UTS PSIKOLOGI INOVASI : INDIVIDUAL RESPONSES TO UNCOMFORTABLE SITUATIONS BASED ON THE EVLN MODEL
DOSEN
PENGAMPU
Dr.,
Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.
FINDA
PENSIUNA WATI
22310410189
FAKULTAS
PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
NOVEMBER
– 2024
Mahasiswa
yang bekerja paruh waktu di rumah sakit sebagai karyawan tetap harus menjalani
kondisi yang cukup menegangkan. Pasalnya, selain tuntutan akademis, mereka juga
harus memenuhi aturan kerja di rumah sakit yang cukup tidak mengenakkan. Dengan
demikian, kinerja dan kesejahteraan individu juga akan terpengaruh secara
negatif. Rusbult dkk. (1982) memperkenalkan model 'Exit, Voice, Loyalty,
Neglect' (EVLN) yang diterapkan Robbins (1998) dalam mempelajari empat jenis
kemungkinan reaksi mahasiswa terhadap ketidakpuasan yang dikategorikan sebagai
konstruktif, dalam respons aktif, serta respons pasif yang destruktif.
Withdrawal
merupakan respon aktif dan destruktif dimana individu memilih untuk
meninggalkan situasi yang tidak nyaman (exsit). Pelajar yang bekerja di rumah
sakit dan memiliki jadwal yang padat mungkin memutuskan untuk berhenti dari
pekerjaannya atau mencari tempat kerja lain yang lebih fleksibel. Jika mereka
merasa kombinasi beban kerja dan tuntutan akademis terlalu berat dan tidak
mungkin diselesaikan tanpa mengorbankan satu aspek, maka penarikan diri menjadi
pilihan (Rusbult et al., 1988). Misalnya, seorang mahasiswa kedokteran yang
merasa pekerjaannya di rumah sakit mengganggu prestasi akademisnya mungkin
memutuskan untuk berhenti bekerja untuk fokus pada studinya.
Suara
adalah respons positif dan konstruktif di mana siswa berupaya memperbaiki
situasi dengan berbicara kepada pihak berwenang (Voice). Dalam hal ini, pelajar
yang bekerja di rumah sakit dapat mengajukan permohonan kepada manajemen untuk
mendapatkan penjadwalan yang fleksibel atau pengurangan jam kerja. Dengan
memilih suara, mahasiswa berharap rumah sakit akan mendengarkan kebutuhan
mereka dan memberikan akomodasi untuk mencapai keseimbangan antara bekerja dan
belajar (Rusbult et al., 1988). Misalnya, seorang mahasiswa keperawatan mungkin
mendiskusikan perubahan shift dengan supervisornya agar lebih sesuai dengan
jadwal kelasnya.
Loyalitas
adalah respons pasif namun konstruktif di mana siswa bertahan dengan harapan
bahwa situasinya akan membaik dengan sendirinya. Meskipun jadwal yang padat
dapat melelahkan, siswa dapat terus bekerja dan memenuhi tanggung jawab mereka
dengan harapan bahwa keadaan akan berubah, seperti peluang penyesuaian waktu
atau kelonggaran di masa depan. Loyalitas berasal dari keyakinan bahwa segala
sesuatunya akan menjadi lebih baik tanpa mengambil tindakan langsung (Rusbult
et al., 1982). Misalnya, seorang mahasiswa mungkin percaya bahwa beban kerjanya
akan berkurang setelah semester tertentu dan memilih untuk tetap bertahan meski
merasa lelah.
Neglect
adalah respons pasif dan destruktif, di mana mahasiswa mulai mengabaikan
situasi yang tidak nyaman dengan menurunkan upaya dalam pekerjaan atau studi.
Neglect dapat terjadi jika seorang mahasiswa merasa bahwa baik pihak rumah
sakit maupun institusi pendidikan tidak peduli terhadap kesejahteraannya. Ini
mungkin terlihat dalam bentuk pengabaian tanggung jawab, seperti datang
terlambat ke tempat kerja atau menurunkan kualitas pekerjaan mereka di rumah
sakit. Neglect bisa terjadi jika mahasiswa merasa tidak ada yang bisa dilakukan
untuk memperbaiki keadaan dan mulai kehilangan motivasi untuk berkontribusi
(Rusbult et al., 1988).
Model
EVLN memberikan pemahaman tentang bagaimana mahasiswa yang bekerja di rumah
sakit dapat merespons situasi yang menekan ini. Menurut Robbins (1998),
pemahaman tentang keempat jenis respons ini dapat membantu rumah sakit dan
institusi pendidikan untuk mencari solusi yang sesuai bagi mahasiswa yang
bekerja sambil kuliah. Dengan memperhatikan respons mahasiswa, rumah sakit dan
universitas dapat mempertimbangkan kebijakan yang mendukung keseimbangan antara
kerja dan studi, sehingga mereka dapat mencapai kondisi yang lebih nyaman dan
produktif.
Referensi:
Robbins,
S.P. (1998). Organizational behavior. 8th Ed. Upper Saddle River, New Jersey:
Prentice-Hall International, Inc.
Rusbult,
C. E., Farrell, D., Rogers, G., & Mainous III, A. G. (1988). Impact of
exchange variables on exit, voice, loyalty, and neglect: An integrative model
of responses to declining job satisfaction. Academy of Management Journal,
31(3), 599-627.
Rusbult,
C. E., Zembrodt, I. M., & Gunn, L. K. (1982). Exit, voice, loyalty, and
neglect: Responses to dissatisfaction in romantic involvements. Journal of
Personality and Social Psychology, 43 (6), 1230-1242.
0 komentar:
Posting Komentar