Sabtu, 09 November 2024

Essai UTS : upaya-upaya individu untuk mendapatkan situasi yang nyaman. (Adi Setiyanto - 22310410004)

ESSAI JAWABAN UTS

UPAYA-UPAYA INDIVIDU UNTUK MENDAPATKAN SITUASI YANG NYAMAN 


 

 ADI SETIYANTO - 22310410004
Psikologi Inovasi 

 

Permasalahan

Kita sangat sering berada dalam situasi yang tidak nyaman. Hal itu bisa terjadi di mana-mana, baik di tempat kerja, kuliah, atau bahkan di tempat santai. Situasi tidak nyaman itu bisa berupa lingkungan fisik (gedung yang buruk, dan sebagainya), namun juga bisa berupa lingkungan sosial psikhis (rekan sejawat yang toxic, pimpinanan yang buruk, dsb.). Dalam psikologi inovasi ada berbagai cara agar kita bisa terbebas dari situasi tidak nyaman tersebut.

 

Jawaban

Konsep seperti Active, Exit, Voice, Destructive, Constructive, Neglect, Loyalty, dan Passive digunakan dalam psikologi organisasi dan perilaku individu untuk menjelaskan berbagai cara seseorang menanggapi ketidakpuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan dalam konteks sosial atau organisasi, seperti tempat kerja atau lingkungan sosial. Albert Hirschman memperkenalkan model exit-voice-loyalty-neglect dalam bukunya Exit, Voice, and Loyalty (1970), dan konsep ini sering digunakan.

Dengan mempertimbangkan dua dimensi utama: aktivitas (aktif versus pasif) dan konstruktif (konstruktif versus destruktif), model ini menggambarkan cara orang atau kelompok bertindak ketika mereka tidak puas. Berikut adalah penjelasan tentang hubungan masing-masing dengan upaya setiap orang untuk memperbaiki keadaan:

  1. Exit (Keluar)

Dimensi           : Aktif, Destruktif

Penjelasan      :

Keluar Merujuk pada keputusan individu untuk meninggalkan situasi yang tidak nyaman atau tidak memuaskan, seperti berhenti dari pekerjaan atau menghindari hubungan sosial yang tidak sehat. Ini adalah respons pasif karena individu memilih untuk keluar atau menarik diri daripada berusaha mengubah situasi. Di sisi destruktif, meninggalkan atau menghindari biasanya berarti mengabaikan masalah atau tanggung jawab tanpa mencoba mencari solusi.
Contoh            :

seseorang mungkin memilih untuk mengecewakan diri sendiri daripada mencoba memperbaiki hubungan atau bernegosiasi dengan atasan mereka jika mereka merasa tidak nyaman dengan lingkungan kerja yang tidak sehat.

  1. Voice (Suara)

Dimensi           : Aktif , Konstruktif

Penjelasan      :

Suara mengacu pada upaya orang untuk terbuka mengungkapkan ketidakpuasan mereka dan berusaha mengubah keadaan. Ini adalah pendekatan aktif yang fokus pada perbaikan di mana orang berbicara, memberikan umpan balik, atau membuat saran tentang cara memperbaiki kondisi yang tidak nyaman. Suara adalah respons proaktif yang melibatkan komunikasi dan tindakan untuk memperbaiki keadaan.
Contoh             :

 jika seorang karyawan merasa tidak puas dengan kebijakan atau manajemen perusahaan, mereka mungkin memutuskan untuk berbicara dengan atasan mereka atau menawarkan ide-ide untuk meningkatkan suasana kerja, seperti menyarankan perubahan prosedur atau solusi untuk masalah yang timbul.

  1. Loyalitas (Kesetiaan)

Dimensi           : Pasif, Konstruktif

Penjelasan      :

Kesetiaan adalah sikap yang menunjukkan keteguhan dan kesetiaan meskipun ada ketidakpuasan, dengan harapan bahwa keadaan akan baik seiring berjalannya waktu. Ini adalah respons yang lebih pasif karena orang memilih untuk tetap berada dalam kondisi yang tidak nyaman dengan harapan bahwa perubahan positif akan terjadi dalam jangka panjang. Meskipun tidak ada tindakan langsung yang dapat mengubah keadaan, orang tetap mendukung keinginan dan perbaikan di masa depan.
Contoh            :

seorang karyawan yang setia mungkin tetap bekerja meskipun mereka tidak puas dengan manajer mereka dengan harapan bahwa keadaan perusahaan akan membaik atau ada perubahan positif.

  1. Neglect (Pengabaian)

Dimensi           : Pasif, Destruktif

Penjelasan      :

Pengabaian berarti tidak peduli atau mengabaikan keadaan yang tidak nyaman. Dalam respons pasif yang destruktif, orang tidak melakukan apa-apa untuk mengubah atau memperbaiki keadaan, namun malah membiarkan keadaan menjadi lebih buruk. Dalam situasi seperti ini, orang mungkin kekurangan kinerja , kurangnya perhatian, atau bahkan mengabaikan tanggung jawab mereka.
Contoh             :

jika seorang karyawan merasa tidak puas dan stres dengan pekerjaan mereka, mereka mungkin mulai mengabaikan tanggung jawab mereka, mengabaikan kualitas pekerjaan mereka, atau bahkan datang terlambat tanpa alasan yang jelas.

  1. Destructive Behavior (Perilaku Destruktif)

Dimensi           : Neglect, Exit

Penjelasan      : Perilaku destruktif Merujuk pada perilaku yang merusak untuk menunjukkan ketidakpuasan atau kekecewaan. Perilaku seperti ini dapat mencakup sabotase, agresi verbal, atau tindakan lain yang merugikan. Ini adalah respons aktif yang bersifat destruktif yang berfokus pada kerusakan dan perbaikan keadaan.
Seorang karyawan yang merasa diperlakukan adil tidak mungkin melakukan sabotase terhadap proyek perusahaan, atau berbicara buruk tentang perusahaan secara terbuka dengan tujuan merusak reputasi perusahaan atau menunjukkan kemarahan mereka.

  1. Constructive Behavior (Perilaku Konstruktif)

Dimensi           : Voice, Loyality

Penjelasan      :

Perilaku Konstruktif mengacu pada tindakan positif yang dimaksudkan untuk memperbaiki atau mengubah kondisi yang tidak nyaman menjadi lebih baik. Untuk perbaikan, ini termasuk menyelesaikan konflik, menemukan solusi yang efektif, atau berkomunikasi dengan baik. Pendekatan konstruktif mendukung perubahan positif.
Contoh            :
jika seorang anggota tim merasa proses kerjanya tidak efektif, mereka dapat menyarankan teknik baru atau meminta rapat untuk membahas masalah tersebut dengan atasan atau kolega mereka untuk mencari solusi bersama.

 

 

 

 

Hubungan antara Perilaku di atas dan Upaya untuk menjaga Kondisi yang Nyaman:

 

Semua perilaku di atas adalah cara seseorang menanggapi ketidaknyamanan atau ketidakpuasan mereka dalam lingkungan sosial atau organisasi mereka. Perilaku-perilaku ini dapat menjadi bagian dari upaya mereka untuk mencapai situasi yang lebih nyaman:

  1. Exit dan Neglect

Keduanya Merujuk pada upaya untuk menghindari situasi yang tidak nyaman secara pasif. Keluar lebih ekstrem karena melibatkan meninggalkan situasi sepenuhnya, sedangkan mengabaikan adalah cara untuk mengabaikan perbaikan tanpa perbaikan.

  1. Voice dan Constructive

Upaya aktif untuk mengubah dan memperbaiki situasi agar lebih nyaman dan memuaskan dikenal sebagai Suara dan Perilaku Konstruktif . Metode ini memungkinkan orang untuk menyampaikan ketidakpuasan mereka dan menawarkan solusi yang dapat menghasilkan perubahan.

  1. Loyalitas

Loyalitas menunjukkan keteguhan dalam keadaan sulit; ini dapat menjadi bagian dari upaya jangka panjang untuk mengubah keadaan atau berharap hal-hal akan membaik.

  1. Destructive
    Perilaku Merusak adalah respons yang lebih destruktif terhadap ketidaknyamanan, yang dapat memaafkan keadaan atau bahkan meningkatkan ketegangan, dan cenderung tidak membantu mencapai kenyamanan jangka panjang.

Pada akhirnya, keputusan yang diambil seseorang ketika menghadapi situasi yang tidak nyaman bergantung pada cara mereka melihatnya dan apakah mereka merasa memiliki kemampuan untuk bertindak atau hanya menghindari atau membiarkan situasi memburuk. Respon yang pasif dan destruktif (seperti keluar atau lupa) mungkin hanya memberikan solusi sementara, tetapi tidak memperbaiki kondisi dalam jangka panjang, tetapi respons yang lebih aktif dan konstruktif (seperti suara atau perilaku konstruktif) cenderung lebih membantu dalam menciptakan situasi yang nyaman.

 

Reference

Hirschman, A. O. (1970). Exit, Voice, and Loyalty: Responses to Decline in Firms, Organizations, and States. Harvard University Press.

Griffin, R. W., & Moorhead, G. (2014). Organizational Behavior: Managing People and Organizations. Cengage Learning.

0 komentar:

Posting Komentar