Sabtu, 09 November 2024

Esai 8: UTS Psikologi Inovasi - Dwita Astria Bagre - 21310410014

UJIAN TENGAH SEMESTER

PSIKOLOGI INOVASI

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta, MA



Nama:  Dwita Astria Bagre

NIM:  21310410014


FAKULTAS PSIKOLOGI

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

2024


Dalam Lingkup kehidupan seseorang yang dihadapi sehari-hari, tentu akan menghadapi situasi yang tidak nyaman, baik di lingkungan tempat tinggal, tempat kerja, di lingkungan akademik, maupun dalam kehidupan sosial. Adapun situasi tidak nyaman sangat mempengaruhi mental seseorang dan di lingkungan fisik yang buruk atau lingkungan sosial yang tidak mendukung bagi dirinya. Contohnya hubungan kerja yang penuh konflik, fasilitas kantor yang kurang memadai atau pimpinan yang kurang memberikan motivasi.. Psikologi inovasi ini diketahui mempunyai ide-ide yang sangat luar biasa, Psikologi Inovasi  menawarkan berbagai respons yang dapat diambil oleh individu dalam menghadapi ketidaknyamanan, dalam bagan essay yang menggambarkan model respons individu: Exit, Voice, Loyalty, dan Neglect. 

Dalam ke empat Model ini menggambarkan cara seseorang merespons situasi tidak nyaman dalam dua dimensi: antara destruktif dan konstruktif serta antara aktif dan pasif. Respon yang dipilih akan mempengaruhi apakah seseorang mampu meningkatkan kenyamanan di lingkungannya atau tidak, karena dalam lingkungan yang ditempati oleh individu akan berubah-ubah, kadang merasa nyaman dan kadang merasa bosan.

Pertama, exit dan destruktif dimana lingkungan yang dia merasa bahwa harus keluar karena perasaan yang tidak nyaman atau situasi yang merusak dan lebih baik berpindah atau menemukan tempat yang baru untuk berkaya atau mengembangkan ide-ide, exit memerlukan sesuatu yang baru dan harus mengalami suatu proses yang berbeda dari sebelumnya.

Exit ini juga diartikan bagi individu atau seorang pekerja yang sudah saatnya keluar atau karena sudah menyelesaikan pekerjaanya dengan selesai, sehingga dapat umpan balik dari hasil kerjanya.

Kedua, voice dan konstruktif yakni penyuarahaan yang dibutuhkan dari individu untuk membantu mengembangkan suatu departemen dari suatu keadaan yang kurang nyaman atau tidak menyenangkan dengan memberikan masukan, agar ada perubahan bagi mereka yang siap untuk menerima perubahan tersebut.

Voice, ini sangat penting digunakan seperti survei untuk mengetahui karyawan yang berkomitmen membantu memajukan peusahaan sampai ketujuan, memberikan masukan menikmati pekerjaan mereka, dan juga suara mengenai karyawan yang meninggalkan pekerjaannya, memberikan masukan-masukan yang positif agar dapat mengembangkan perusahanan tempat individu itu bekerja.

Ketiga, loyalty dan konstruktif yang bersifat pasif ini merupakan suatu kesetiaan, pengabdian bahkan suatu kepercayaan yang penuh pada suatu departemen atau Lembaga tempat individu bekerja, dengan memberikan komitemn yang baik secara fisik dan mental, dan juga pekerjaan individu dengan sangat baik.

Loyalty, ini sangat dibutuhkan perusahaan bagi karwayan yang mempunyai jiwa loyalitas sehingga dapat membantu kemajuan perusahaan, pengabdian diri, dan cinta akan pekerjaannya, melakukan semua dengan penuh sabar dan percaya diri sehingga apa yang dilakukan oleh individu terhadap pekerjaannya pun dapat terbayarkan dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan yakni visi dan misi.

Dan yang terakhir, keempat neglect yang bersifat pasif dan destruktif ini digolongkan dengan situasi yang diabaikan, tidak melakukan apapun atau kebiasaan yang tidak berubah tapi mengikut sertakan untuk tidak mengalami perubahan sama sekali, bekerja dengan malas, produktivitas menurun, dan kualitas pekerjaan tidak mengalami kemajuan.

Neglect, pada karyawan yakni kelalaian yang ada ini sangat tidak membangun dan menjadi salah satu penghancur atau pengrusak sistem kerja yang ada dalam suatu perusahaan atau penghambat kemajuan. Tindakan acuh tak acuh atau bekerja dengan malas sangat menimbulkan potensi yang buruk sehingga mempengaruhi kinerja karyawan yang lain dengan situasi yang ada, program kerja menjadi tidak terkontrol dengan baik, jam kerja tidak teratur dan sistem kerja sudah tidak stabil. 

DAFTAR PUSTAKA

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2013). Organizational Behavior (15th ed.). Pearson Education. Buku  ini memberikan penjelasan umum mengenai perilaku organisasi dan berbagai respons terhadap ketidakpuasan, termasuk model Exit, Voice, Loyalty, dan Neglect.

Ng, T. W. H., & Feldman, D. C. (201
2). "Employee Voice Behavior: A Meta-Analytic Test of the Conservation of Resources Framework." Journal of Organizational Behavior, 33(2), 216-234. Artikel ini mengulas bagaimana perilaku voice terkait dengan kenyamanan kerja dan sumber daya yang dimiliki karyawan untuk memperbaiki kondisi mereka.

Van Dyne, L., Ang, S., & Botero, I. C. (2003). "Conceptualizing Employee Silence and Employee Voice as Multidimensional Constructs." Journal of Management Studies, 40(6), 1359-1392. Artikel ini menjelaskan tentang voice dan silence dalam konteks perilaku di tempat kerja dan bagaimana hal ini mempengaruhi suasana dan kenyamanan kerja.

Morrison, E. W., & Milliken, F. J. (2000). "Organizational Silence: A Barrier to Change and Development in a Pluralistic World." Academy of Management Review, 25(4), 706-725. Artikel ini membahas pentingnya respons voice dalam organisasi untuk mendorong perubahan positif dan mengatasi ketidaknyamanan di tempat kerja.

0 komentar:

Posting Komentar