Sabtu, 09 November 2024

ESSAY 8 UTS PSIKOLOGI INOVASI_Endy Zhuans Saputra_22310410071

 

Nama : Endy Zhuans Saputra

Nim : 22310410071

Matkul : Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Bulan & Tahun Terbit : 9 November 2024

 

 


Situasi tidak nyaman merupakan kondisi yang sering dihadapi oleh setiap individu dalam berbagai konteks kehidupan. Model EVLN (Exit, Voice, Loyalty, Neglect) yang dikembangkan oleh Hirschman (1970) dan dikembangkan lebih lanjut oleh Rusbult et al. (1988) memberikan kerangka pemahaman tentang bagaimana individu merespons situasi tidak nyaman tersebut. Model ini membagi respons individu ke dalam empat kuadran berdasarkan dimensi aktif-pasif dan destruktif-konstruktif, yang masing-masing memiliki karakteristik dan implikasi berbeda dalam upaya mencapai kenyamanan.

Voice, yang berada pada kuadran aktif-konstruktif, merepresentasikan respons di mana individu secara aktif berusaha memperbaiki situasi melalui komunikasi dan dialog. Robbins & Judge (2017) menjelaskan bahwa individu yang menggunakan strategi voice akan secara aktif dan konstruktif berusaha memperbaiki kondisi, termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasan atau rekan, dan mencari solusi bersama. Pendekatan ini dianggap paling efektif dalam menciptakan perubahan positif karena mampu membangun komunikasi dua arah, menciptakan peluang untuk perbaikan sistemik, serta mempertahankan dan memperkuat hubungan interpersonal.

Pada kuadran pasif-konstruktif, loyalty mencerminkan sikap bertahan secara pasif namun tetap optimis bahwa kondisi akan membaik. Meyer & Allen (1997) mengidentifikasi bahwa loyalitas melibatkan kesabaran dan optimisme terhadap perbaikan situasi, dukungan terhadap organisasi atau lingkungan meski dalam kondisi sulit, serta kemauan untuk mentolerir ketidaknyamanan sementara. Sikap ini penting dalam mempertahankan stabilitas dan memberikan kesempatan bagi perubahan gradual yang positif.

Exit, yang berada pada kuadran aktif-destruktif, merupakan respons di mana individu memilih untuk meninggalkan situasi. Berdasarkan penelitian Hirschman (1970), exit dapat manifestasi dalam berbagai bentuk, seperti pengunduran diri dari organisasi, perpindahan ke lingkungan atau situasi baru, atau pemutusan hubungan dengan sumber ketidaknyamanan. Meskipun terkadang diperlukan, respons ini dapat bersifat destruktif terhadap hubungan dan sistem yang ada.

Neglect, yang berada pada kuadran pasif-destruktif, ditandai dengan sikap membiarkan situasi memburuk tanpa melakukan upaya perbaikan. Farrell (1983) mengidentifikasi bahwa perilaku neglect meliputi ketidakpedulian terhadap tanggung jawab, penurunan motivasi dan kinerja, serta peningkatan absensi atau keterlambatan. Respons ini cenderung memperburuk situasi dan menghambat tercapainya kenyamanan yang diinginkan.

Dalam upaya mencapai situasi yang nyaman, Zhou & George (2001) menekankan bahwa kombinasi voice dan loyalty yang tepat sering menghasilkan hasil terbaik. Hal ini karena pendekatan tersebut mampu mempertahankan hubungan konstruktif dengan lingkungan, membuka peluang untuk perubahan positif, serta memberikan waktu yang cukup untuk adaptasi dan perbaikan. Luthans (2011) menyarankan pendekatan bertahap yang meliputi evaluasi situasi secara objektif, identifikasi sumber ketidaknyamanan, pengembangan strategi respons yang sesuai, implementasi solusi secara konstruktif, serta evaluasi hasil dan penyesuaian strategi.

Model EVLN memberikan pemahaman komprehensif tentang berbagai cara individu merespons situasi tidak nyaman dan bagaimana respons tersebut dapat mempengaruhi upaya mencapai kenyamanan. Pendekatan yang seimbang antara voice dan loyalty, didukung dengan strategi yang tepat, memberikan peluang terbaik untuk mencapai situasi yang nyaman sambil mempertahankan hubungan konstruktif dengan lingkungan. Pemahaman ini sangat penting dalam konteks pengembangan diri dan manajemen hubungan interpersonal, karena dapat membantu individu memilih respons yang paling efektif dalam menghadapi situasi tidak nyaman.

Farrell, D. (1983). Exit, voice, loyalty, and neglect as responses to job dissatisfaction: A multidimensional scaling study. Academy of Management Journal, 26(4), 596-607.

Hirschman, A. O. (1970). Exit, voice, and loyalty: Responses to decline in firms, organizations, and states. Harvard University Press.

Luthans, F. (2011). Organizational behavior: An evidence-based approach. McGraw-Hill/Irwin.

Meyer, J. P., & Allen, N. J. (1997). Commitment in the workplace: Theory, research, and application. Sage Publications.

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2017). Organizational behavior (17th ed.). Pearson Education.

0 komentar:

Posting Komentar