Sabtu, 09 November 2024

Esai 8 Psikologi Inovasi - Ujian Tengah Semester - Septi Iing Hijjriyah - 22310410132 - SP

Esai 8 Psikologi Inovasi - Ujian Tengah Semester

"Upaya Individu untuk Mendapatkan Situasi yang Nyaman"

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.

Oleh

Septi Iing Hijjriyah (22310410132)

 

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

November 2024

___

        Kita sangat sering berada dalam situasi yang tidak nyaman. Hal itu bisa terjadi di mana-mana, baik di tempat kerja, kuliah, atau bahkan di tempat santai. Situasi tidak nyaman itu bisa berupa lingkungan fisik (gedung yang buruk, dan sebagainya). Namun juga bisa berupa lingkungan sosial psikis (rekan sejawat yang toxic, pimpinan yang buruk, dsb). Dalam Psikologi Inovasi ada berbagai cara agar kita bisa terbebas dari situasi tidak nyaman tersebut. Cara-cara tersebut tergambar dalam bagan sebagai berikut:

        Robbins12 menyatakan bahwa ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang pekerja untuk mengungkapkan rasa tidak puasnya terhadap pekerjaan yang telah dilakukannya selama ini, di mana yang paling merugikan bagi organisasi atau lembaga adalah dengan berhenti dari pekerjaannya. Selain itu, tidak menutup kemungkinan pekerja melakukan serangkaian tindakan yang merugikan organisasi seperti tidak menaati peraturan yang ada, mencuri barang milik kantor atau mengurangi peran dan tanggung jawabnya dalam organisasi. Respon terhadap ketidakpuasan kerja sangat bergantung pada sifat dan perilaku orang yang bersangkutan. Karyawan yang aktif akan merespon ketidakpuasan kerja dengan cara yang berbeda dengan karyawan yang pasif. Ada karyawan yang melampiaskan ketidakpuasannya dengan respon yang destruktif, sedangkan ada pula yang merespon secara konstruktif. Respon terhadap ketidakpuasan kerja ini ditunjukkan dalam bagan seperti pada gambar di atas.

        Menurut Robbins (2003), terdapat empat respon yang berbeda satu sama lain dan dua dimensi. Dua dimensinya yaitu constructive (konstruksif); adalah membangun atau memperbaiki, dan destructive (destruktif) adalah menjatuhkan atau membuat kondisi semakin buruk. Kemudian empat dimensinya terdiri dari:

1. Exit (keluar) adalah perilaku ketidakpuasan yang ditujukan dengan meninggalkan organisasi termasuk mencari posisi baru dan mengundurkan diri.

2. Voice (aspirasi) adalah secara aktif dan konstruksif berusaha memperbaiki keadaan, termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasan, dan berbagai bentuk aktivitas perserikatan.

3. Loyalty (kesetiaan) adalah secara pasif tetapi optimis menunggu suatu kondisi menjadi membaik, termasuk membela organisasi ketika berhadapan dengan ancaman eksternal dan mempercayai organisasi serta manajemen untuk melakukan hal yang benar.

4. Neglect (pengabaian) adalah secara pasif membiarkan kondisi menjadi lebih buruk, termasuk ketidakhadiran atau keterlambatan yang terus menerus, kurangnya usaha, dan meningkatnya angka kesalahan.

        Dari gambar di atas, dapat dipahami bahwa semua respon terhadap ketidakpuasan kerja akan berdampak negatif terhadap organisasi. Oleh karena itu, penting bagi suatu organisasi untuk memahami faktor-faktor yang menentukan kepuasan kerja anggotanya, sehingga organisasi dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan kepuasan kerja anggotanya, dan pada akhirnya menghindarkan organisasi dari dampak negatif dan merugikan dari ketidakpuasan kerja.


Daftar Pustaka:

    Robbins, S.P. (1998). Organizational behavior. 8th Ed. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

    Rusbult, C. E., Farrell, D., Rogers, G., & Mainous III, A. G. (1988). Impact of exchange variables on exit, voice, loyalty, and neglect: An integrative model of responses to declining job satisfaction. Academy of Management Journal, 31(3), 599-627.

    Rusbult, C. E., Zembrodt, I. M., & Gunn, L. K. (1982). Exit, voice, loyalty, and neglect: Responses to dissatisfaction in romantic involvements. Journal of Personality and Social Psychology, 43 (6), 1230-1242.

0 komentar:

Posting Komentar