadapi situasi yang tidak nyaman, mereka akan cenderung memilih salah satu dari empat respons EVLN ini, tergantung pada berbagai faktor seperti:
Kepribadian: Beberapa orang cenderung lebih proaktif (voice), sementara yang lain lebih pasif (loyalty atau neglect).
Nilai-nilai: Nilai-nilai individu akan mempengaruhi pilihan respons mereka. Misalnya, seseorang yang sangat menghargai stabilitas mungkin lebih cenderung memilih loyalty daripada exit.
Persepsi terhadap kendali: Jika individu merasa memiliki kendali atas situasi, mereka mungkin lebih cenderung memilih voice. Sebaliknya, jika mereka merasa tidak berdaya, mereka mungkin memilih exit atau neglect.
Biaya dan manfaat: Individu akan mempertimbangkan biaya dan manfaat dari setiap pilihan respons sebelum mengambil keputusan.
Contoh Penerapan :
Karyawan yang merasa tidak puas dengan pekerjaannya: Mereka dapat memilih untuk exit (mengundurkan diri), voice (mengajukan keluhan kepada atasan), loyalty (tetap bertahan dengan harapan situasi akan membaik), atau neglect (mengurangi kinerja).
Mahasiswa yang kesulitan dengan mata kuliah tertentu: Mereka dapat memilih untuk exit (menghentikan kuliah), voice (mencari bantuan dari dosen atau teman), loyalty (terus berusaha meskipun sulit), atau neglect (menyerah dan tidak belajar).
Kesimpulan
Model EVLN memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memahami bagaimana individu merespons situasi yang tidak nyaman. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan respons, kita dapat lebih efektif dalam membantu individu mengatasi tantangan dan mencapai tujuan mereka.
Daftar Pustaka
Halimah, Mas., Pancasilawan, Ramadhan & Bonti. (2023). The Community Satisfaction Index for Local Government Services uses the EVLN Model in the City of Bandung. Jurnal Manajemen Pelayanan Publik, 6(2), 177-183.
Munandar, Aji. (2021). KEPUASAN KERJA TENAGA PENDIDIK DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM. Jurnal Tawadhu, 5(1), 12-24.
0 komentar:
Posting Komentar