ESSAI JAWABAN UTS
UPAYA-UPAYA INDIVIDU UNTUK MENDAPATKAN SITUASI YANG NYAMAN
Psikologi Inovasi
Permasalahan
Kita sangat sering berada dalam situasi
yang tidak nyaman. Hal itu bisa terjadi di mana-mana, baik di tempat kerja,
kuliah, atau bahkan di tempat santai. Situasi tidak nyaman itu bisa berupa
lingkungan fisik (gedung yang buruk, dan sebagainya), namun juga bisa berupa
lingkungan sosial psikhis (rekan sejawat yang toxic, pimpinanan yang buruk,
dsb.). Dalam psikologi inovasi ada berbagai cara agar kita bisa terbebas dari
situasi tidak nyaman tersebut.
Jawaban
Konsep
seperti Active, Exit, Voice, Destructive, Constructive, Neglect, Loyalty, dan
Passive digunakan dalam psikologi organisasi dan perilaku individu untuk
menjelaskan berbagai cara seseorang menanggapi ketidakpuasan atau ketidakpuasan
yang mereka rasakan dalam konteks sosial atau organisasi, seperti tempat kerja
atau lingkungan sosial. Albert Hirschman memperkenalkan model
exit-voice-loyalty-neglect dalam bukunya Exit, Voice, and Loyalty (1970), dan
konsep ini sering digunakan.
Dengan
mempertimbangkan dua dimensi utama: aktivitas (aktif versus pasif) dan
konstruktif (konstruktif versus destruktif), model ini menggambarkan cara orang
atau kelompok bertindak ketika mereka tidak puas. Berikut adalah penjelasan
tentang hubungan masing-masing dengan upaya setiap orang untuk memperbaiki
keadaan:
- Exit (Keluar)
Dimensi :
Aktif, Destruktif
Penjelasan :
Keluar Merujuk pada keputusan individu untuk
meninggalkan situasi yang tidak nyaman atau tidak memuaskan, seperti berhenti
dari pekerjaan atau menghindari hubungan sosial yang tidak sehat. Ini adalah
respons pasif karena individu memilih untuk keluar atau menarik diri daripada
berusaha mengubah situasi. Di sisi destruktif, meninggalkan atau menghindari
biasanya berarti mengabaikan masalah atau tanggung jawab tanpa mencoba mencari
solusi.
Contoh :
seseorang mungkin memilih untuk mengecewakan
diri sendiri daripada mencoba memperbaiki hubungan atau bernegosiasi dengan
atasan mereka jika mereka merasa tidak nyaman dengan lingkungan kerja yang
tidak sehat.
- Voice (Suara)
Dimensi :
Aktif , Konstruktif
Penjelasan :
Suara mengacu pada upaya orang untuk terbuka
mengungkapkan ketidakpuasan mereka dan berusaha mengubah keadaan. Ini adalah
pendekatan aktif yang fokus pada perbaikan di mana orang berbicara, memberikan
umpan balik, atau membuat saran tentang cara memperbaiki kondisi yang tidak
nyaman. Suara adalah respons proaktif yang melibatkan komunikasi dan tindakan
untuk memperbaiki keadaan.
Contoh :
jika
seorang karyawan merasa tidak puas dengan kebijakan atau manajemen perusahaan,
mereka mungkin memutuskan untuk berbicara dengan atasan mereka atau menawarkan
ide-ide untuk meningkatkan suasana kerja, seperti menyarankan perubahan
prosedur atau solusi untuk masalah yang timbul.
- Loyalitas (Kesetiaan)
Dimensi :
Pasif, Konstruktif
Penjelasan :
Kesetiaan adalah sikap yang menunjukkan
keteguhan dan kesetiaan meskipun ada ketidakpuasan, dengan harapan bahwa
keadaan akan baik seiring berjalannya waktu. Ini adalah respons yang lebih
pasif karena orang memilih untuk tetap berada dalam kondisi yang tidak nyaman dengan
harapan bahwa perubahan positif akan terjadi dalam jangka panjang. Meskipun
tidak ada tindakan langsung yang dapat mengubah keadaan, orang tetap mendukung
keinginan dan perbaikan di masa depan.
Contoh :
seorang karyawan yang setia mungkin tetap bekerja
meskipun mereka tidak puas dengan manajer mereka dengan harapan bahwa keadaan
perusahaan akan membaik atau ada perubahan positif.
- Neglect (Pengabaian)
Dimensi :
Pasif, Destruktif
Penjelasan :
Pengabaian berarti tidak peduli atau
mengabaikan keadaan yang tidak nyaman. Dalam respons pasif yang destruktif,
orang tidak melakukan apa-apa untuk mengubah atau memperbaiki keadaan, namun
malah membiarkan keadaan menjadi lebih buruk. Dalam situasi seperti ini, orang
mungkin kekurangan kinerja , kurangnya perhatian, atau bahkan mengabaikan
tanggung jawab mereka.
Contoh :
jika seorang karyawan merasa tidak puas dan
stres dengan pekerjaan mereka, mereka mungkin mulai mengabaikan tanggung jawab
mereka, mengabaikan kualitas pekerjaan mereka, atau bahkan datang terlambat
tanpa alasan yang jelas.
- Destructive Behavior (Perilaku
Destruktif)
Dimensi :
Neglect, Exit
Penjelasan :
Perilaku destruktif Merujuk pada perilaku yang merusak untuk menunjukkan
ketidakpuasan atau kekecewaan. Perilaku seperti ini dapat mencakup sabotase,
agresi verbal, atau tindakan lain yang merugikan. Ini adalah respons aktif yang
bersifat destruktif yang berfokus pada kerusakan dan perbaikan keadaan.
Seorang karyawan yang merasa diperlakukan adil tidak mungkin melakukan sabotase
terhadap proyek perusahaan, atau berbicara buruk tentang perusahaan secara
terbuka dengan tujuan merusak reputasi perusahaan atau menunjukkan kemarahan
mereka.
- Constructive Behavior (Perilaku
Konstruktif)
Dimensi :
Voice, Loyality
Penjelasan :
Perilaku Konstruktif mengacu pada tindakan
positif yang dimaksudkan untuk memperbaiki atau mengubah kondisi yang tidak
nyaman menjadi lebih baik. Untuk perbaikan, ini termasuk menyelesaikan konflik,
menemukan solusi yang efektif, atau berkomunikasi dengan baik. Pendekatan
konstruktif mendukung perubahan positif.
Contoh :
jika seorang anggota tim merasa proses kerjanya tidak efektif, mereka dapat
menyarankan teknik baru atau meminta rapat untuk membahas masalah tersebut
dengan atasan atau kolega mereka untuk mencari solusi bersama.
Hubungan
antara Perilaku di atas dan Upaya untuk menjaga Kondisi yang Nyaman:
Semua perilaku di atas adalah cara seseorang
menanggapi ketidaknyamanan atau ketidakpuasan mereka dalam lingkungan sosial
atau organisasi mereka. Perilaku-perilaku ini dapat menjadi bagian dari upaya
mereka untuk mencapai situasi yang lebih nyaman:
- Exit dan Neglect
Keduanya Merujuk pada
upaya untuk menghindari situasi yang tidak nyaman secara pasif. Keluar lebih
ekstrem karena melibatkan meninggalkan situasi sepenuhnya, sedangkan
mengabaikan adalah cara untuk mengabaikan perbaikan tanpa perbaikan.
- Voice dan Constructive
Upaya aktif untuk mengubah dan memperbaiki
situasi agar lebih nyaman dan memuaskan dikenal sebagai Suara dan Perilaku
Konstruktif . Metode ini memungkinkan orang untuk menyampaikan ketidakpuasan
mereka dan menawarkan solusi yang dapat menghasilkan perubahan.
- Loyalitas
Loyalitas
menunjukkan keteguhan dalam keadaan sulit; ini dapat menjadi bagian dari upaya
jangka panjang untuk mengubah keadaan atau berharap hal-hal akan membaik.
- Destructive
Perilaku Merusak adalah respons yang lebih destruktif terhadap ketidaknyamanan, yang dapat memaafkan keadaan atau bahkan meningkatkan ketegangan, dan cenderung tidak membantu mencapai kenyamanan jangka panjang.
Pada
akhirnya, keputusan yang diambil seseorang ketika menghadapi situasi yang tidak
nyaman bergantung pada cara mereka melihatnya dan apakah mereka merasa memiliki
kemampuan untuk bertindak atau hanya menghindari atau membiarkan situasi
memburuk. Respon yang pasif dan destruktif (seperti keluar atau lupa) mungkin
hanya memberikan solusi sementara, tetapi tidak memperbaiki kondisi dalam
jangka panjang, tetapi respons yang lebih aktif dan konstruktif (seperti suara
atau perilaku konstruktif) cenderung lebih membantu dalam menciptakan situasi
yang nyaman.
Reference
Hirschman, A. O. (1970). Exit, Voice, and Loyalty: Responses to
Decline in Firms, Organizations, and States. Harvard University
Press.
Griffin, R. W., & Moorhead, G. (2014). Organizational Behavior: Managing People
and Organizations. Cengage Learning.
0 komentar:
Posting Komentar