UJIAN TENGAH SEMESTER
Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Nama: Dwita Astria Bagre
NIM: 21310410014
FAKULTAS
PSIKOLOGI
PROGRAM
STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
2024
Dalam
Lingkup kehidupan seseorang yang dihadapi sehari-hari, tentu akan menghadapi
situasi yang tidak nyaman, baik di lingkungan tempat tinggal, tempat kerja, di
lingkungan akademik, maupun dalam kehidupan sosial. Adapun situasi tidak nyaman
sangat mempengaruhi mental seseorang dan di lingkungan fisik yang buruk atau
lingkungan sosial yang tidak mendukung bagi dirinya. Contohnya hubungan kerja
yang penuh konflik, fasilitas kantor yang kurang memadai atau pimpinan yang
kurang memberikan motivasi.. Psikologi inovasi ini diketahui mempunyai ide-ide
yang sangat luar biasa, Psikologi Inovasi menawarkan berbagai respons yang dapat diambil
oleh individu dalam menghadapi ketidaknyamanan, dalam bagan essay yang
menggambarkan model respons individu: Exit, Voice, Loyalty, dan Neglect.
Dalam
ke empat Model ini menggambarkan cara seseorang merespons situasi tidak nyaman
dalam dua dimensi: antara destruktif dan konstruktif serta antara aktif dan
pasif. Respon yang dipilih akan mempengaruhi apakah seseorang mampu
meningkatkan kenyamanan di lingkungannya atau tidak, karena dalam lingkungan
yang ditempati oleh individu akan berubah-ubah, kadang merasa nyaman dan kadang
merasa bosan.
Pertama, exit dan destruktif dimana
lingkungan yang dia merasa bahwa harus keluar karena perasaan yang tidak nyaman
atau situasi yang merusak dan lebih baik berpindah atau menemukan tempat yang
baru untuk berkaya atau mengembangkan ide-ide, exit memerlukan sesuatu yang
baru dan harus mengalami suatu proses yang berbeda dari sebelumnya.
Exit
ini juga diartikan bagi individu atau seorang pekerja yang sudah saatnya keluar
atau karena sudah menyelesaikan pekerjaanya dengan selesai, sehingga dapat
umpan balik dari hasil kerjanya.
Kedua, voice dan konstruktif yakni
penyuarahaan yang dibutuhkan dari individu untuk membantu mengembangkan suatu
departemen dari suatu keadaan yang kurang nyaman atau tidak menyenangkan dengan
memberikan masukan, agar ada perubahan bagi mereka yang siap untuk menerima
perubahan tersebut.
Voice,
ini sangat penting digunakan seperti survei untuk mengetahui karyawan yang
berkomitmen membantu memajukan peusahaan sampai ketujuan, memberikan masukan
menikmati pekerjaan mereka, dan juga suara mengenai karyawan yang meninggalkan
pekerjaannya, memberikan masukan-masukan yang positif agar dapat mengembangkan
perusahanan tempat individu itu bekerja.
Ketiga, loyalty dan konstruktif yang bersifat
pasif ini merupakan suatu kesetiaan, pengabdian bahkan suatu kepercayaan yang
penuh pada suatu departemen atau Lembaga tempat individu bekerja, dengan
memberikan komitemn yang baik secara fisik dan mental, dan juga pekerjaan
individu dengan sangat baik.
Loyalty,
ini sangat dibutuhkan perusahaan bagi karwayan yang mempunyai jiwa loyalitas
sehingga dapat membantu kemajuan perusahaan, pengabdian diri, dan cinta akan
pekerjaannya, melakukan semua dengan penuh sabar dan percaya diri sehingga apa
yang dilakukan oleh individu terhadap pekerjaannya pun dapat terbayarkan dengan
apa yang dibutuhkan oleh perusahaan yakni visi dan misi.
Dan yang terakhir, keempat neglect yang
bersifat pasif dan destruktif ini digolongkan dengan situasi yang diabaikan, tidak
melakukan apapun atau kebiasaan yang tidak berubah tapi mengikut sertakan untuk
tidak mengalami perubahan sama sekali, bekerja dengan malas, produktivitas
menurun, dan kualitas pekerjaan tidak mengalami kemajuan.
Neglect,
pada karyawan yakni kelalaian yang ada ini sangat tidak membangun dan menjadi
salah satu penghancur atau pengrusak sistem kerja yang ada dalam suatu
perusahaan atau penghambat kemajuan. Tindakan acuh tak acuh atau bekerja dengan
malas sangat menimbulkan potensi yang buruk sehingga mempengaruhi kinerja
karyawan yang lain dengan situasi yang ada, program kerja menjadi tidak
terkontrol dengan baik, jam kerja tidak teratur dan sistem kerja sudah tidak
stabil.
DAFTAR
PUSTAKA
Robbins,
S. P., & Judge, T. A. (2013). Organizational
Behavior (15th ed.). Pearson Education. Buku ini memberikan penjelasan umum mengenai
perilaku organisasi dan berbagai respons terhadap ketidakpuasan, termasuk model
Exit, Voice, Loyalty, dan Neglect.
Ng,
T. W. H., & Feldman, D. C. (201
2). "Employee Voice Behavior: A
Meta-Analytic Test of the Conservation of Resources Framework." Journal of Organizational Behavior,
33(2), 216-234. Artikel ini mengulas bagaimana perilaku voice terkait dengan
kenyamanan kerja dan sumber daya yang dimiliki karyawan untuk memperbaiki
kondisi mereka.
Van
Dyne, L., Ang, S., & Botero, I. C. (2003). "Conceptualizing Employee
Silence and Employee Voice as Multidimensional Constructs." Journal of Management Studies, 40(6),
1359-1392. Artikel ini menjelaskan tentang voice dan silence dalam konteks
perilaku di tempat kerja dan bagaimana hal ini mempengaruhi suasana dan
kenyamanan kerja.
Morrison,
E. W., & Milliken, F. J. (2000). "Organizational Silence: A Barrier to
Change and Development in a Pluralistic World." Academy of Management Review, 25(4), 706-725. Artikel ini membahas
pentingnya respons voice dalam organisasi untuk mendorong perubahan positif dan
mengatasi ketidaknyamanan di tempat kerja.
0 komentar:
Posting Komentar